Sean mengangguk untuk menjawab pertanyaan dari daddy nya, sean begitu sedih saat melihat kondisi daddynya sekarang yang tidak terurus. Sebegitu sayang kah daddy nya kepada ian sampai-sampai tidak peduli terhadap kesehatannya sendiri.
"DAD, TUNGGU!!" Teriak sean karena marvin tiba-tiba berlari keluar mansion.
Setelah mendapatkan anggukan dari sean, tanpa pikir panjang marvin berlari kearah mobilnya dan pergi menuju rumah sakit dengan kecepatan tinggi.
"Arsen, beritahu si kembar untuk menyusul ke rumah sakit sekarang" Ucap reina saat melihat arsen menuruni tangga dan dia pun ikut menyusul marvin.
"Ganti pakaian mu dulu sean, setelah itu kita menyusul ke rumah sakit setelah si kembar pulang" Ucap arsen mendudukkan dirinya di sofa yang ada di ruang keluarga, menunggu si kembar pulang karena setelah pulang sekolah mereka langsung pergi keluar entah kemana.
"Hm, baiklah" Pasrah sean karena takut menerima amukan dari kakaknya jika tidak menurut.
Sementara itu...
/TINN
/TINN
"ARGHH, CEPAT SEDIKIT SIALAAN!" Teriak marvin kepada pengendara di depannya, ditengah perjalanan ke rumah sakit tiba-tiba terjadi kemacetan karena ada kecelakaan tabrak lari membuat marvin naik pitam karena waktunya terbuang banyak.
Setelah menunggu beberapa menit akhirnya jalanan kembali lancar dan marvin menginjak pedal gas nya dengan terburu-buru, dia benar-benar sudah tidak sabar ingin melihat senyum bayi kecilnya.
"Tunggu daddy baby" Batin marvin sambil menambah kecepatan laju mobilnya.
/CKIIITT
Tak butuh waktu lama bagi marvin untuk sampai di rumah sakit, marvin langsung berlari masuk kedalam rumah sakit dan pergi menuju ke ruang dimana bayinya dirawat.
"BABYY!" Marvin mendobrak pintu ruang ICU membuat suster yang sedang membereskan alat-alat yang sebelumnya terpasang ditubuh ian terlonjak kaget.
"Dimana putra saya?" Datar marvin menanyakan keberadaan ian sekarang kepada suster itu.
"Ah maaf tuan, t-tuan muda ian sudah kami pindahkan ke ruang perawatan karena kondisinya yang berangsur membaik" Jawab suster itu sedikit gugup saat melihat tatapan tajam marvin mengarah kepadanya.
"Hm, terimakasih" Singkat marvin dan pergi menuju ruangan dimana ian berada sekarang.
"BABYY!!" Lagi dan lagi marvin mendobrak pintu ruang rawat ian membuat semua orang yang berada disana terkejut.
"Marvin, kecilkan suaramu!" Bentak frans.
"Hikss hikss HUAAAAA DYDYY" Tangis ian kencang sambil merentangkan kedua tangannya saat melihat marvin.
"Babyy, bayi kecil daddy" Marvin berlari kearah ian dan langsung memeluk dan mencium seluruh wajah ian, mencurahkan semua rasa rindunya selama satu bulan ini.
"Hikss dydyy hikss anan tinggayin hikss ian" Isak ian memeluk marvin erat dan menyembunyikan wajahnya diceruk leher marvin.
"Daddy disini sayang" Ucap marvin selembut mungkin agar anaknya sedikit lebih tenang.
"Hikss kak" Tangis syella saat reina dan yang lainnya baru sampai dan langsung memeluknya.
"Baby hikss tidak ingin di dekati oleh ku hikss" Syella memeluk reina dan menangis dalam pelukannya.
Semua orang benar-benar dibuat terpukul karena saat ian terbangun dia tidak ingin disentuh oleh siapapun. Ian akan menangis histeris saat syella mendekati nya, bukan hanya syella yang lainnya pun sama. Hanya nama marvin lah yang disebut-sebut oleh bayi kecil mereka.
KAMU SEDANG MEMBACA
Baby Liandra (Slow Update)
Teen FictionBercerita tentang seorang anak berumur 14 tahun yang hidup sebatang kara karena dibuang oleh orang tuanya kita sebut saja Liandra. Diumur yang seharusnya masih sekolah, bermain, dan mendapatkan kasih sayang dari orang tua, ian justru harus bekerja...