Awin

263 24 1
                                    

Flashback on>>>>

Saat itu, si kecil win sedang duduk sambil memandangi jendela yang di temani dengan awan dan langit yang cerah.

Riuh anak siswa seumurannya pun ada yang sedang bersenda gurau, dan ada juga yang sedang memakan camilan bersama teman. Sedangkan win hanya duduk diam.

"Awin, kenapa tidak ikut bergabung? Biasanya kau paling ramai di kelas kita"

"Iya benar! Apa baterai mu sedang low? Hahaha" tawanya pecah.

Mengingat win dulu adalah anak yang aktif di kelasnya, sehingga membuat kelas itu ramai canda tawa karena ulahnya, tetapi win ingin istirahat sejenak.

Sampai guru masuk, membawa buku di tangannya. Berjalan memasuki ruang kelas, siswa pun langsung berebut tempat duduk agar tidak kena marah guru ini.

Namun yang terlihat berbeda adalah, mereka sama sekali belum mengenal wajahnya. Apa beliau guru baru?

"Halo semuanya!" Serunya menyambut siswa dini di kelas.

Mereka semua sibuk bertanya siapa dirinya.

"Kalian pasti baru melihat ibu kan?" Ujarnya

Semuanya tertuju padanya saat dirinya sudah mulai berbicara karena penasaran dengan nya.

"Perkenalkan, ibu adalah guru baru disini. Tidak, lebih tepatnya guru sementara menggantikan Ibu wali kelas kalian, ibu Mook. Jadi semoga kalian tidak keberatan ya"

Tidak ada yang menyahut, mereka hanya diam mendengarkan dia berbicara.

Kemudian guru cantik itu tertawa nafas melihat wajah polos mereka.

"Sebelumnya nama ibu adalah Nana, nama asli ibu adalah Mardiana. Jadi ibu ingin kalian memperkenalkan diri satu persatu, bukan kah tak mengenal maka tak sayang? Jadi ayo kita berkenalan" ucapnya lagi

Mulai dari barisan kanan hingga kiri memperkenalkan diri masing-masing.

"Karena perkenalan sudah, ibu ingin.. membagikan satu kertas ini. Kalian tulis dengan pulpen, cita-cita atau keinginan kalian saat dewasa nanti. Ibu ingin tau kalian ingin menjadi apa besok"

Lalu berjalan menelusuri satu persatu meja siswa, membagikan sepucuk kertas kecil kosong untuk muridnya menulis keinginan kecilnya.

Kemudian mereka mulai menulis keinginan atau cita-cita mereka. Ada yang bertanya kepada yang lain, ada juga yang mandiri langsung menulisnya. Mereka langsung mengumpulkan lembaran kertas kecil itu pada Nana. Win juga sama halnya.

"Oke.. ibu akan melihat keinginan kalian satu persatu, ibu akan bacakan keinginan yang paling menarik dibacakan. Kalian siap?"

"Siapp!!" Serunya dengan semangat

Memilah lembaran-lembaran kertas kecil itu, dan tibalah saat lembaran milik win di baca olehnya. Dirinya tertarik dengan isi keinginan kertas ini.

"Kertas milik siapa ini!?" Tanya nya sambil mengipit-ngipit kertas itu keatas.

Win bangun dari bangkunya, dan tunjuk tangan "itu milik ku!" Ujarnya

"Benarkah? Siapa namamu?"

"Awin, Mai chai Metawin" koreksinya.

"Metawin? Di panggil awin? Lucunya~"

"Oke sekarang jelaskan, kenapa kamu ingin menjadi penulis?" Tanya nya lagi.

Semua anak menjadi penasaran, dan guru cantik itu pun sama halnya. Jarang sekali ada yang ingin menjadi penulis sepertinya.

"Aku tidak tau Bu" jawabnya polos

Kisah Kita [BW] || END✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang