"Duh kangen si degem ni gue" Ucap reyhan setelah menyelesaikan acara makannya, karena mereka sekarang berada di kantin.
"Si degem atau makanan di mansion sean yang lo kangenin" Sinis stevan saat mendengar ucapan reyhan.
"Ck apa si lo" Ketus reyhan.
"Weh liat, si kendrick kenapa tuh senyum-senyum sendiri" Bisik ujang pada sean yang ada disebelahnya.
"Tau, kesambet kali yah" Jawab sean ikut berbisik.
"Cute" Batin kendrick saat melihat foto ian di galerinya, kenapa kendrick bisa mempunyai foto ian? Karena saat ian tertidur dipangkuan nya secara diam-diam kendrick memfoto ian tanpa di ketahui oleh teman-temannya, ya karena mereka sibuk ribut mulu.
"Woi ken lo liat apa si sampe senyum-senyum gitu, liat dong" Ucap sean sambil mencondongkan tubuhnya kedepan untuk mengintip.
"Gak" Datar kendrick langsung kemasukan hp nya kedalam saku celananya.
"Ck pelit amat lo" Kesal sean.
"Apa jangan-jangan lo nonton bo-" Tiba-tiba mulut reyhan dibungkam oleh stevan, terlalu ceplas ceplos emang si reyhan tuh.
"Lo bisa gak sih, kalo ngomong volume nya kecilin dikit" Sarkas stevan masih membungkam mulut reyhan.
"Lepas anjir tangan lo bau" Kesal reyhan melepas paksa tangan stevan yang membungkam mulutnya.
"Hehe sorry, tadi lupa cebok gue"
"Anjing ya lo, huekk mulut gue ternodai"
"Dimana?" Singkat kendrick.
"Saha? (Siapa?)" Jawab ujang malah balik bertanya, ya mana paham mereka tuh kalo dia ngomongnya ngirit gitu.
"Ian"
"Ken bisa gak sih lo kalo ngomong jangan dikit-dikit, dikira kita paham apa? Kagak lah" Sinis sean karena jengah dengan sikap kendrick yang dingin, irit bicara dan so kul itu. Dan hanya di balas kedikan bahu oleh kendrick.
"Hufftt terserah dah"
"Oh ya kalo lo mau tau, baby lagi di ajak jalan-jalan sama bang arsen, kenapa emang?" Bingung sean karena kendrick tiba-tiba menanyakan keberadaan ian.
"Gak" Jawab kendrick sambil sedikit menggelengkan kepalanya.
"Bolos atau balik kelas?" Tanya ujang.
"Hari ini gue gak bolos ah, takut kena amuk bang arsen"
"Dih, baru sekarang lo tobatnya" Sinis reyhan.
"Palingan besok kambuh lagi" Sambung stevan sambil berdiri meninggalkan kantin.
Mereka pun kembali ke kelas karena bel masuk sudah berbunyi menandakan pelajaran kedua akan segera dimulai, begitupun dengan siswa-siswi yang ada di kantin kembali ke kelas mereka masing-masing.
Di mansion.....
"Mas kamu gak ke kantor?" Tanya syella pada marvin yang sibuk dengan laptop nya, mereka sekarang ada di ruang tamu.
"No honey, aku ingin menunggu baby" Jawab marvin sambil meletakkan laptop nya di meja.
"Yaudah"
"DYDYY, MYMYY IAN PULAANGG" Teriak ian sambil berlari saat sudah sampai dimansion.
"Baby jangan berlari" Ucap marvin sambil menghampiri ian dan menggendongnya, dia pun membawa ian ke ruang keluarga diikuti oleh syella dan arsen.
"Hahahah dydy geyii, hahaha udah" Tawa ian saat marvin mencium seluruh wajah ian.
"Loh baby kok udah pulang aja, katanya mau main sampe sore" Heran syella.
"Ndak tau mymy, apang ajak ian uat pulang" Jawab ian menatap syella dengan tatapan polosnya.
"Nanti akan arsen ceritakan" Jelas arsen sambil berjalan keatas untuk membersihkan diri.
"Baby mandi yah sayang, liat kamu keringetan banget" Ajak syella.
"Emang baby main apa aja sih sama abang, sampe keringetan gini hm" Ucap marvin sambil mencubit pelan pipi chubby ian.
"Adi ian main banyak dydy, beli ainan, mamam ecklim, celu okoknya ian au main agi" Seru ian menceritakan kegiatannya tadi bersama arsen, membuat marvin dan syella terkekeh gemas saat melihat keantusiasan ian saat bercerita.
"Nanti lanjut cerita lagi, sekarang ayok mandi dulu" Syella pun mengambil alih ian dari gendongan marvin dan berjalan menuju kamarnya untuk memandikan bayi nya.
"Ada apa son?" Tanya marvin saat memasuki kamar arsen, penasaran dengan apa yang akan diberitahukan oleh arsen.
"Tadi ada yang membuntuti kita dad" Jelas arsen, karena tadi pada saat dia sedang menemani ian bermain dia baru menyadari ada yang membuntuti nya. Maka dari itu arsen langsung mengajak ian pulang dengan alasan ada pekerjaan mendadak.
"Apakah kau kenal orangnya?"
"No dad, dia memakai masker jadi aku tidak bisa mengenalinya"
"Apakah dia.." Lanjut arsen menggantungkan ucapannya.
"Daddy akan mencari tau, kau waspada lah" Jawab marvin sambil meninggalkan kamar arsen.
Arsen mengepalkan tangannya mengingat kejadian tadi, jika orang itu berani mengusik keluarganya apalagi adik kesayangannya ian, maka dia tidak akan mengampuni orang itu.
"Sayang, baby mana?" Tanya marvin saat memasuki kamarnya, mencari keberadaan bayi kesayangannya.
"Baby tidur mas, kecapean kayaknya"
"Mas sebenarnya ada apa, kamu udah tanya ke arsen?" Syella bertanya kepada marvin dengan wajah cemasnya.
"Kita harus mengetatkan keamanan mansion sayang, dan untuk beberapa waktu baby tidak boleh keluar mansion" Putus marvin, untuk sementara waktu dia akan berada di mansion karena takutnya terjadi sesuatu yang tidak diinginkan.
"Jangan sampai kita kecolongan mas, aku gak mau baby sampai kenapa-kenapa" Ucap syella sambil mengelus rambut ian lembut.
"Kamu jangan khawatir sayang, aku akan menyelidiki siapa yang berani mengusik kenyamanan keluarga dirgantara"
"Sean pulaangg"
"Syuutt jangan berisik, baby lagi tidur" Ucap syella saat sampai dibawah.
"Loh baby udah pulang mom?" Bingung sean, kemarin kan abangnya bilang akan membawa ian jalan-jalan sampai sore.
"Udah sayang, yaudah mommy ke dapur dulu mau masak buat makan malam" Syella pun melanjutkan jalannya menuju dapur.
"Liat adek dulu ah" Girang sean karena akhirnya dia bisa melihat wajah menggemaskan adiknya itu.
Sementara itu di ruang kerja marvin...
"Periksa semua cctv yang ada di mall itu" Datar marvin menyuruh bima melewati telepon.
"Hm" Singkat marvin langsung memutuskan sambungan telepon nya.
"Sialan" Batin marvin menahan emosinya.
Maaf yah kalo banyak typo
Jangan lupa vote & komen nya
Gumawooo
(づ ̄ ³ ̄)づ
KAMU SEDANG MEMBACA
Baby Liandra (Slow Update)
Teen FictionBercerita tentang seorang anak berumur 14 tahun yang hidup sebatang kara karena dibuang oleh orang tuanya kita sebut saja Liandra. Diumur yang seharusnya masih sekolah, bermain, dan mendapatkan kasih sayang dari orang tua, ian justru harus bekerja...