Rindu vs Kangen.

195 21 6
                                    


Hari demi hari, Bright lalui tanpa pujaan hatinya. Apapun yang ia telan terasa hambar termasuk dalam hidupnya.

Semenjak Win pergi ke negeri orang yang ia tak tau dimana dia berpijak, semua keadaan hancur, bukan hanya hatinya melainkan rumah yang ia huni pun seperti kapal pecah.

Para maid tidak datang untuk membersihkan lantaran takut kena amuk sang majikan. Hanya Fern saja yang turun tangan untuk membersihkannya sendirian.

"Kemana tuan Bright pergi?" Ujarnya

Sudah 5 hari ia tak keluar dari sarangnya, apa yang di lakukan ya didalam? Membuat Fern begitu curiga. Dia memberanikan diri untuk naik ke lantai dua dan mengeceknya.

"Maaf tuan.. aku permisi mengecek ya~" nadanya lirih perlahan membuka kenop pintu.

Bau ruangan yang menyengat, bekas Putung rokok, miras ada dimana-mana beserta pecahan beling nya di lantai. Pulau yang tak terawat, berdebu, bahkan laba-laba pun hinggap di dinding dengan nyamannya.

Fern begitu melas melihatnya, melihat tuan rumahnya yang terpuruk setelah beberapa hari di tinggal oleh nona Metawinnya.

Bright bahkan tak ada habisnya menyesap nikotin. Bahkan sudah dijadikan kebiasaannya. Merasa bebas? Tidak. Itu hanya sebagai pengalihan untuk melupakan Win sejenak.

"Tuan, apa yang terjadi?" Fern membuka suara

Dia hanya diam sambil memandangi fotonya dengan Win saat pernikahan.

"Dia pergi dariku.." gumamnya.

"Iya tuan, aku tau.."

"Apa aku berhak menyusulnya? Apa aku berhak menganggu nya?"

"Tentu.. tuan boleh.. tuan Bright berhak menyusul nona"

"Tapi bagaimana jika dia tak mau bertatap denganku?" Tanya nya dengan tatapan kosong.

"Nona tidak akan seperti itu, Fern yakin-"

"Kau tak tau.. pasti Win sudah bertemu dengannya"

Fern dengan raut bingung nya bertanya kembali, "dengan siapa tuan?"

Kembali saat pukul 22.00

Bright sudah berbicara dengan teman dunia gelap nya, mereka berkata bahwa Win ke bandara saat itu. Dan mengambil pada jam 02.45 untuk terbang ke negara Canada. Dan yang membawa nya adalah taksi online berplat nomor BX 009 XX. Dan itu adalah taksi terakhir malam itu.

Yang di kejutkan adalah Win sempat bertemu dengan Bua. Mereka melihatnya dari kamera cctv yang di retas. Sayangnya mereka tak tau apa yang di ucapkan, apabila sesuatu terjadi padanya hanya karena terhasut oleh ucapan Bua.

"Apa tidak bisa kau retas lagi Vance?"

"No. I can't"

"Win di Canada sekarang, kenapa tidak menyusul saja Bright?" Ujar Vaart

"Aku.. aku takut dia tidak menerimaku"

"Jangan berasumsi buruk. Aku yakin dia masih bisa menerima mu. Kau saja yang bodoh" ucap Vegeta.

"Tapi-"

"Kau ingin menyerah begitu saja Bright!?" Ujar Vegeta tiba-tiba.

"Aku tidak-"

"Kalau begitu susul dia sekarang! Ck! Menyusahkan. Sebegitu nya kau dibutakan cinta"

Kemudian Vegeta pergi dari panggilan video. Hanya 4 orang yang tersisa.

"Sepertinya dia marah, pergilah Bright sebelum terlambat." Kata Vaan

"Vaan benar, tak ada salahnya jika datang untuk mengakui kesalahanmu" ucap Vaart

Kisah Kita [BW] || END✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang