"DOKTER, TOLONG SELAMATKAN ANAK SAYAA, DOKTEER" Teriak marvin saat baru sampai di rumah sakit, membuat semua atensi disana tertuju kepadanya. Siapa yang tidak kenal dengan marvin dan keluarga dirgantara lainnya.
Namun yang membuat mereka bingung dan terkejut adalah, marvin yang sedang menggendong seorang bayi dengan kondisi yang mengenaskan membuat siapa saja yang melihatnya iba, belum lagi penampilan marvin yang acak-acakan dan baju yang penuh dengan darah.
"Eh ehh, itu bukaannya pak marvin yah? Pengusaha sukses yang terkenal itu"
"Loh iya, tapi itu anak siapa yang di gendong sama pak marvin?"
"Gak tau, tapi dilihat dari kondisi nya gue yakin anak itu gak bakal selamat"
Mendengar bisikan orang-orang yang sedang membicarakannya, marvin hanya acuh dan terus memanggil dokter untuk segera memeriksa bayi kecilnya. Namun saat mendengar ucapan seseorang diakhir tadi membuat amarahnya memuncak.
"APA KAU BILANG HAH, UCAPKAN SEKALI LAGII!!" Murka marvin menghampiri orang itu dengan emosi yang sudah di ubun-ubun.
"M-maksud saya b-bukan begitu p-pak" Ucap wanita itu terbata, badannya gemetar karena merasakan atmosfir yang mencekam keluar dari marvin.
"MAKSUD KAU APA HAH, BERANI SE-"
"MARVIN!!" Tiba-tiba martin dan yang lainnya termasuk sean datang dan menghentikan perdebatan yang terjadi agar marvin tidak lepas kendali.
"Sudah cukup, yang penting sekarang selamatkan baby dulu" Ucap frans menenangkan anaknya.
"DOKTER SIALAAN, DIMANA KALIAAAN!!" Marvin benar-benar dibuat emosi karena sedari tadi dia berteriak memanggil dokter namun tidak ada yang muncul sama sekali.
"M-maaf tuan, s-saya baru saja menyelesaikan o-operasi" Ucap seorang dokter yang baru sampai dihadapan marvin dengan terbata sambil membungkukkan badannya.
"APA HANYA KAU DOKTER DI RUMAH SAKIT INI HAH!! SEKARANG CEPAT SELAMATKAN ANAKKU!!"
Akhirnya ian pun di bawa ke ruang ICU karena kondisinya yang semakin kritis, semua keluarga berdoa agar bayi kesayangan mereka baik-baik saja. Mereka benar-benar kecewa kepada diri mereka sendiri karena tidak becus menjaga permata mereka hingga kejadian menyeramkan seperti ini terjadi kepada ian yang masih sangat kecil.
"Tolong jangan tinggalkan daddy" Lirih marvin di depan pintu ICU dengan tangisan nya yang tak kunjung berhenti.
"Hikss mah, apa baby bakalan baik-baik aja?" Isak sasha sambil memeluk reina.
"Mamah yakin, baby akan selamat sayang" Jawab reina sambil menenangkan anaknya, walaupun dia sama hancurnya melihat kondisi ian yang seperti itu.
"Dad" Panggil arsen kepada daddynya, namun sama sekali tidak dihiraukan oleh marvin.
"Dad lebih baik obati dulu lukamu itu, aku yakin baby akan sedih jika melihat kondisi mu seperti ini" Bujuk arsen agar marvin mau mengobati lukanya terlebih dahulu.
"Benar apa yang dikatakan anakmu, obati dulu lukamu itu dasar anak keras kepala" Sambung frans, dan dengan berat hati marvin menuruti apa yang dikatakan oleh anaknya dan ayahnya.
Beberapa jam berlalu, dokter pun keluar dari ruang ICU dan mereka semua langsung mengerubungi dokter itu.
"Dok hikss bagaimana keadaan anak saya" Isak syella meminta penjelasan dari dokter Septian, nama dokter itu.
