16

26.7K 2K 55
                                    

Setelah selesai memandikan dan memakaikan ian baju, mereka pun turun kebawah untuk sarapan bersama.

"MYMYY" Teriak ian berontak dalam gendongan martin.

"Diam baby, nanti jatuh" Peringat martin karena takut ian jatuh dari gendongannya.

"Papa tulun, ian au mymy" Martin pun menurunkan ian dengan hati-hati.

"Mymy ian ataangg" Ucap ian merentangkan tangannya sambil berlari kearah syella duduk.

"Jangan berlari baby, nanti jatuh"

"Hehee aapin ian mymy" Ucap ian saat sudah sampai dihadapan mommy nya.

Syella pun memangku ian dan mendudukkan ian di pangkuannya.

"Mymy" Panggil ian sambil mendongak menatap syella.

"Hm, kenapa sayang" Jawab syella sambil mengusap rambut ian lembut.

"Dydy ana?" Bingung ian karena daddy nya tak kunjung pulang.

"Ah i-itu daddy belum pulang sayang" Bohong syella, sebenarnya dia tau kalau suaminya itu sedang dihukum.

"Hum adahal ian au mamam cama dydy" Murung ian sambil memanyunkan bibir mungilnya.

"Kan ada mommy sayang, mommy suapi yah" Ucap syella menenangkan ian sambil mengusap pipi chubby ian.

"Audah deh" Angguk ian.

Setelah acara sarapan bersama selesai, mereka pun memutuskan untuk berkumpul di ruang keluarga.

"Baby sini" Panggil frans kepada ian.

"Ndak au" Tolak ian menggelengkan kepalanya sambil menyembunyikan wajahnya diceruk leher syella.

"Mau opa paksa hm?" Datar frans.

"Hikss ndak au, ian au cama mymy hikss" Isak ian saat mendengar nada datar dari frans.

"Kau menakuti cucuku frans" Ucap dania menatap tajam suaminya.

"Cucuku juga" Jawab frans.

"Hikss apang cen" Lirih ian sambil menatap arsen.

"Kenapa baby?"

"Endong" Arsen pun mengambil alih ian dari pangkuan mommy nya.

"Apang" Ucap ian sambil memainkan telinga arsen.

"Hm"

"Ayok alan-alan" Ajak ian karena dia merasa bosan.

"AYOOKK" Tiba-tiba sean berteriak membuat semua orang menatap kearahnya.

"Kecilkan suaramu sean" Sarkas frans sambil menatap kearah sean.

"Hahaa maaf opa" Ucap sean tertawa canggung.

"Ayok jalan-jalan sama abang aja"

"Tidak" Jawab frans dan martin bersamaan.

"Sean kan nanya sama adek, bukan sama papa dan opa" Ketus sean.

"Ayook, ian au alan-alan cama apang cean" Antusias ian.

"Yok gas" Sean pun mengambil ian paksa dari arsen dan langsung berlari kearah garasi, karena jika meminta persetujuan keluarga nya dulu dia yakin tidak akan diperbolehkan.

"SEAAN" Teriak frans saat cucunya dibawa pergi tanpa persetujuan mereka.

"Sudahlah pah, syella yakin sean bisa menjaga baby" Ucap syella menenangkan ayah mertuanya itu.

"Hufftt dasar anak itu" Geram frans sambil meninggalkan ruang keluarga, disusul mereka semua.

"Kak, jangan terlalu berlebihan" Ucap syella tiba-tiba menatap martin dengan wajah khawatir nya.

"Hm kau tenang saja, aku hanya mengurung nya untuk beberapa waktu kedepan" Jawab martin sambil berjalan menuju kamarnya.

"Hufftt" Syella hanya bisa menghela nafas saat mendengar jawaban kakak iparnya.

BRUM BRUMM

Sebuah mobil berhenti di salah satu rumah atau lebih tepatnya markas, siapa lagi kalau bukan mobil milik sean.

"Apang ini imana?" Tanya ian sambil menatap sean.

"Ini markas abang baby, yuk turun" Setelah menggendong ian, dia pun berjalan kearah markasnya.

"Weh dah nyampe lo" Ucap reyhan.

Sebelumnya sean telah memberitahu teman-temannya untuk berkumpul di markas.

"Eh degem, kangen abang gak nih" Ucap stevan sambil mencolek dagu ian.

"Jangan sentuh adek gue, tangan lo kotor" Sarkas sean.

"Sembarangan lo" Sinis stevan.

"Woi ken, main ambil aja lo" Ucap sean karena kendrick tiba-tiba mengambil ian dari pangkuannya.

Cup

"Manis" senyum kendrick setelah mencium sekilas bibir ian.

"Apang enapa mamam bibil ian?" Bingung ian sambil memiringkan kepalanya.

"WOI BANGSAT APA-APAAN LO NYIUM ADEK GUE HAH!!" Teriak sean saat melihat kendrick tiba-tiba mencium adik imutnya itu, langsung saja sean merebut kembali ian dari kendrick.

"Huhu adek gue ternodai" Ucap sean mendramatisir sambil menyembunyikan wajah ian di dada bidangnya.

"Apang ian ndak bica apass" Kesal ian sambil memukul dada sean dengan tangan mungilnya.

"Maafin abang baby"

"Anjir teu nyangka ken (Anjir gak nyangka ken)" Ucap ujang sambil menggelengkan kepalanya.

"Sialan lo ken" Umpat sean pelan sambil menatap nyalang kendrick karena takut adiknya mendengar, yang hanya dibalas kedikan bahu oleh kendrick.

"Apang ian ndak au dicini" Ucap ian memecahkan keheningan.

"Ayok baby, disini orang-orang nya sedeng semua" Bisik sean.

"Die cakap ape tu raju?" Ucap reyhan sambil menyenggol lengan ujang.

"Lo pikir gue opet hah!!" Sinis sean sambil berjalan keluar.

"Woi tungguin lah" Teriak stevan, mereka pun pergi untuk menyusul sean dan ian.

Sementara itu di suatu tempat yang tidak diketahui....

"Bos, bukan kah sekarang waktu yang tepat untuk menculik bocah itu? " Ucap seseorang pada tuannya.

"Tidak sekarang, biarkan mereka menghabiskan waktu bersama anak itu sedikit lebih lama, setelah itu lancarkan rencananya " Ucap orang misterius itu sambil bersmirk.

"Tapi bos, sekarang penjagaan mereka sedang tidak ke-"

"DIAM! Ikuti saja perintah ku, keluar" Bentak orang itu menyuruh bawahannya untuk keluar.

"B-baik bos" Dia pun keluar dari ruangan bos nya dengan gemetaran.

"Takkan ku biarkan kalian hidup dengan tenang" Batin orang itu.

Di kediaman dirgantara.....

"Dad kita harus tetap waspada, dalam waktu dekat mungkin dia akan melancarkan rencananya" Ucap martin kepada ayahnya frans.

"Tenanglah son, daddy tidak akan membiarkan permata kita kenapa-kenapa" Jawab frans.


Maaf yah kalo banyak typo

Jangan lupa vote & komen nya

Gumawooo
(⁠づ⁠ ̄⁠ ⁠³⁠ ̄⁠)⁠づ

Baby Liandra  (Slow Update)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang