38

5.9K 426 12
                                    

BRAAKK

"Babbyyy I'm coming, Abang mu yang paling tampan dan berkarisma ini dataaangg"

Secara tiba-tiba pintu ruang rawat Ian di dobrak oleh seseorang yang tak lain dan tak bukan adalah Sean. Dia datang dengan para sahabatnya dan tentu saja Sasha tidak ketinggalan.

Dengan santainya sean masuk sambil menyisir rambutnya menggunakan tangannya bergaya seperti di film-film action saat pemeran utama muncul.

"Sean, ingin daddy hukum?" Marvin benar-benar geram pada anaknya yang satu ini, sifatnya yang sangat bar-bar itu entah menurun dari siapa Marvin pun heran. Untung saja bayinya tidak terbangun.

"Hehee damai dad damai" Sean hanya bisa cengengesan sambil mengangkat kedua tangannya.

"Hah sudahlah, jangan membuat keributan" Jengkel Marvin sambil menghela nafas dengan kelakuan anaknya.

"O-oke dad"

"Daddy dan mommy akan keluar sebentar, kau dan yang lainnya tolong jaga baby disini" Ucap Marvin sambil menyentil kening sean saat berjalan keluar.

"Awhh dasar tua bangka galak" Bisik Sean namun masih bisa didengar oleh Marvin.

"Apa kau bilang!"

"Udalah mas, ayo pergi sekarang ada hal penting yang harus kita urus" Syella berusaha melerai pertengkaran yang akan terjadi antara suami dan anaknya.

"Hah baiklah, kau selamat hari ini, lain kali Daddy tidak akan melepaskan mu boy" Ancam Marvin membuat Sean ketar-ketir sambil menelan ludahnya.

"Mommy pergilah dulu ya, jaga baby" Ucap Syella sambil mengacak rambut Sean.

"Tante juga minta tolong ya sama kalian jaga baby Ian disini"

"Beres tan, tanpa disuruh pun kita bakalan jaga degem kok" Ucap Reyhan sambil mengacungkan kedua jempolnya.

"Kalo gitu tante pamit ya"

"Oke mom"

"Siap tan, hati-hati jangan lupa oleh-oleh nya tan hhee"

Plak

"Aduuh, apaan si maen pukul segala" Protes Reyhan karena Ujang memukul kepalanya.

"Lo bisa gak si setiap diajak keluar jangan malu-maluin terus, heran gue" Stevan angkat suara yang langsung diangguki oleh Ujang.

"Suka-suka gue lah huh" Ketus Reyhan sambil memalingkan wajahnya.

"Ck bego, lu yang lakuin yang nanggung malunya kita reyhaaaaannn" Gemas Stevan sambil mencubit pinggang Reyhan kencang.

"ARGG-MPHHH"

Baru saja ingin berteriak saat menerima cubitan kasih sayang dari temannya itu, Ujang langsung membekap mulut Reyhan karena tidak ingin teriakan Reyhan nanti mengganggu pasien lainnya.

"Mmhhh wepasshh woii" Ucap Reyhan tidak jelas sambil memukul-mukul tangan Ujang yang masih membekap mulutnya.

"Haahh hahh anjir lo mau bunuh gue ya hah haaahh" Reyhan dengan brutal mengambil nafas saat tangan Ujang sudah terlepas dari mulutnya.

"Salah siapa, nanti kalo pasien lain ke berisikan terus kita diusir sama satpam gimana coba" Kesal Ujang sambil menoyor kepala Reyhan.

"Sudah?" Dingin seseorang tanpa mengalihkan pandanganya dari orang yang menarik perhatiannya saat pertama kali bertemu, siapa lagi kalau bukan Kendrick.

Setelah kepergian orang tua Sean, Kendrick langsung menghampiri gumpalan lemak yang masih tertidur di ranjangnya tanpa memperdulikan perdebatan sahabatnya yang sangat unfaedah itu.

Baby Liandra  (Slow Update)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang