34

9K 696 18
                                    

Sesuai keinginan si kecil, mereka semua pun berpiknik di taman belakang mansion milik keluarga dirgantara.

"Baby senang hm?" Ucap marvin sambil mengelus rambut ian lembut.

"Eum cenang telimakaci dydyy (Eum senang, terimakasih Daddy)" Angguk ian langsung memeluk marvin, tak hanya Marvin seluruh keluarga pun Ian peluk satu persatu membuat mereka semua dibuat gemas bukan main.

"Utututuuuu imutnyaaa bayi gue yang satu inii" Gemas Sasha sambil mencubit pipi ian pelan dan langsung memeluknya lagi.

"Eittss bagi duaa" Tiba-tiba sean merebut ian dari pelukan sasha dan langsung membawa ian kabur.

"WOOII JANGAN BAWA KABUR BAYI GUEEE!!" Langsung saja sasha mengejar sean yang membawa kabur ian.

"HAHAHAH kejal iaaann, ayok apang kabuuull" Dengan senang hati sean membawa tubuh gempal itu berlari menjauh dari kejaran sasha.

"RAWWRRRR SINI KALIAAANN!!" Mengerti bahwa si bayi ingin diajak bermain, sasha pun berlagak seperti monster dan mengejar dua orang yang sedang berlari didepannya.

"WAAAA APAANG AYOO, MONSTEL NYA KEJAL KITA HAHAHAHA" Dengan tidak sabaran Ian menepuk-nepuk pundak sean agar abangnya ini mengencangkan larinya.

"Gas keun, KEJAR KITA KALO LO BISAA HUHUUU" Sean tak kalah antusias saat mendengar tawa si bayi dipangkuannya.

"WOOII JANGAN KABUR KALIAAANN HAHAHAHA" Sasha tanpa rasa lelah terus mengejar sean dan Ian sambil juga menggerak-gerakkan tangannya asal agar terlihat seperti monster.

Jauh di belakang sana, seluruh keluarga menyaksikan kejadian di depannya dengan senyum di bibir mereka yang tak luntur. Senang melihat bayi mereka sedikit demi sedikit kembali pulih dari traumanya, bahagia saat mendengar dan melihat tawa dan senyum si bayi, akan mereka pastikan senyum dan tawa itu tidak akan hilang di keluarga dirgantara.

"Hah hah abang cape euy, udahan yah" Sambil ngos-ngosan sean memberhentikan larinya dan tiduran di rerumputan sambil mendudukkan Ian diperut Sixpack nya.

"Apang ayoo lali agii (Abang ayo lari lagi)" Ajak Ian sambil menepuk-nepuk dada sean pelan.

"Hah anjir, hah hah cape guee" Sasha juga ikut tiduran di samping sean sambil ngos-ngosan.

"Tuh kaaaaan, monstel nya bica kejal" Cemberut Ian karena sasha berhasil mengejarnya.

"Udahan sayang, kamu gak kasian sama abang tuh kecapean dia, kakak juga sama" Ucap sasha sambil mengusap tangan mungil Ian.

Mendengar ucapan kakaknya itu, Ian refleks melihat kearah sean dan sasha bergantian, muka mereka berdua terlihat merah padam karena terkena sinar matahari dan keringat yang mengucur dari kepala mereka.

Melihat itu Ian mengangguk paham, dia tidak mau membuat Abang dan kakaknya kelelahan karena dirinya jadi dia memutuskan untuk berhenti bermain untuk sekarang, membiarkan Abang dan kakaknya untuk istirahat terlebih dahulu.

"Apang cape yah" Ucap Ian sambil mengusap keringat yang ada diwajah tampan sean.

Mendengar penuturan si bayi, Sean pun mendudukkan badan nya dan menggeleng kecil sambil memegang tangan Ian yang masih berada di wajahnya.

"Sedikit lelah baby, tapi gak masalah kalo itu bisa ngebuat baby senang" Balas sean sambil mengecup telapak tangan yang sangat berbeda jauh ukurannya dengan tangan miliknya.

"Baby sehat terus yah, kita semua gak mau liat kamu sakit lagi" Ucap Sasha sambil mengusap kepala Ian lembut.

"Eum Ian cehat kok" Angguk Ian membuat mereka berdua terkekeh gemas.

Baby Liandra  (Slow Update)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang