27

13.9K 1.2K 13
                                    

1 bulan berlalu....

"Baby, daddy merindukan mu" Lirih marvin lagi dan lagi menjatuhkan air matanya, dia benar-benar merindukan suara dan tawa bayi kecilnya.

"Mas" Panggil syella, namun tidak digubris sama sekali oleh marvin.

"Mas, kumohon pulanglah dan istirahat dengan baik. Hikss aku mohon mas dengarkan aku kali ini saja" Isak syella karena tidak tega melihat kondisi suaminya sekarang.

Selama satu bulan ini semua anggota keluarga kembali pada kesibukannya masing-masing, sifat mereka kembali seperti dulu dingin dan tak tersentuh. Namun mereka tak separah marvin, dia sama sekali tidak pernah pulang ke mansion dan tidak pernah pergi bekerja. Dibujuk dan dipaksa sesering apapun marvin tidak akan mendengarkan omongan keluarga nya.

"Tidak, aku akan menunggu baby bangun" Ucap marvin sambil membenarkan rambut ian yang mulai sedikit memanjang.

Syella menyerah untuk membujuk suaminya dan menangis sambil memeluk ibu mertuanya.

"Dasar keras kepala, lihatlah kondisimu sekarang seperti mayat hidup" Frans benar-benar jengkel dengan anaknya yang satu ini, ingin sekali dia menyeretnya keluar.

Yang dikatakan oleh frans memang benar, marvin jarang sekali tidur dan pola makannya yang tidak teratur membuat badan marvin tidak terurus. Mungkin jika tidak dipaksa marvin tidak akan mau makan sama sekali.

Badannya yang dulu kekar dan berotot sekarang terlihat sangat kurus, pipinya yang semakin tirus dan mata panda yang sangat hitam.

"Tolong dengarkan kita kali ini saja marvin, apa kau mau baby sedih saat terbangun nanti dan melihat keadaan mu seperti ini?" Martin mencoba memberi perhatian kepada adiknya itu.

Marvin terdiam sebentar saat mendengar perkataan kakaknya, dia tidak ingin meninggalkan bayi kecilnya sendirian tapi dia juga tidak ingin melihat bayinya sedih jika melihat kondisi yang seperti sekarang.

"Pulang dan istirahat lah, kakak berjanji jika baby bangun kakak akan langsung memberitahu mu" Lanjut martin sambil memegang pundak adiknya.

"Baiklah" Dengan berat hati, marvin menuruti perkataan mereka. Sebelum pergi marvin menyempatkan untuk mencium kening ian terlebih dahulu.

"Arsen, antar daddy mu pulang" Frans menyuruh arsen untuk mengantar marvin pulang, karena dia yakin marvin tidak akan kuat mengendari mobil dengan kondisinya sekarang.

"Ayo dad" Arsen pun menuntun marvin karena tubuhnya sekarang benar-benar lemah.

Sekarang di ruangan ian hanya ada Frans, Martin, Dania, dan syella. Untuk yang lainnya, mereka menjalani kewajiban mereka masing-masing seperti sekolah dan bekerja di kantor. Kecuali reina, dia berada di mansion sekarang.

"Baby, kapan bangunnya hm? Kami semua merindukanmu" Syella menghampiri ian dan mengusap pipi ian yang sekarang terlihat sedikit menirus.

Sementara itu di alam bawah sadar ian....

"Tuan, apakah anda tidak ingin kembali?" Ucap sistem kepada tuannya.

"Ndak mau, ian takut. Semua olang jahat sama ian" Jawab ian, dengan nyamannya dia berbaring diatas rerumputan yang sangat hijau namun lembut.

Di dalam alam bawah sadarnya, ian kembali ke tubuhnya yang dulu berumur 14 tahun, jadi jangan heran jika sekarang ian tidak secadel Ian kecil yang berumur 3 tahun.

"Tapi tuan, apakah anda tidak merindukan keluarga anda sekarang?" Ucapan sistem barusan, sedikit membuat ian merenung.

Sebenarnya dia sangat, benar-benar sangat merindukan keluarganya. Tapi karena kejadian beberapa waktu lalu yang selalu terbayang dalam pikirannya, membuat ian mengalami trauma yang cukup dalam sehingga tidak mau kembali kedalam raganya.

Baby Liandra  (Slow Update)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang