23

17.1K 1.5K 53
                                    

"Heh bocah, bangun!!" Ketus dimas sambil menggoyangkan tubuh ian menggunakan kakinya.

Karena ian tak kunjung bangun, dimas pun menyiramkan air es ke tubuh kecil ian membuat ian seketika tersadar dari pingsannya.

/BYUURR

"AAAHHKK" Teriak ian kaget saat merasakan hawa dingin yang menyerang tubuhnya.

"HIKKS HUAAA DYDY HIKSS HUAAAAA" Tangis ian kencang, berharap marvin mendengarnya dan menyelamatkannya.

"DIAM!!" Bentak dimas karena muak mendengar tangisan ian.

"Hiks hikss" Ian tersentak kaget karena teriakan dimas pun hanya bisa menggigit bibir bawahnya hingga berdarah.

"Hmm, bermain sedikit seperti akan menyenangkan" Seringai dimas sambil berjalan pelan mendekati ian.

/SREETT

"HUAAAAA HIKSS HUAAA CAKIITT HIKSS DYDYYY" Teriak ian pilu karena dimas tiba-tiba menggoreskan pisau tajam ke paha putih mulus milik ian hingga mengeluarkan banyak darah karena luka goresan itu cukup dalam.

"HAHAHAH, bagaimana reaksi mereka jika melihat permata nya ini terluka hm?" Ucap dimas tersenyum psikopat.

"Mmpph mmppphh" Ian hanya bisa menangis pilu, lukanya yang ditekan oleh lutut dimas dan mulutnya yang dibungkam oleh tangan besar dimas.

"Hah, kurasa cukup untuk hari ini" Setelah mengucapkan itu, dimas pergi meninggalkan ian yang mungkin sedang sekarat tanpa rasa iba sedikitpun.

"Hikss cakiit" Lirih ian mencoba tetap tersadar.

Sementara itu...

"Kak, lo yakin ini tempatnya?" Tanya sasha kepada arsen, memastikan tempat yang mereka datangi tidak salah.

"Weh mau kena amuk bang arsen lo" Bisik dean yang ada di sebelah sasha.

"Ck kan ini lagi diluar mansion, kali-kali boleh lah pake bahasa gaul" Ketus sasha sambil memutar bola matanya.

"Diam, jika kalian terus berisik maka kita akan mudah ditemukan" Dingin arsen sambil menatap tajam mereka berdua, dion hanya bisa menggelengkan kepalanya saja melihat kembaran dan adik bungsunya itu yang masih sempat-sempatnya bertengkar disaat genting seperti ini.

"Maaf" cicit mereka berdua.

Mereka bersembunyi di semak-semak yang lumayan jauh dari tempat yang menjadi tujuan mereka.

"Kakak yakin, dia pasti menyekap baby di tempat ini"

Kenapa arsen bisa tau tempat ian disekap? Karena dia diam-diam selalu memasangkan pelacak yang sangat-sangat kecil dan sulit untuk dilihat oleh mata telanjang hasil karyanya sendiri di pakaian ian, jadi tidak susah untuk melacak keberadaan ian sekarang. Dia sudah menduga bahwa hal ini akan terjadi dan benar saja dugaannya.

"Kasian, si sean kagak di ajak😭🤣" (Author).

"Kita harus cepet nyelamatin baby" Sasha yang akan berdiri dicegah oleh arsen.

"Jangan gegabah, kita tidak tau keamanan disekitar sini seperti apa. Ingat kita tidak berbekal senjata apapun" Tegas arsen sambil memegang pergelangan tangan sasha.

"Segera kirim lokasi kita ke daddy" Lanjut arsen yang langsung di angguki oleh dion.

Ting

"Ikuti aku" Ucap marvin setelah melihat isi pesan yang dikirim oleh dion dan langsung berlari ke arah mobilnya.

Marvin, martin dan frans pun sedang menuju lokasi yang telah dikirimkan oleh dion dengan kecepatan tinggi, marvin berharap bayi kecilnya tidak terluka.

Baby Liandra  (Slow Update)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang