Mereka pun berjalan kearah tasya dengan alat siksaan masing-masing si tangan mereka.
"BERHENTI, JANGAN MENDEKAT, PERGI KALIAN" Teriak tasya takut, namun mereka semua tak mengindahkan teriakan nya dan tetap berjalan kearahnya.
"Gue dulu" Ucap sasha.
"Dih apaan main nyerobot aja, lo kan udah tadi" Ucap dion tidak setuju, dia kan sudah tadi sekarang gilirannya.
"Loh mom apa-apaan sih, kok dibuka" Sela dean saat melihat syella membuka ikatan tasya.
Setelah ikatannya terbuka, tasya berusaha untuk kabur namun dia tidak sadar kalau kakinya dirantai dan membuat dia tersungkur.
"AKKHH" Jerit tasya karena syella menginjak kepalanya.
"Mencoba kabur hm" Dingin syella menatap tasya tajam.
"Hikss tolong lepasin saya" Isak tasya karena sekarang dia benar-benar bahag- maksudnya takut.
"Tangan ini bukan, yang telah menyakiti anak saya" Datar syella sambil menginjak tangan tasya, membuat tasya meringis sakit.
"Anak? Apa jangan-jangan bocah sialan itu..." Batin tasya seketika ingat dengan bocah yang dia jambak tadi siang.
"Maksudnya bocah sia-"
"BERANINYA KAMU MENGUMPATI ANAK SAYA!!" Marah syella langsung menjambak rambut tasya dan membenturkan nya ke lantai hingga kepala tasya mengeluarkan banyak darah, yang lainnya hanya diam menonton aksi syella yang bruntal itu.
"ARRGGHH SAKIITT AARRGGHHH"Teriak tasya berusaha melepaskan tangan syella namun nihil, karena jambakan syella begitu kuat belum lagi tasya yang sudah mulai lemas karena kehabisan banyak darah.
"Syella sudah, kasian dia" Ucap reina menjauhkan paksa syella dari tasya dan berjalan menghampiri tasya.
"Jangan menggangguku kak" Tajam syella tidak suka saat reina mengganggu aksinya menyiksa tasya.
"Diam, dan lihat apa yang akan dia lakukan" Cegah dania menahan syella yang akan menghampiri tasya lagi.
"Ck" Syella hanya bisa berdecak kesal karena keseruannya menyiksa tasya terganggu.
"Hikss t-tolong"Lirih tasya menatap berharap kearah reina.
"Kasihan sekali" Ucap reina setelah sampai dihadapan tasya dan langsung mengelus kepala tasya.
"Mah" Ucap dion ingin menghampiri reina namun di tahan oleh martin.
"Tetap ditempat mu" Dingin martin tanpa melihat kearah anaknya itu.
"Akhirnya ada yang kasian juga sama gue" Batin tasya tersenyum senang, karena dia berpikir bahwa reina akan menyelamatkan nya.
"Apa? Kasian? Mimpi lo🙄" (Author).
"AARRGGHH SAKIITT" Teriak tasya kesetanan karena reina tiba-tiba menusuk matanya menggunakan obeng yang tadi dia sembunyikan ditangan satunya.
Untuk dua teman tasya, mereka sudah sadar saat tasya sedang disiksa oleh syella dan mereka hanya bisa menangis tersedu-sedu dan bergetar takut saat melihat kekejaman keluarga dirgantara, mereka yakin setelah ini giliran mereka dan tidak ada sama sekali peluang untuk mereka selamat.
"ARRGGHH TOLONG HIKSS SAKIITT" Tangis tasya karena merasakan sakit yang luar biasa di matanya, belum lagi reina yang malah semakin menekan obeng itu dan pergi begitu saja tanpa melepaskan obengnya.
"AMELL, MIRAA HIKSS T-TOLONG GUEE HIKSS ARRGGHH" Teriak tasya meminta tolong kepada teman-temannya, tasya tidak bisa melakukan apapun karena tangan dan kakinya yang dipaku oleh sikembar.
"Berisik" Datar martin sambil berjalan kearah tasya dan langsung saja mengaput mulut tasya menggunakan kawat yang dibawanya.
"MMHHH MMMHHHH" Tasya hanya bisa berteriak dan menangis histeris karena seluruh badannya sakit dan lemas.
