Konflik Cinta

337 24 2
                                    


Happy reading guys🤍

Todongan pistol berlapis ukiran emas melekat di jari pria bernama Nani Hirunkit. Pria yang menodongkan pistol ke arah win yang masih terdiam karena aksinya.

"Siapa kau?" Ucapnya dingin

Win Metawin yang merasa tak memiliki kesalahan apapun dengan tiba-tiba pria tak dikenal menodongkan pistol kearahnya, memilih untuk tidak menjawab pertanyaan dan memilih untuk diam ketakutan. Sampai tiba nya seseorang dari lantai atas berjalan menghampiri mereka berdua

"Jangan kau membuatnya takut, Nani." tutur nya.

"Maaf" katanya sambil menurunkan pistolnya. Dia tidak bisa membantah atasan mereka, Win bernafas lega. Untung saja dia tidak jadi di tembak. Dia tidak mau mati muda ngomong-ngomong.

"Jangan takut, dia orang bawahan Bright"

Meski kesannya diajak bicara tapi win tetap saja diam tak bergeming melihat wajahnya yang menakutkan begitu mana mau dia membalasnya?

"Perkenalkan. Aku Leonre Lee, Salah satu petinggi disini. Panggil saja aku Lee. Dan orang yang menodongkan pistol padamu adalah Nani, bawahan bright sekaligus ketua dari para pasukan"

Win hanya mengangguk saja untuk menanggapi nya, pria yang baru saja bergabung berbeda jauh dengan pria yang menodongkan pistolnya barusan.

"Namamu Win Metawin bukan begitu? Tak perlu dijawab aku tidak peduli dengan jawabanmu. Sepertinya kau bisu" ucapnya merendahkan karena sedari tadi win hanya diam saja tak bersuara.

Yang merasa dikatakan bisu oleh Lee, win melotot ke arah Lee dan menghentakkan kakinya lucu seperti marah-marah

"Siapa yang kau bilang bisu, hah!?" Tanya win dengan tangan yang bertengger di pinggulnya memasang raut wajah marah dan garang menurut nya.

"Ternyata pita suaramu masih berfungsi, kalau begitu aku pergi. Aku tak mau berdebat denganmu" ucap nya lalu pergi bersama Nani, meninggalkan win yang mengomel sendirian.

...

Karena win masih merajuk dengan dua pria yang baru saja ia temui di lantai bawah tadi. Memilih untuk ke kamar bright dan rebahan sembari menunggunya pulang, belum sebentar di tinggal win sudah rindu lagi bagaimana jika nanti kalau bright sudah berangkat lagi ke London?

>>>>>>

Win sedang bersandar sambil memandang jendela besar di kamar bright, terdapat pohon besar dan tinggi yang saling bergoyang karena tiupan angin.

Sepertinya rasa bosan sudah melanda pikiran win, disini tidak ada yang dia kenal kecuali dua pria yang tadi pagi berkenalan dengannya. Ponsel win pun entah dimana letaknya, atau mungkin tertinggal di mobilnya atau bisa saja tertinggal di tempat mengerikan itu.

Sekarang win sedang melamun, tiba-tiba perasaannya tak enak. Seperti gelisah dan jantungnya berdegup kencang, dengan segera win membuang perasaan itu jauh-jauh dan memikirkan hal-hal positif.

Disinilah perasaan itu terjadi, sekarang sudah pukul 12.00 dini hari dan sudah waktunya bright pulang ke castle untuk bertemu dengan petinggi disini.

Ketika bright sampai, orang-orang yang menyapanya pun dia abaikan. Berlari menuju anak tangga dengan nafas yang memburu. Membuka kamar dengan cara kasar membuat win terkejut dan bangun dari lamunannya.

"Phi bright, akhirnya kau pulang-" wajah win masih ceria karena kedatangan bright setelah pergi keluar entah kemana perginya.

Tiba-tiba saja, hal tak terduga terjadi. Bright datang dalam keadaan amarah yang menyelimutinya. Menarik pergelangan tangan win dan menepisnya dengan kasar.

Kisah Kita [BW] || END✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang