"Huh ciapa?" Bukannya menjawab, ian malah balik bertanya sambil mendongak menatap orang yang dia tabrak.
Deg
Seketika pria yang ian tabrak mematung, bagaimana tidak didepannya sekarang ada anak kecil yang sedang menatapnya dengan mata bulat yang memancarkan kepolosan, dan lagi lihatlah pipi bulat itu, ingin sekali dia mencium dan mengigit nya.
"Astaga baby, mommy cari kamu di ruang keluarga gak ada kirain mommy kemana" Panik syella seketika memecahkan keheningan.
"Loh arsen, udah pulang nak" Iya yang ian tabrak itu adalah anak sulung dari marvin dan syella.
"Hm" Singkat arsen, namun tatapannya tetap fokus kepada anak yang ada di gendongan mommy nya.
"Myy om itu ciapa?" Tanya ian kepada syella.
"Abang pertama mu Arsen Putra Dirgantara, dan siapa yang kamu panggil om hm" Ucap arsen dengan nada lembut membuat syella melotot tak percaya.
Heii sejak kapan putra sulung nya bisa berbicara sepanjang dan selembut itu, kemana perginya arsen yang dingin, datar dan irit bicara.
"Panggil abang" Sambung arsen mengambil alih ian dari pangkuan mommy nya.
"Apang?" Ucap ian sambil memiringkan kepalanya.
"Yes baby" Karena gemas arsen pun mengigit pipi chubby ian hingga memerah.
"Hikss hikss...... HUAAA HIKSS CAKIITT MYY HIKSS HUAAA" Tangis ian menggelegar di seluruh manshion.
"Ada apa ini" Marvin tiba-tiba datang karena mendengar suara ian yang menangis.
"Itu arsen gigit pipi ian kekencengan mas, liat nih sampe merah gini" Jawab syella menjelaskan kronologi nya.
"Arsen" Ucap marvin datar sambil menatap arsen tajam.
"Haha maaf dad, gemas" Ucap arsen tertawa hambar sambil menggaruk kepala belakangnya yang tak gatal.
"Hikss dyy" Lirih ian merentangkan tangannya kearah marvin.
"Sini baby"
"Hikss dyy cakit hikss, apang nakall" Isak ian sambil menyembunyikan wajahnya diceruk leher marvin.
"Syuutt sudah baby, nanti abang nya daddy hukum"
"Udah-udah mending sekarang kita makan, arsen kamu mandi dulu sana kita tunggu di meja makan"
"Hm" Jawab arsen sambil berjalan menuju kamarnya.
Setelah acara ribut-ribut barusan mereka bertiga pergi menuju meja makan.
"YUHUUUU, anak ganteng pulang nich" Teriak seseorang berjalan menuju meja makan.
"Sean" Datar marvin melihat kelakuan anaknya yang diluar nalar itu, gak tau nurun dari siapa heran marvin tuh.
"Hehee sorry dad" Cengir sean saat melihat tatapan tajam daddy nya.
Dia adalah Sean Putra Dirgantara, anak kedua dari marvin dan syella.
"Eh eh sape nih" Heran sean saat melihat ada anak kecil dipangkuan daddy nya.
"Adik bungsu mu" Singkat marvin.
"Anjir imut bet co, oi cil sini sama abang" Goda sean sambil menoel-noel pipi chubby ian.
"Sean bahasamu" Tegas marvin, karena sudah menjadi peraturan di keluarga dirgantara, tidak boleh memakai bahasa gaul jika sedang bersama keluarga.
"Maaf dad" Ucap sean menggaruk kepala belakangnya yang tak gatal.
"Ganti baju mu, setelah itu kita makan"
"Baik dad"
"Mochi ana yah" Batin ian.
"Baby hey, kenapa melamun hm" Ucap marvin membuat ian tersentak kaget.
"Uhh dydy, ian aget tau" Jawab ian sambil memanyunkan bibir mungilnya.
"Haha maafin daddy baby, jangan cemberut gitu dong"
"Ian ndak au aapin dydy huh" Kesal ian memalingkan wajahnya.
"Jadi ceritanya baby marah nih sama daddy" Goda marvin sambil mencubit pipi chubby ian.
"Ishh janan pegang-pegang ian" Ucap ian melotot sambil menatap tajam marvin.
"Dikira serem kali yah😌" (Author)
"Malam mom, dad" Sapa arsen dan sean berbarengan.
"Malam son/sayang" Jawab marvin dan syella.
"Hai baby, kenalin nama abang Sean Putra Dirgantara, Abang keduamu yang paling tampan di keluarga ini" Sapa sean setelah mendudukkan dirinya di sebelah daddy nya, pengen deket sama ian dia tuh.
"Apang cean?" Ucap ian sambil mengedipkan mata bulatnya.
"Iya baby" Jawab sean sambil mengelus kepala ian lembut.
"Udahan dulu acara kenalannya, sekarang kita makan"
Mereka pun memulai acara makan malam bersama dengan hening, karena tidak ada yang boleh berbicara saat makan.
Setelah selesai makan malam, mereka memutuskan untuk berkumpul terlebih dahulu di ruang keluarga untuk menemani si kecil menonton tv.
"Dydy" Panggil ian sambil mendongak menatap daddy nya.
"Hm, why baby?"
"Ian au mochi dydy, mochi nya imana?" Tanya ian mencari keberadaan sistem.
"Oh sebentar baby, biar daddy suruh maid untuk membawa nya kesini"
Setelahnya, datang seorang maid yang membawa kucing milik ian yang sudah kelihatan lebih bersih dari sebelumnya.
"MOCHII IAN TANGENN" Teriak ian langsung saja memeluk sistem.
"Anda melupakan saya tuan, tega sekali ಠ ೧ ಠ"
"Ian ndak upain mochi tok, malah dali tadi ian cali-cali mochi" Jawab ian memberi penjelasan.
Tenang saja mereka berbicara lewat pikiran kok, kalo gak gitu ketahuan dong wkwk.
"Sebelumnya selamat tuan, anda telah berhasil menyelesaikan misinya" Ucap sistem memberikan selamat kepada tuannya.
"Woaahh iyatah mochi, belalti ian dapet adiah don"
"Iya tuan, sekarang anda sudah resmi menjadi anak bungsu keluarga dirgantara"
"Maaci yah mochi, alo ukan kalna mochi ian ndak bakal ada dicini cekalang" Ucap ian dengan mata yang berkaca-kaca.
"Tentu tuan, sudah menjadi tugas saya membuat anda bahagia di dunia baru anda tuan"
"Baby kenapa hm" Tanya syella saat melihat mata ian yang berkaca-kaca.
"Huh ndak papa mymy, ian antuk au bobo" Bohong ian.
"Ututuu baby nya mommy ini ngantuk hm, mommy bikinin susu dulu yah sayang"
"Mas kamu bawa baby ke kamar kita, aku mau bikin susu dulu buat baby" Sambung syella.
"Iya sayang" Jawab marvin sambil berjalan menuju kamarnya dan istrinya.
"Son daddy keatas duluan, kalian istirahat lah" Ucap marvin kepada arsen dan sean.
"Hm/Oke dad" Jawab arsen dan sean serempak.
Setelah sampai dikamarnya, marvin pun membaringkan ian dikasur king size miliknya dan istrinya.
"Mas ini susunya"
Marvin pun memasukan ujung dot yang berisi susu vanilla kearah mulut mungil ian, yang langsung saja disedot kuat oleh ian.
"Sweet dream kesayangannya daddy" Ucap marvin lembut sambil mencium pipi dan kening ian yang sedang tertidur disusul oleh syella.
Maaf yah kalo banyak typo
Suka gak?
Jangan lupa vote & komen nya
Gumawooo
(づ ̄ ³ ̄)づ
KAMU SEDANG MEMBACA
Baby Liandra (Slow Update)
Teen FictionBercerita tentang seorang anak berumur 14 tahun yang hidup sebatang kara karena dibuang oleh orang tuanya kita sebut saja Liandra. Diumur yang seharusnya masih sekolah, bermain, dan mendapatkan kasih sayang dari orang tua, ian justru harus bekerja...