"Jangan berisik bego, ini rumah sakit" Ucap stevan sambil memukul kepala belakang reyhan.
Yang berteriak tadi itu adalah reyhan, bukan hanya dia yang datang ke rumah sakit untuk menjenguk ian yang lainnya juga turut ikut begitupun dengan sean.
"Sakit jing" Kesal reyhan karena stevan memukul kepalanya lumayan keras.
"Kalo lo mau cosplay jadi monyet harus tau tempat lah goblok" Sarkas stevan membuat reyhan membelalakkan matanya tidak percaya.
"APA LO BI-"
"Jangan mulai deh kalian" Ujang membuka suara untuk melerai perdebatan teman somplaknya yang menurutnya sangat tidak berfaedah itu.
"Baby, ini abang" Ucap sean lembut sambil menghampiri ian yang bersembunyi dalam selimut tanpa memperdulikan perdebatan antara kedua temannya.
"Jangan takut, abang gak bakalan nyakitin kamu" Dapat sean rasakan tubuh mungil yang terbalut selimut itu bergetar hebat saat dirinya menyentuh tubuh ian.
"Hikss dydy, au dydy hikss" Tangis ian dengan suara pelan namun masih dapat di dengar oleh sean, mendengar itu sean hanya bisa menatap ian sendu.
"Baby ini abang ken" Tiba-tiba kendrick bersuara dan mendekati ian.
Kendrick duduk di samping yang lain dan mengusap punggung ian yang terbalut selimut.
"Tenang baby, kita tidak akan menyakitimu" Ucap kendrick lembut berusaha menenangkan ian yang masih bergetar ketakutan.
Beberapa menit menunggu namun ian tidak memberikan respon apapun dan hanya menangis dan memanggil daddy nya, sean dan yang lainnya khawatir karena ian sama sekali tidak mau melepaskan selimut yang membalut tubuhnya.
"Ada apa ini" Suara seseorang memecahkan keheningan dan atensi mereka pun teralihkan kepada orang yang baru saja datang di balik pintu.
"Baby tidak berhenti menangis dad" Jawab sean sendu.
"Babyy, ini daddy sayang" Mendengar suara sang daddy akhirnya ian mau membuka selimutnya dan langsung memeluk daddynya erat.
"Syuutt, maafkan daddy meninggalkan baby terlalu lama" Marvin setia mengucapkan kata-kata penenang sambil mengusap punggung bayinya yang bergetar di dadanya.
"Sejak kapan kalian disini?" Tanya marvin kepada sean dan teman-temannya.
"Dari tadi om, sengaja mau jenguk degem eh malah takut dianya" Jawab stevan sambil menggaruk kepalanya yang tak gatal karena melihat wajah tanpa ekspresi marvin mengarah kepada mereka.
"Hufftt kalian pulanglah, untuk sekarang ian tidak ingin di dekati oleh siapapun kecuali saya jadi maaf atas kejadian ini" Ucap marvin memfokuskan lagi pandangannya kepada ian.
"Eh om yang salah itu kita, maaf kita ngejenguk di waktu yang kurang tepat kalo gitu kita semua pamit dulu om" Ucap ujang menarik stevan dan reyhan keluar dari ruang rawat ian, kendrick sendiri sudah keluar duluan setelah berpamitan kepada marvin.
"Kerjaannya ngilang tiba-tiba mulu perasaan si Ken😌" (Author).
"Kau juga pulang dan ganti bajumu" Ucap marvin tanpa melihat kearah anaknya.
"Hm, baiklah" Pasrah sean mengikuti teman-temannya yang sudah keluar duluan.
"Hikss dydy" Ian mendongakkan wajahnya dan menatap marvin.
"Kenapa baby?"
"Ian hikss atut, olang-olang jaat cama hikss ian" Lirih ian membuat marvin menatapnya sendu, marvin mengerti rasa trauma dalam diri ian masih besar jadi wajar saja jika Ian merasa takut kalau ada orang yang mendekati ian selain dirinya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Baby Liandra (Slow Update)
Teen FictionBercerita tentang seorang anak berumur 14 tahun yang hidup sebatang kara karena dibuang oleh orang tuanya kita sebut saja Liandra. Diumur yang seharusnya masih sekolah, bermain, dan mendapatkan kasih sayang dari orang tua, ian justru harus bekerja...