Sebuah Pilihan

284 29 1
                                    

"Aku tidak mau menerima hadiah ini" ucap istrinya, win.

~•~

Bright terkejut dengan ucapan istrinya ini. Apa dia tak salah dengar win menolak semua ini?

"Apa maksud mu?"

"Aku menolak semua hadiah ini" ucapnya

"Bukan, maksudku apa alasannya?! Kenapa kau menolak ini semua Metawin?"

"Win tidak memintanya, lagian semua baju masih banyak di lemari" jawabnya lirih

"Tapi win, phi membeli semuanya untukmu. Phi hadiahkan semua ini untukmu win, tapi kenapa?"

"Win.. win tidak bisa menerima semua ini. Pakaian ini masih-" belum selesai berbicara, bright langsung menyela omongan win "aku tidak mau mendengar alasanmu lagi Metawin, aku mau semua hadiah ini kau terima. Aku tidak mau mendengarnya lagi, tidak ada penolakan!" Katanya sedikit meninggi

Win menghela nafasnya, tak habis pikir dengan suaminya ini. Uangnya memang banyak tapi bukan begini maksud cara menghabiskan uang. Ini adalah pemborosan, meskipun dengan embel-embel hadiah untuknya tapi tetap saja.

"Phi bai~" panggil nya

Bright menghela nafas kasar "sudahlah win, aku lelah. Kita tidur saja" ucapnya jengkel

"Phi Bai" panggilnya lagi dengan lembut

Bright terhenti mematung, memunggungi istrinya. Win tau ini tidak akan lama, jadi dia mencoba membujuk suaminya agar amarahnya mencair.

Win mendekati nya, memeluknya halus dari belakang kemudian bersandar di punggung suaminya.

"Phi Bai, bisakah phi mendengarkan win? Sebentarrrrr saja" ucapnya berharap

Masih diam tak bergeming, bright sedang menunggu apa yang win lakukan. Dia ingin mendengar bujukan istrinya itu.

"Na? na? na?" Tanya nya memohon

"Tidak bright, fokus. Jangan tergoda pada istrimu!" Ucapnya dalam hati

"Sayang?" Panggilnya menggoda bright

"Oh tuhan! Aku tidak bisa, istriku terlalu menggemaskannnn!!" Teriaknya dalam hati.

Bright pasrah, dia menyerah mendengar panggilan itu. Dasar budak cinta. Pertahanan nya saja goyah mendengar panggilan lembut win.

Akhirnya dia berbalik ke arah win, kembali memeluknya erat. Mengendus aroma harum di ceruk win yang menjadi candu baginya.

"Aku tau ini tidak akan lama"

"Kau curang!"

Dia tersenyum lalu berucap "dengarkan win na" sambil melepas pelukannya dan menangkap pipi bright menghadap dua mata kepadanya.

"Win tidak mau phi menjadi pria yang boros, win memang membutuhkannya tapi tidak semua ini. Win tau cara phi Bai berterimakasih, tapi ini terlalu berlebihan" jelasnya lembut sambil mengelus pipi dingin suaminya.

"Tapi win, aku ingin membuat mu bahagia atas pemberian ku~" balasnya dengan nada manjanya kepada istrinya

Win berjinjit menyamakan dirinya dengan bright dan memeluk lehernya lagi berucap

"Awhh~ sayangnya win.. cintanya win.."

Cup.

Sekilas mencium bibir kissable milik suaminya, hingga membuat suara nyaring memenuhi ruangan ini. Tangan bright pun mulai usil mengusap-usap pinggang ramping win.

Tangannya melingkar ke pinggang sexy itu, semakin hari makin ramping saja. Apa win menjaga berat badan dan pola makannya? Atau dia sedang diet?

Hanya kecupan singkat dari win lalu melepaskan tautan bibirnya. Tapi bright malah memajukan tengkuk win agar ciuman itu semakin dalam.

Kisah Kita [BW] || END✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang