"Baby?" Panggil marvin karena sepanjang perjalanan dia tidak merasakan pergerakan dari ian dipangkuannya membuat marvin khawatir takut terjadi sesuatu kepada bayi kecilnya.
"Hey baby, you okey?" Lanjut marvin lagi namun sambil sedikit menggoyangkan tubuh ian.
"Nghhh noo nyam nyawnn" Lenguh ian karena tidurnya terganggu, lalu memasukkan jari jempol nya kedalam mulut mungilnya membuat marvin terkekeh gemas.
"Tidur ternyata" Kekeh marvin kembali fokus ke jalanan, sebelumnya marvin sudah mengganti jari ian yang bersarang dalam mulutnya sendiri dengan pacifier.
Tak butuh waktu lama, akhirnya mobil yang dikendarai oleh marvin sampai di pekarangan mansion membuat para maid dan bodyguard yang berada di dalam keluar secara bersamaan.
"SELAMAT DATANG KEMBALI TUAN BESAR" Ucap para bodyguard dan para maid serempak menyambut kedatangan tuan mereka.
"Hm, kembali ke pekerjaan kalian masing-masing" Ucap marvin tanpa menghentikan langkahnya menuju kedalam mansion.
"BAIK TUAN" Jawab mereka semua lalu membungkuk hormat kepada marvin.
"Oh sudah sampai rupanya" Ucap martin saat melihat adiknya baru saja menginjakkan kakinya di mansion.
"Hm" Jawab nya singkat, menghiraukan semua orang yang sedang berkumpul di ruang keluarga.
"Hey, sopankah seperti itu kepada kakak tampanmu ini!!" Protes martin karena diabaikan oleh adik menyebalkan nya.
"Diamlah kak, kau akan membangunkan baby" Datar marvin menghentikan langkahnya saat akan menunju ke kamarnya dan istrinya.
"Besok saja, biarkan baby istirahat" Lanjut marvin menatap sebentar kearah mereka lalu kembali berjalan menuju kamarnya.
"Haahh anak itu" Geram frans sambil memijat pangkal hidungnya.
"Kembali ke kamar kalian masing-masing" Perintah frans yang langsung dituruti oleh mereka.
Pagi hari yang cerah, seorang anak kecil terusik dalam tidurnya karena silau oleh sinar matahari yang masuk lewat celah-celah jendela.
"Babyy, wake up" Ucap seseorang lembut yang tengah membangunkan bayi kecil yang tergulung oleh selimut, siapa lagi kalo bukan Marvin.
"Mhhh nooo, antuk (Mhhh nooo, ngantuk)" Gumam Ian kecil lalu berbalik membelakangi marvin.
"Duuhh gemasnyaaa bayi daddy inii" Gemas marvin langsung menggelitiki tubuh ian yang terbalut selimut, membuat ian memberontak karena merasa kegelian.
"Nonooo geyiii dydy, Aaaaaa toyong iaaann hahahaaa" Tawanya sambil menggeliatkan tubuhnya karena masih terbalut selimut membuatnya susah untuk bergerak.
"Sudah sudah, sekarang kita mandi lalu turun kebawah oke?" Ucap marvin menghentikan gelitikannya lalu membuka selimut yang membalut bayi nya dan langsung menggendong Ian.
"Oteee" Angguk ian dengan semangat.
Setelahnya marvin pun membawa ian ke kamar mandi untuk dimandikan.
"Dydy" Panggil ian kepada marvin sambil mendongakkan kepalanya.
"Hm, kenapa baby?" Jawab marvin tak menghentikan kegiatan menyabuni tubuh mungil bayinya.
"Mymy ana?" Tanya Ian masih menatap kearah sang daddy.
Pertanyaan Ian barusan seketika membuat kegiatan Marvin terhenti dan menatap Ian dengan tatapan sendu, apakah trauma bayi kecilnya sekarang telah berangsur hilang? Kalau iya, dia akan benar-benar bahagia karena Ian tidak akan takut lagi jika berhadapan dengan semua orang termasuk keluarganya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Baby Liandra (Slow Update)
Teen FictionBercerita tentang seorang anak berumur 14 tahun yang hidup sebatang kara karena dibuang oleh orang tuanya kita sebut saja Liandra. Diumur yang seharusnya masih sekolah, bermain, dan mendapatkan kasih sayang dari orang tua, ian justru harus bekerja...