"Karena luka lebar di pahanya membuat tuan muda kecil kekurangan banyak darah belum lagi pukulan keras yang mengenai kepala tuan muda kecil, hingga menyebabkan pendarahan di otaknya. Syukurlah kami dapat menangani semuanya dengan baik, tapi..." Ucap dokter itu menggantungkan ucapannya, membuat semua orang menunggu apa yang akan dikatakan oleh dokter septian.
"T-tapi apa dok?" Syella berusaha menghilangkan pikiran negatif yang bersarang di kepalanya, dia yakin bayinya baik-baik saja.
"Tuan muda kecil mengalami koma" Perkataan dokter septian membuat semua orang yang berada disana terdiam membeku saat mengetahui ian yang mengalami koma.
"Hikss dok, bagaimana bisa? sampai kapan hikss anak saya akan mengalami koma" Syella menangis untuk yang kesekian kalinya, begitupun keluarga yang lainnya mengalami kesedihan yang sama.
"Saya belum tahu pasti, mungkin akan sampai berminggu-minggu, berbulan-bulan bahkan sampai bertahun-tahun"
Syella menjatuhkan badannya ke lantai karena tidak kuat saat mendengar penuturan dokter septian, dia tidak akan bisa jika tidak melihat senyum manis dan tidak mendengar suara merdu bayinya, dunia nya seakan hancur seketika.
"Kalau begitu saya permisi" Pamit dokter septian sambil membungkuk dan meninggalkan keluarga yang sedang bersedih itu dengan rasa iba.
"Hikss kenapa, kenapa baby yang harus menanggung semua ini hikss kenapa tidak aku sajaa" Tangis syella pilu sambil memukul-mukul dadanya dan menjambak rambutnya.
"Sudah nak, kita semua sama sedihnya seperti mu. Tapi jangan menyakiti dirimu sendiri seperti ini" Dania memeluk menantunya itu mencoba menenangkan syella.
Para pria hanya bisa menangis dalam diam, mengetahui bayi kesayangan mereka mengalami koma untuk waktu yang tidak diketahui membuat mereka seakan kehilangan nyawanya.
"Mati dong?😭" (Author).
"Cepatlah bangun baby" Lirih syella sambil menatap Ian sendu yang terhalang oleh kaca ruang ICU dengan dania yang setia mengusap pundak syella agar menantunya lebih tenang.
"Kalian pulanglah dan bersihkan diri kalian, biar aku, syella dan reina yang disini untuk menjaga baby dan marvin" Ucap dania menyuruh para pria untuk pulang.
Karena mereka datang ke rumah sakit dalam keadaan baju yang penuh dengan darah, sama seperti marvin kecuali sean. Karena dia (sean) baru saja di keluarkan dari penjara ruang bawah tanah karena masa hukumannya habis.
"Sean mau tetep disini" Ucap sean sambil menatap memohon kepada neneknya itu.
"Hufftt baiklah, kau tetap disini, dan kalian pulanglah" Jawab dania mengijinkan sean untuk tetap berada di rumah sakit bersama mereka dan menyuruh yang lainya untuk pulang ke mansion.
Tak butuh waktu lama, akhirnya mereka semua pun telah sampai di mansion. Semua orang masuk kedalam kamarnya masing-masing untuk membersihkan diri kecuali arsen, dia memutuskan untuk pergi ke markas sang daddy untuk menemui seseorang siapa lagi kalau bukan Dimas.
"Aku akan memberikan rasa sakit yang luar biasa lebih dari apa yang adikku (Ian) rasakan" Batin arsen berjalan kembali kearah mobilnya dan melanjukan nya kencang menuju markas milik daddy nya.
Maaf yah kalo banyak typo
Jangan lupa vote & komen nya
Gumawooo
(づ ̄ ³ ̄)づ
KAMU SEDANG MEMBACA
Baby Liandra (Slow Update)
أدب المراهقينBercerita tentang seorang anak berumur 14 tahun yang hidup sebatang kara karena dibuang oleh orang tuanya kita sebut saja Liandra. Diumur yang seharusnya masih sekolah, bermain, dan mendapatkan kasih sayang dari orang tua, ian justru harus bekerja...