"Jangan biarkan dia mati" Dingin frans, dia tidak ingin ikut menyiksa tasya karena hanya dengan melihat kekejaman keluarganya sudah membuat dia puas.
"Mari kita mulai operasi nya" Ucap dania dengan senyum yang terlihat seperti seorang psikopat yang haus akan membunuh.
"HOEKK HOEKK UHUKK HOEKK" Melihat tasya yang dibedah tanpa bius dan siksaan yang dilakukan oleh yang lainnya membuat amelia dan mira muntah karena mual dengan bau amis dan darah dimana-mana.
Jadi sekarang yang di lakukan oleh mereka itu adalah, sasha yang sibuk menguliti kulit kepala tasya, dania dan syella yang sedang mengobrak-abrik isi perut tasya, si kembar yang memotong jari-jari tangan dan kaki tasya, untuk martin dan frans mereka sudah pergi membersihkan diri dan memutuskan untuk mengerjakan pekerjaan kantor mereka.
"Mmmhhh mmhhh" Tasya sudah benar-benar lemas dan hampir kehilangan kesadarannya, namun lagi-lagi dia disuntikkan suatu obat yang membuat dia tetap terjaga dan terus merasakan rasa sakit yang di berikan oleh mereka.
"Jangan mati dulu elah, baru segini juga" Ucap sasha sambil menoyor kepala tasya yang sudah berlumuran darah karena dikuliti oleh sasha.
"Sempet-sempetnya lo sha😔" (Author).
"Bawa mereka keluar dari mansion" Datar reina kepada anak buah nya, dia disuruh oleh frans untuk membiarkan amelia dan mira hidup karena mereka tidak ikut menyakiti cucu kesayangannya, dia hanya memberikan hukuman dengan membiarkan mereka berdua menyaksikan temannya mati dihadapan mereka.
"Dengar jika kalian berani membocorkan kejadian ini, maka kalian akan tau akibatnya, mengerti?" Ucap reina memperingati atau lebih tepatnya mengancam amelia dan mira supaya mereka tutup mulut, dan dibalas anggukan oleh mereka berdua.
Setelah itu, mereka berdua pun diseret oleh anak buah keluarga dirgantara menjauh dari area mansion.
"Hikss bunuh aja gue hikss" Lirih tasya karena dia sudah benar-benar tidak kuat lagi menahan rasa sakit yang dialaminya.
"Belum waktunya" Datar syella sambil berjalan keluar karena bosan dengan acara mengobrak-abrik isi perut tasya, diikuti mereka semua dan meninggalkan tasya yang sedang sekarat itu.
"Terus suntikan dia obat" Perintah dania kepada anak buah yang ada disana agar terus menyuntikkan tasya dengan obat misterius supaya tasya tetap tersadar.
"B-baik nyonya besar" Jawab si bawahan sambil membungkuk.
Sementara itu di kamar marvin dan syella...
"Hikss dydy" Ian mengigau dalam tidurnya sambil memanggil marvin.
"Syuutt daddy disini baby" Ucap marvin lembut sambil mengusap pipi ian.
Setelah memastikan ian tertidur pulas, marvin pun keluar dari kamarnya dan berjalan kearah ruang bawah tanah sambil mengepalkan tangannya.
"Akan ku buat dia mati mengenaskan" Batin marvin.
Hai hai haiii, pada kangen ian gak nih? Maaf author baru up lagi soalnya lagi ada masalah+sakit juga, sebenernya udah dari lama si sembuhnya cuma belum ada mood buat nulis aja wkwk.
Makasii buat kalian semua yang selalu nungguin dan selalu support author, seneng banget pas baca komen-komen kalian bikin author semangat nulis lagi🥰
Next kedepannya author usahain lagi buat rajin up nya😅
Buat yang masih bingung ian tuh cowok atau cewek, udah jelas ian atau Liandra itu cowok yah yeorobun😬
Maaf yah kalo banyak typo
Jangan lupa vote & komen nya
Gumawooo
(づ ̄ ³ ̄)づ
KAMU SEDANG MEMBACA
Baby Liandra (Slow Update)
Teen FictionBercerita tentang seorang anak berumur 14 tahun yang hidup sebatang kara karena dibuang oleh orang tuanya kita sebut saja Liandra. Diumur yang seharusnya masih sekolah, bermain, dan mendapatkan kasih sayang dari orang tua, ian justru harus bekerja...