BAB SPESIAL : Tentang Rumah Ini.

265 28 0
                                    

Setelah keluar dari rumah sakit. Satu bulan masa penyembuhan dan pemulihan dimulai. Sudah berhari-hari kegiatannya sibuk mengurus si kembar. Dan saat ini umur mereka sudah memasuki bulan ke 6.

Saat pulang bekerja pun Bright di sambut hangat oleh belahan dunia dan semesta nya. Mengucapkan selamat datang seakan lelah terasa hilang.

Hari-hari di lalui dengan banyak suka dan duka. Banyak keluh kesah terjadi. Contohnya saja saat pagi hari, Win tak bisa duduk-duduk santai seperti sebelum-sebelumnya. Ia harus meladeni 3 orang sekaligus dengan kedua tangannya tanpa campur tangan maid lain.

Meski begitu mengeluh tak ada guna. Itu sudah kewajibannya untuk berbakti dan melayani. Meski demikian juga kadang Bright memberikan hari cuti untuk Win, namun tidak akan semudah itu. Tak mungkin ia melepaskan si kembar ke tangan Bright begitu saja.

"Win-"

"-Phi Bai makan lah dulu sarapan mu! Aku sedang mengganti baju si kembar, tenang saja aku akan mengambilkan baju untukmu"

"Tidak Win, maksudku biar si kembar ganti baju bersamaku. Dan kau pergi mengambil-"

"Phi Bai, makan makanan mu atau kau akan terlambat?!" Ujarnya tegas.

Dengan wajah masam ia memakan sesuap demi sesuap ke dalam mulutnya. Kemudian menelannya kasar karena jengkel.

Win dengan sigap langsung mengambilkan setelan jas untuk Bright dan menggantungkannya di sekitar tempat penggantung topi di dekat pintu utama.

Bright yang sedang asyik menelan sarapan paginya melihat betapa ributnya Win berlarian kesana-kemari. Mengambilkan pakaian untuknya, belum lagi menyuapi kedua anaknya yang kadang saja tak mau menurut.

Setelah selesai dengan makan pagi nya, ia pergi hanya sekedar "Win aku berangkat!."

Itu saja tak di gubris olehnya. Bright mengerti, tapi mungkin baginya sangat tidak adil. Bahkan berpamitan saja sampai di alihkan oleh si kembar.








🧡🧡🧡









Pernah pada suatu hari Bright ingin berbicara dengan Win. Karena sudah berapa lama mereka tak berargumen dimalam hari yang panjang?

Makanya Bright mencoba meminta perhatian istrinya. Saat itu hampir berhasil, tapi percuma saja jika pada akhirnya tak di dengarkan sama sekali. Tetapi dalam benaknya Bright pernah berfikir, apa yang ia rasakan juga sama dengannya? Begitulah.

Dan kali ini Bright ingin mencobanya lagi. Siapa tahu malam ini akan membuahkan hasil. Tapi harapan tidak menaruhnya setinggi langit, karena ini sudah tengah malam mungkin harapannya akan pupus jika Win menolaknya.

"Win." Panggilnya tegas.

Sedangkan si empu sedang menidurkan kedua bayinya ke tempat tidur setelah menyanyikan alunan malam untuk mereka. Kemudian menoleh ke arah Bright dengan tatapan berarti.

"Ada apa phi Bai?"

"Mmm.."

Win menoleh seakan bertanya 'kenapa?'

"Aku... M-mau berbicara padamu, malam ini?"

Win terdiam sejenak kemudian membalas, "oke" dengan singkatnya.

Lalu mereka berdua beralih ke teras yang kacanya terhubung dengan pintu kamar si kembar. Jadi mereka akan lebih mudah mengetahui jika salah satu diantaranya menangis.

Kisah Kita [BW] || END✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang