Malam itu kediaman Dirgantara diselimuti oleh keheningan ditambah hujan deras beserta petir yang tak kunjung reda, tidak ada satu orangpun yang keluar dari tempat mereka istirahat.
Entah kenapa malam ini mereka semua merasa ada sesuatu hal buruk yang akan terjadi, hal itu membuat hati mereka terasa resah, gusar, dan sedih. Semoga saja firasat mereka salah dan tidak akan terjadi apa-apa dikemudian hari, mereka harap semuanya akan baik-baik saja.
Mungkin?
Tak ingin terlarut dalam pikiran mereka yang tak jelas, akhirnya mereka pun memutuskan untuk tidur agar tak ada lagi pikiran-pikiran aneh yang bersarang dalam kepala mereka.
Pagi harinya...
"Mmhhh jam berapa ini?" Lenguh Marvin saat baru saja terbangun dari tidurnya.
"Sudah siang ternyata" Lanjutnya saat melihat jam di hp nya yang ternyata sudah menunjukkan pukul 11 siang.
"Babyy, bangun sayang sudah siang" Marvin menggoyangkan pelan tubuh Ian yang terbalut selimut namun tidak ada respon apapun dari si kecil membuat Marvin tersenyum sambil menggelengkan kepalanya karena berpikir bahwa bayi nya ini tidur dengan nyenyak.
"Loh mas udah bangun" Syella pun ikut terbangun saat mendengar suara suaminya, Marvin yang melihat Syella sudah terbangun langsung memberikan kecupan selamat pagi di kening sang istri.
Syella sendiri setelah mendapatkan kecupan dari suaminya, dia pun bergegas ke kamar mandi untuk membersihkan diri sebelum turun kebawah untuk memasak makan siang nanti.
"Bangun dong sayangnya Daddy, kita mandi" Lagi, Marvin mencoba membangunkan Ian namun sama saja tidak ada pergerakan apapun dari Ian membuat Marvin sedikit curiga dan langsung membuka selimut yang membalut tubuh kecil Ian.
"Baby?"
"BABYY BANGUN NAK" Benar saja kecurigaan Marvin, Ian sudah tak sadarkan diri entah sejak kapan dengan wajah yang sudah pucat dan badan yang terasa sedikit dingin.
"Kenapa mas?" Tanya Syella langsung keluar dari kamar mandi saat mendengar teriakan Marvin, bingung melihat suaminya seperti sedang panik sambil memeluk Ian.
"MAASS!" Panggil Syella karena Marvin tiba-tiba pergi keluar tanpa memakai atasan dengan Ian dipangkuannya.
Mendengar kegaduhan diluar, semua keluarga pun bangun dan keluar dari kamar mereka masing-masing , semua orang saling menatap satu sama lain seakan bertanya apa yang sebenarnya sedang terjadi.
"Ada apa ini?" Tanya Martin yang sama bingung nya.
"Aku juga gak tau kak, tapi tadi mas marvin bawa baby sambil panik gitu. lebih baik kita susul mas Marvin sekarang, perasaan aku gak enak" Lirih Syella langsung keluar untuk menyusul suami dan bayinya.
Mendengar ucapan Syella barusan, semua orang terdiam seakan dapat merasakan hal yang sama dengan apa yang Syella rasakan.
Tanpa berlama-lama, merekapun ikut menyusul Marvin yang belum mereka ketahui akan pergi kemana.
Keadaan Marvin...
"DOKTERR, TOLONG ANAK SAYA!!" Teriak Marvin saat baru sampai di rumah sakit dengan keadaan yang kacau.
Semua orang terkejut saat mendengar ada orang yang berteriak. Namun saat melihat orang yang berteriak tadi adalah Marvin Dirgantara si pengusaha terkenal dan kaya raya mereka pun mengurungkan niat mereka untuk marah.
Semua orang yang berada di rumah sakit terpana akan pesona Marvin yang tampan dan gagah, para wanita berteriak heboh dan saling berbisik memuji Marvin.
Tak ayal para pria yang berada disana pun iri melihat Marvin yang menjadi pusat perhatian dan bahan pujian para istri mereka. Belum lagi badan yang atletis dan wajah tampannya, ditambah keadaan Marvin sekarang tidak memakai atasan apapun membuat tubuh bagian atasnya terekspos begitu saja.
KAMU SEDANG MEMBACA
Baby Liandra (Slow Update)
Teen FictionBercerita tentang seorang anak berumur 14 tahun yang hidup sebatang kara karena dibuang oleh orang tuanya kita sebut saja Liandra. Diumur yang seharusnya masih sekolah, bermain, dan mendapatkan kasih sayang dari orang tua, ian justru harus bekerja...