22

16.1K 1.5K 30
                                    

Sementara itu, semua keluarga tengah sibuk merancang rencana untuk mencegah aksi 'dia' yang berencana untuk menculik ian, permata mereka.

Kenapa mereka bisa tau? Ya karena keluarga dirgantara memiliki mata-mata yang bertugas untuk memata-matai para musuh bahkan ada yang sampai menjadi anak buah dari musuh itu sendiri, tentu saja tanpa diketahui oleh bos dari musuhnya.

Mereka terlalu fokus akan dugaan-dugaan kapan dimulainya aksi penculikan itu, tanpa mengetahui bahwa 'dia' telah melancarkan aksinya untuk menculik ian.

"Kok aku gak denger suara baby yah" Ucap syella pelan namun masih bisa di dengar oleh semua orang yang ada disana.

"Tidur kali mom" Jawab sasha.

"Yaudah mommy susul dulu deh" Syella mulai berdiri dari duduknya untuk mencari bayi kesayangannya karena dia mempunyai firasat buruk.

"Baby, kamu dimana?" Panggil syella mencari ian keseluruh mansion namun dia tak menemukan keberadaan bayinya.

"BABYY, KAMU DIMANA SAYANG?!" Syella mulai panik karena tak kunjung menemukan ian.

"MASS, MAASS" Teriak syella sambil berlari ke ruang keluarga dengan raut wajah yang terlihat panik, membuat atensi semua orang mengarah kepadanya.

"Ada apa sayang, kenapa berteriak?" Marvin menghampiri istrinya yang terlihat panik itu.

"Mas, baby gak ada!!" Panik syella seketika membuat semua orang terdiam.

"Kamu udah cek di ruang bermain?" Marvin berusaha tenang dan berpikiran positif.

"Hiksss aku udah cari dimana-mana mas, t-tapi hikss baby gak ada" Pecah sudah tangis syella karena mengetahui bayi kesayangannya hilang entah kemana.

"Cek ruang cctv" Datar marvin dengan wajah yang memerah siap meluapkan amarahnya.

"D-dad, cctv mansion sudah di retas" Saat dion dan dean mengecek cctv untuk mengetahui apa yang telah terjadi, seketika mereka terkejut karena cctv mansion keluarga dirgantara yang sulit untuk diretas ternyata dengan mudahnya diretas oleh orang misterius.

"CARI DI SELURUH SUDUT MANSION" Murka marvin menyuruh seluruh bodyguard untuk mencari ian, mengetahui dirinya kecolongan membuat dia merutuki kebodohannya karena tidak memperhatikan baby nya.

"AARRGGHH SIALAAN!!" Marvin mengacak-acak ruang keluarga karena merasa gagal tidak menjaga ian dengan baik, namun ditahan oleh martin agar adiknya itu dapat menahan emosinya.

"Marvin, tenanglah" Ucap martin berusaha menenangkan adiknya.

"TENANG? TENANG KAKAK BILANG? BAGAIMANA AKU BISA TENANG JIKA BABY HILANG KAK!!" Marah marvin menepis tangan martin dan pergi entah kemana.

"Hikss mah, baby hiksss" Tangis syella memeluk erat dania, dia takut terjadi sesuatu yang tidak diinginkan kepada ian.

"Tenanglah, mamah yakin baby tidak akan kenapa-napa" Dania sama khawatirnya seperti syella, begitupun semua orang.

"Bang, gue ikut" Saat melihat arsen pergi, sasha menyusul arsen diikuti dion dan dean dibelakang untuk mencari ian.

"Mas aku i-" Belum sempat berbicara, frans memotong ucapan dania.

"Kalian semua tetap di rumah" Tegas frans melarang para wanita untuk ikut.

Sementara itu, keberadaan ian sekarang....

"Ngghh, pucing hikss" Isak ian saat baru terbangun dari pingsannya.

"Oh sudah bangun ternyata" Ucap datar seorang pria yang berada di depan ian.

"Hikss om ciapa?" Ian tidak bisa menggerakkan tubuhnya karena dia bangun dalam keadaan diikat di sebuah kursi kayu.

"Kau tidak perlu tau bocah, yang terpenting sekarang aku akan menjadikan mu sebagai alat untuk membalaskan dendam ku HAHAHAHAHH" Tawa pria itu senang karena akhirnya rencana yang telah dia susun dari jauh hari telah berhasil dilakukan.

Sebenarnya siapa dia?

Dia adalah DIMAS PRATAMA, pria berusia 45 tahun itu adalah pesaing bisnis sekaligus musuh terbesar keluarga dirgantara. Sebenarnya dimas dulu bersahabat baik dengan marvin, mereka berteman sejak jaman SMA dan sudah menganggap satu sama lain seperti keluarga.

Namun karena dulu terjadi kesalahpahaman besar yang berujung pertemanan mereka putus, belum lagi dimas yang selalu iri atas pencapaian marvin yang selalu unggul dalam hal apapun membuat rasa dendam di diri dimas muncul yang akhirnya ingin membalas dendam kepada keluarga dirgantara.

"Hikss dydyy, hikss ian au puyang" Tangis ian berusaha melepaskan diri, namun sekuat apapun ian berusaha tetap saja tidak membuahkan hasil. Karena ikatan di tubuhnya benar-benar kencang sampai kulit ian pun membiru.

"Epas, hikss epasin ian, HIKSS DYDYY TO-"

/Plak

Sebuah tamparan keras ian dapatkan dipipinya hingga kepalanya menoleh kesamping dan sudut bibir yang berdarah karena sobek akibat tamparan itu, siapa lagi kalo bukan dimas yang menampar ian.

"BERISIK BOCAH" Teriak dimas membuat ian ketakutan dan menangis tanpa suara.

"Dengar, jangan harap kau bisa kabur dari sini" Ucap dimas sambil menjambak rambut ian, dan pergi dari ruangan itu bergitu saja.

"Hikss dydy" Lirih ian sebelum akhirnya kembali pingsan untuk yang kedua kalinya.

Di markas milik marvin...

"Marvin tenanglah, kakak sudah menyuruh orang kepercayaan kakak untuk mencari baby" Martin berusaha menenangkan adiknya itu supaya lebih tenang dan tidak terbawa emosi.

"Benar apa kakak mu marvin, jangan terlalu panik dan gegabah dalam menangani masalah. Kita tidak tau apa yang sebenarnya dia inginkan" Datar frans menatap anak bungsu nya itu jengah.

"Tapi-" Omongan marvin terpotong karena tiba-tiba hp milik martin berbunyi.

"Terus awasi" Singkat martin, setelahnya mematikan sambungan teleponnya.

"Siapa?" Tanya frans.

"Orang kepercayaan ku dad, dia bilang sedang mengawasi sebuah rumah tua yang ada di hutan kosong yang terlihat mencurigakan" Jelas martin.

"Tunggu daddy, baby" Batin marvin.


Haii semuaa, pada kangen baby ian gak? Maaf yah author gak bisa nepatin janji buat sering" up. Author memutuskan untuk lebih fokus di rl, jadi kalo ada waktu + kalo mood author lagi bagus pasti author usahain buat lanjutin ceritanya.

Author gak bakalan pernah bosen buat ngucapin banyak" terimakasih sama kalian yang selalu nungguin author up dan support author🥰.

Jangan lupa vote & komen nya

Gumawooo

(⁠づ⁠ ̄⁠ ⁠³⁠ ̄⁠)⁠づ

Baby Liandra  (Slow Update)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang