Kisah Kita [BW] || END✅

Makan Malam 🔞

Masih berada di kamar mandi, kedua insan itu sedang beradu kenikmatan yang tiada henti nya sampai win di buat kewalahan menghadapi bright.

Ini sudah ke tiga kalinya win cum. Masih saja bright tidak berhenti menggempur nya, sekarang sudah waktu makan malam tiba tapi bright masih ingin lagi dan lagi.

"Ahh ah p-phi Bai ahn" desahnya mengalun merdu memenuhi kamar mandi

Bright memaju-mundurkan penisnya di dalam anal win dengan tempo sedang. Dia begitu menyukai suara indah yang keluar dari mulut win. Menjilati leher win sensual tak lupa juga meninggalkan mahakaryanya disana, ruam merah yang belum lama hilang pun kembali membekas dan bertambah merah keunguan.

"Teruslah memanggilku seperti itu bunny" ucap bright dengan nada datarnya.

"Ahn ah phi brigh-thh f-faster please~"

Win sepertinya mengundang singa yang ada pada diri bright. Mendengar win meminta tempo lebih cepat dengan senang hati bright menuruti kemauan dan menambahkan temponya.

Tak ada hentinya win berkali-kali meremas rambut dan kulit punggung bright

mungkin sekarang di bagian punggungnya sudah di penuhi kemerah-merahan bekas cakaran win tentunya. Bright tak peduli mau punggung itu terluka atau tidak intinya dia sedang memuaskan hasratnya kepada sang istri.

Posisi mereka sekarang adalah win bertengger di tembok kamar mandinya bersebelahan dengan shower dan bathub. Mereka memang sudah menyelesaikan mandi daritadi, tapi bright tak memberinya izin untuk keluar sebelum cum bersama.

"Ahn! Wanna go cumhh! Akh"

"Bersama sama bunny!"

Akhirnya ronde ketiga pun usai setelah mereka bersama-sama mengeluarkan cairan putihnya. Bright sengaja tak memakai pengaman apapun hingga cairan putih kental itu masuk semua kedalam anal milik win sampai meluber keluar saking banyaknya.

Win terkulai lemas karena melakukan ronde lebih dari satu. Ini baru pertama kalinya dia melakukan hubungan seks terlama semasa hidupnya.

"Mmh.. ahh.. phi bai-hhh"

"P-phi Bai.. win lelahh~" racau nya

"Tidak ada kata lelah untukmu win" ucapnya lalu lanjut memasukan penisnya lagi kedalam lubang hangat milik win tanpa aba-aba sekalipun.

"Ah!" Win terkejut tersentak dan menarik lehernya ke atas. Rasa sakit dan nikmat win rasakan secara bersamaan

Kini posisi mereka berubah, berpindah ke depan wastafel dengan kaca yang menampilkan kegiatan panas mereka berdua.