Chapter 4. Trap in a Bedroom

16.8K 803 22
                                    

"Tunggu!"

Evelyn berucap dengan kencang, menghalangi murid perempuan yang barusan menolongnya.

Murid itu berhenti melangkah, dan Evelynpun langsung mendekat ke arahnya. Ia berdiri di hadapan murid itu, dan menatapnya dengan seksama.

"Ngapa?"

Murid yang memegang lolipop di tangannya itu, menatap Evelyn dengan jengkel.

Evelyn semakin tidak mengerti kenapa gadis ini terlihat memiliki dendam padanya. Memangnya apa yang sudah Evelyn lakukan? Evelyn bahkan tidak mengenalnya.

"M-makasih, udah nolongin," ucap Evelyn.

"Dih, siapa yang nolongin lo?" sahut gadis itu, masih menatap Evelyn dengan kesal.

"Eh?" Evelyn kembali tersentak. Gadis ini jelas-jelas sudah menolongnya. Ia menendang kepala dua kakak kelas yang hampir saja menyerang Evelyn dan Lisa.

Evelyn memandang ke arah Lisa sahabatnya. Lisa saat ini sedang memastikan bahwa dua orang tadi benar-benar pingsan tak sadarkn diri.

"Kamu hebat banget, sekali tendang langsung pada pingsan," ucap Evelyn lagi pada murid di hadapannya. Namun murid itu malah menatapnya dengan tajam.

"Minggir, gua mau balik," ucapnya pada Evelyn.

Evelyn menelan ludah. Bukannya minggir, ia malah memindahkan posisi tas ranselnya ke depan. Gadis itu mengeluarkan sesuatu dari sana.

Murid yang berdiri di depan Evelyn kini mengernyit. Apa-apaan gadis ini? batinnya.

"Nih!" Evelyn tiba-tiba memberikan sebuah kotak bekal ke arah murid di hadapannya, membuat murid itu semakin mengernyit.

Evelyn mendekat. Ia menarik tangan murid itu dan memaksa agar menerima kotak bekal darinya.

"Apaan ini?!" ucap murid itu dengan kesal.

"Ucapan terima kasih dari aku, itu kue vanilla buatan kakak aku, enak banget, aku yakin kamu bakal suka," ucap Evelyn dengan senyuman lebar di bibirnya.

"Dih, siapa yang doyan-"

"Udah ya! dadah!"

Tanpa menghiraukan reaksi murid itu, Evelyn langsung melambai dan berjalan pergi melewatinya. Ia menghampiri Lisa yang masih berada di posisi yang sama.

"Ayo pulang," ajak Evelyn.

Lisa mengangguk. Ia dan Evelyn akhirnya bergegas pergi meninggalkan murid perempuan itu bersama dua orang yang pingsan di tanah.

Murid itu tercengang. Gadis bernama Evelyn itu benar-benar memaksanya menerima kotak bekal ini.

Kini murid itupun berjalan ke arah tong sampah di dekatnya. Ia hendak membuang kotak bekal itu disana.

Namun sesat, ia dapat melihat isi kotak itu karena tutupnya yang transparan. Disana terdapat satu potongan besar kue tart vanilla seperti yang disebutkan.

Murid itu menghela nafasnya kasar. Ia akhirnya memasukkan kotak bekal itu ke dalam tasnya, dan bergegas pergi.

***

Waktu sudah menunjukkan pukul tujuh malam.

Saat ini, Evelyn baru selesai makan malam bersama kedua kakaknya, dan sudah kembali ke kamar untuk mengerjakan PR.

Sudah jadi kebiasaan baginya, sembari duduk di kursi meja belajar dan berkutat dengan semua tugasnya, Evelyn melakukan video call bersama Lisa menggunakan ponselnya yang ia letakkan di atas meja.

"Tadi tuh sebenernya kenapa si Lyn? kok chaos banget? terus itu dua kakak kelas kita biarin pingsan disitu, gimana kalo mereka mati?" ucap Lisa.

"Aku juga bingung, tapi pasti mereka ditemuin sama satpam kan, jadi biarin aja," sahut Evelyn.

Noah's GirlfriendTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang