"Mas"Panggil syella saat baru keluar dari ruang bawah tanah dan berpapasan dengan marvin yang akan kebawah.
"Mas tunggu" Lanjut syella karena tidak mendapatkan jawaban dari suaminya.
"Apa?" Jawab marvin datar tanpa melihat kearah istrinya, sekarang dia benar-benar murka dan ingin segera membunuh orang yang berani menyentuh putra kesayangannya.
"Mas tenang dulu, jangan kebawa emosi" Ucap syella berusaha menenangkan marvin sambil mengelus tangan suaminya, yakali mengelus pen- udah-udah lanjut.
"Aku gak akan bisa tenang, kalau orang yang sudah menyakiti baby belum mati" Dingin marvin mengepalkan tangannya kuat.
"Dia udah mati mas" Bohong syella, sebenarnya dia membiarkan tasya hidup karena ada rencana lain.
"Sudahlah, lagi pula kita sudah bermain-main sedikit dengannya" Ucap dania sambil melewati marvin dan berjalan kearah kamarnya untuk membersihkan diri.
"Iya sedikit yah nek😌" (Author).
"Tapi kan"
"Udah mas, mending sekarang kita liat baby yah, takutnya bangun terus nyariin kamu" Potong syella mengalihkan perhatian membuat marvin menghela nafas pasrah.
Buat yang nanyain arsen mana? Dia tidak ikut menyiksa tasya karena tidak mau mengotori tangannya oleh hama seperti tasya, lebih baik mengerjakan pekerjaan kantornya saja.
"Tuan, bangun" Tiba-tiba sistem muncul dipikiran ian dan mencoba membangunkan tuannya.
"Aisshh punya tuan kebo amat tidurnya" Kesal sistem karena seperti biasa, ian akan susah dibangunkan jika tidak bangun dengan sendirinya.
"Ngghh dydy" Lenguh ian karena tidurnya terganggu.
"Ini saya tuan"
"Mochi paan cih anggu ian mulu" Ketus ian masih mengumpulkan nyawanya.
"Sebelumnya maaf tuan saya baru muncul, saya hanya ingin memberitahukan bahwa misi anda menjadi kesayangan orang tua dan keluarga kakak pertama marvin sudah berhasil tuan, selamat" Jelas sistem memberitahu ian atas keberhasilan misinya.
"Huh? Tepet banget" Bingung ian, karena setiap dia menjalankan misi tidak butuh waktu lama untuk menyelesaikannya.
"Anda bisa melihatnya di status anda tuan"
"Eum" Angguk ian sambil mengucapkan kata ON.
Status
Nama : Liandra
Umur : 3 Tahun
Ketampanan : 92%
Kecantikan : 92%
Keimutan : 92%
Kepintaran : 92%
Keberuntungan : 92%Koin : Unlimited
"Loh baby udah bangun hm" Ucap marvin saat baru sampai dikamarnya, membuat ian tersentak kaget dan sistem pun menghilang begitu saja.
"Hikss hikss" Isak ian dengan bibir yang bergetar.
"Cup cup cup, sayangnya daddy" Melihat ian yang terisak, marvin pun menghampiri ian dan langsung memeluknya.
"Percepat" Bisik marvin mengkode kepada syella yang masih berada di luar, marvin sengaja memeluk ian dan menyembunyikan wajahnya agar tidak melihat syella yang berlumuran darah tasya.
"Hikss dydy ndak oyeh pelgi agii hikss" Ian membenamkan wajahnya diperut marvin, membuat marvin terkekeh gemas.
"No, daddy akan selalu ada di samping kamu baby" Marvin pun mendudukkan ian dipangkuannya setelah syella sudah masuk kedalam kamar mandi.
"Dydy" Panggil ian tiba-tiba.
"Hm?" Jawab marvin sambil menatap wajah polos dan menggemaskan ian.
"Mymy ana?" Bingung ian, karena dari tadi tidak melihat keberadaan mommy nya.
"Ah itu, mommy sedang mandi sayang"
"Ian au mandi cama mymy, dydy" Pinta ian sambil menatap kearah marvin.
"Eum n-nanti aja yah baby, mommy gak bakal lama kok" Bujuk marvin, bisa bahaya nanti kalau ian kekeh ingin mandi bersama istrinya.
"Tapi dydy i-" Belum sempat menyelesaikan ucapannya marvin tiba-tiba menyela.
"Nanti daddy beliin mainan deh, mau?" Tawaran marvin barusan dapat membuat wajah ian berseri, marvin harap ian melupakan keinginannya tadi.
"AU ian au ainan" Antusias ian melupakan keinginannya mandi bersama sang mommy.
"Sekarang kita ke bawah yah" Ajak marvin sambil menggendong ian ala koala.
"Eum AYOOKK" Jawab ian sambil mengepalkan tangan mungilnya keatas.
Sementara itu di kamar arsen...
"Apakah ada kemajuan?" Tanya arsen kepada orang di sebrang telepon, tangan kanannya arsen.
"Maaf tuan, orang itu sangat pandai menyembunyikan identitasnya, saya sedikit kesusahan mencari data orang itu" Jawab tangan kanan arsen.
"Ck, dasar tidak berguna" Marah arsen langsung mematikan sambungan teleponnya.
"Gara-gara kecerobohan sean, sekarang baby dalam bahaya" Ucap arsen sambil memijat pangkal hidungnya, dia harus melakukan sesuatu.
Dimarkas milik sean dan teman-temannya.....
"Aahh rey, s-sakit" Ringis stevan sambil menatap kearah reyhan.
"Sstt tahan dikit, nanti juga gak bakal sakit" Jawab reyhan.
"T-tapi aahh rey, sstt ahkk sakit p-pelan dikit"
"Bisa diem gak sih, terus kenapa lo malah ngedesah coba" Ucap reyhan sambil menekankan kapas di lutut stevan yang terluka, membuat stevan berteriak.
"AHHKK ANJING SAKIIT BEGOO" Teriak stevan, kenapa kaki stevan bisa terluka? Karena pada saat diperjalanan kemarkas tadi stevan tidak sengaja jatuh dari motornya membuat lututnya terluka.
"Si sean kamana si anjir, lila (Si sean kemana sih anjir, lama)" Ucap ujang karena sean tak kunjung datang. Tadi setelah mengantarkan ian pulang, sean berencana ingin menyusul teman-temannya ke markas namun siapa sangka nasib buruk menimpanya.
"Apa jangan-jangan si sean dihukum yah?" Ucap reyhan.
"Mungkin" Singkat kendrick yang sedari tadi hanya diam.
"Bisa jadi, secara kan si sean bawa pulang degem dalam keadaan luka" Sambung ujang.
"Ck udah nyet, lo ngobatinnya gak pake perasaan perih tau gak" Ketus stevan sambil menjauhkan tangan reyhan dari lututnya.
"Udah di obatin malah ngamok, gak tau terimakasih banget lo"
"Udah-udah, kerjaan kalian tiap hari berantem terus gak bosen apa" lerai ujang.
"DIEM LO" Jawab reyhan dan stevan serempak, kendrick hanya bisa menggelengkan kepalanya saja melihat kelakuan temannya itu.
"Semoga aja si sean kagak papa" Ucap reyhan membuat mereka semua terdiam.
Menurut kalian cadel nya ian aneh gak? Atau kalian ngerti gak ian ngomong apa?
Maaf yah kalo banyak typo
Jangan lupa vote & komen nya
Gumawooo
(づ ̄ ³ ̄)づ
KAMU SEDANG MEMBACA
Baby Liandra (Slow Update)
Teen FictionBercerita tentang seorang anak berumur 14 tahun yang hidup sebatang kara karena dibuang oleh orang tuanya kita sebut saja Liandra. Diumur yang seharusnya masih sekolah, bermain, dan mendapatkan kasih sayang dari orang tua, ian justru harus bekerja...