New storyyy 🚨
udh lama ga nulis cerita romance sekolahan/kuliahan 🥰
ini ceritanya Evelyn ya, rencananya konflik ringan, karena aku udh kebanyakan konflik berat 😭
btw tadinya aku dilema judulnya antara Noah's Girlfriend atau Someone's Boyfriend, tp akhirnya milih ini aja deh
lumayan mainstream sih alurnya badboy ketemu goodgirl gituu klasiknya finecinnamon hahaha, selamat membaca readers 🫶🏻
***
Chapter 0. Gold Medalist
Saat ini di sebuah aula pertandingan yang begitu ramai di datangi orang, dua atlet perwakilan Universitas yang berbeda, sedang beradu di tengah arena pertandingan. Satu lawan satu, dan yang menang akan membawa pulang medali emas serta berpeluang masuk dalam deretan kandidat di pertandingan tingkat Nasional.
Selama pertandingan berlangsung, penonton yang menyaksikan tidak diizinkan bersorak demi menjaga fokus para atlet di tengah arena pertandingan.
Doa dan harapan di dalam hati jadi satu-satunya yang bisa dilakukan, termasuk oleh gadis berambut cokelat muda menuju pirang yang kini duduk dan menyatukan kedua tangannya dengan erat di depan wajah.
Evelyn memejamkan mata, dan berdoa dengan kencang di dalam hatinya. Ia ingin laki-laki itu menang. Ia ingin laki-laki itu membawa pulang medali yang paling diincar dan membawa nama baik Universitas dimana mereka berkuliah sekarang.
Evelyn mengambil tasnya di bawah dan melihat gantungan kunci berbentuk boneka kecil yang merupakan dirinya. Ia mengajak boneka itu berdoa bersamanya, agar laki-laki yang sudah memberikan boneka kecil ini padanya bisa memenangkan medali emas sesuai impiannya.
Karena terlalu fokus berdoa, Evelyn jadi tidak benar-benar menyaksikan pertandingan itu. Ia juga terlalu gugup untuk menyaksikannya.
Tringg!! Tring!!
Setelah hampir setengah jam ketegangan itu berlangsung, suara bel akhirnya terdengar, menandakan pertandingan sudah selesai.
Suara tepuk tangan dan sorak gembira langsung berhasil membuat Evelyn membuka kedua matanya. Ia melihat semua orang di sekelilingnya yang berdiri dan berlompat senang.
"AAAA!!! NOAHH!!"
Teriakan seorang perempuan kini menggema, bersamaan dengan tepuk tangan penonton lain yang mengungkapkan rasa bangga dan kesenangan.
Evelyn sontak berdiri. Ia ingin melihat apa yang terjadi di depan sana.
Kedua mata Evelyn membulat, melihat laki-laki yang sedari tadi ia doakan di dalam hatinya, sudah berdiri dengan satu tangan yang diangkat ke atas oleh wasit yang menjaga jalannya pertandingan sedari tadi.
Laki-laki dengan sabuk hitam itu terlihat berkeringat di sekujur tubuhnya. Ia mengatur nafasnya yang terengah-engah.
Tak ada senyuman yang tersungging di bibirnya, meskipun semua orang sedang bertepuk tangan dan bersorak untuknya atas kemenangan yang kini ia dapatkan. Ia hanya berdiri disana sambil menatap serius ke arah penonton di kejauhan, seperti mencari seseorang.
"Buset dah, kaga ada seneng-senengnya tu orang."
Evelyn yang mendengar gumaman itu dari arah sampingnya kini tak kuasa tersenyum. Ia menutup mulutnya. Jantungnya berdebar kencang. Hatinya terasa bergetar melihat pemandangan di depan sana.
Doanya sudah terkabulkan. Usaha tak sia-sia ia lakukan. Medali emas akhirnya sudah didapatkan.
Evelyn bersorak di dalam hatinya, merasakan kemenangan yang juga sudah ia nanti-nanti selama ini.
"Noah!! my baby!!"
Tiba-tiba teriakan itu terdengar dari arah kejauhan, membuat banyak orang menengok, termasuk Evelyn.
Seorang perempuan dengan baju crop berwarna pink berdiri di tengah kawanannya yang duduk di kursi penonton. Ia terlihat memegang pompom di tangannya, dan melompat-lompat kesenangan.
"Noah menang woyy!! cowok gua menang!! woohoo!!"
Perempuan itu kembali berteriak senang pada teman-temannya yang juga merayakan kemenangan itu. Mereka terlihat antusias dan ikut bersorak bersamanya.
Evelyn yang melihat itu seketika menelan ludah. Ia hampir lupa bahwa laki-laki itu sudah punya pacar dan bukan dirinya.
Dengan ciut, Evelyn duduk kembali di kursinya. Ia juga langsung menyembunyikan gantungan boneka yang ia pegang sedari tadi.
Evelyn menggigit bibir dan melihat ke tengah arena pertandingan. Ia melihat si peraih medali emas yang kini sudah diberikan handuk dan diizinkan beristirahat setelah pertandingannya yang melelahkan.
Noah terlihat duduk dan meminum air dari botol minum berwarna merah muda.
"Itu botol gua!! gua yang bawain minum itu buat cowok gua!!" Perempuan berbaju pink tadi kembali berteriak senang.
"Iye iye! udah duduk! kasian Noah malu liat ceweknya petakilan!" Beberapa temannya menanggapi sambil bercanda ria. Perempuan itupun duduk namun belum bisa menutupi kesenangannya.
Evelyn yang melihat itu kini semakin ciut. Ia mencengkram bonekanya dengan erat, merasa buruk karena sudah mendoakan dan menyemangati kekasih orang lain meskipun hanya di dalam hatinya.
"Kasian amat, cuma bisa seneng dalem ati."
Tiba-tiba suara itu kembali terdengar dari arah samping. Evelyn menengok dan melihat gadis yang mengenakan kacamata hitam dan menghisap lolipop di tangannya.
"Makanya kalo udah ditembak sama cowok yang lo suka, jangan kebanyakan mikir, sekarang diambil orang nyesel kan?" ucap gadis berkacamata hitam itu, sambil menengok dan tersenyum padanya.
Evelyn menelan ludah dan segera membuang wajahnya. Bukan kebanyakan mikir. Evelyn juga bukan tidak mau mengakuinya, namun situasinya jauh lebih rumit daripada itu.
Semua bermula sekitar tiga tahun yang lalu, ketika dirinya masih menduduki bangku kelas satu SMA.
Saat itu Evelyn baru pertama kali merasakan jatuh cinta pada seorang laki-laki brutal yang pernah membuat nyawanya berada dalam bahaya besar, namun tiba-tiba menyelamatkannya seperti pahlawan tak terduga.
Noah si atlet yang menyimpan misteri paling sulit dipecahkan, serta peraih medali emas sebagai biang kerok yang membuat hidup Evelyn jadi rumit dan berantakan.
***
yuhuu jgn lupa follow dulu akun finecinnamon dan masukin library biar dapet notifnya yaa 🫶🏻
KAMU SEDANG MEMBACA
Noah's Girlfriend
RomanceLaki-laki itu memiliki postur tubuh yang tinggi dan besar. Rahangnya tajam bahkan ketika dilihat dari depan. Rambutnya juga pendek seolah dirinya adalah bagian dari anggota kepolisian. Ia sama sekali tidak cocok berperan sebagai anak SMA, batin Evel...