44

2.6K 275 16
                                    

"Hah orang udah siap siap buat baku hantam, malah kagak jadi" Sean yang awalnya bersemangat karena akan terjadi keributan pun menghela nafas kecewa karena semua tidak sesuai ekpetasinya.

"Bacot amat dari tadi, berisik tau gak!" Shasha yang sedari tadi mendengar gerutuan Sean pun kesal bukan main.

"Suka-suka gue lah"

"Mulai ni dua curut berantem lagi" Jengah Dean.

"Tau pada gak bosen apa ya berantem terus? " Balas si kembar Deon.

"Dah ah kita keatas yok istirahat, maen game~" Ajak Dean kepada kembarannya Deon dengan bisikan diakhir.

"Gaass aja gua mah" Setuju Deon sambil merangkul Dean.

"Mah, Pah, semuanya, kita keatas duluan yaa" Pamit si kembar mendapat anggukan dari orang tuanya dan Dania.

"Eumhh" Lenguh Ian menyadarkan mereka semua bahwa bayi kesayangan mereka sudah berada di kediaman mereka.

"Mas aku bawa baby ke kamar ya, kamu nanti nyusul buat mandi sama ganti baju" Syella dengan sigap mengambil alih Ian dan langsung membawa Ian ke kamarnya dan suaminya untuk digantikan pakaian dan menidurkan Ian.

"Iya nanti mas nyusul" Jawab Marvin yang entah terdengar oleh istrinya atau tidak karena Syella yang sudah menghilang dari pandangannya.

"Dad ki-"

"Ya daddy tau, kau pikir daddy akan diam begitu saja?" Belum sempat berucap, ucapan Marvin terpotong oleh Frans seakan tau isi pikiran putra bungsunya itu.

"Jangan berlebihan Frans, sepertinya Bara memang ingin berdamai dengan kita"

Ucapan Dania membuat semua orang diam membisu, apakah mereka harus percaya begitu saja kepada bara? Yang sudah jelas Bara Pratama itu adalah musuh bebuyutan mereka dari dulu.

Apakah Dania sudah lupa akan hal itu?

"Berhentilah berburuk sangka Frans" Jengah Dania sambil menggelengkan kepalanya.

"Tapi in-"

"Ah sudahlah, aku lelah" Dania yang tidak ingin berdebat dengan suaminya pun pergi meninggalkan mereka semua.

"Kalian semua istirahat, besok kita rundingkan lagi tentang masalah ini" Setelah mengucapkan itu, Frans pun pergi menyusul sang istri ke kamarnya.

Akhirnya mereka pun pergi ke kamar masing-masing untuk istirahat.

"Baby mommy sudah wangi"

Syella benar-benar menjaga dan sangat memanjakan Ian setelah kehilangan Ian sebelumnya, tak pernah jauh dari sisi Ian seolah takut jika dia memalingkan pandang nya kearah lain Ian akan menghilang.

Setelah memandikan Ian tadi, Syella membaringkan tubuh mungil Ian di atas kasur dan ikut berbaring disamping nya.

"Mulai sekarang kamu tidak boleh jauh dari pandangan mommy baby"

Gumamnya sambil mengelus rambut Ian lembut.

"Sayang"

Marvin masuk kekamar nya dengan gestur lelah dan langsung pergi kearah syella yang sedang berbaring.

"Mandi dulu mas"

Syella sedikit mendorong wajah Marvin yang memeluk nya dari belakang dan membenamkan wajahnya dileher Syella.

"Sebentar dulu sayang, mas merindukan mu"

Marvin dengan manjanya terus memeluk Syella dan semakin menelusupkan wajahnya dileher sang istri.

Baby Liandra  (Slow Update)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang