Chapter 37. Drunk and Sick

10.5K 760 60
                                    

Saat ini di tengah aula yang biasa digunakan untuk latihan, dua orang mahasiswa berdiri berhadapan. Keduanya sudah mengenakan seragam yang biasa mereka kenakan untuk latihan.

"Gua sebentar lagi ada pertandingan, lo gak masalah kan jadi lawan latihan gua sore ini?"

Pertanyaan itu terlontar dari mulut Noah, seorang laki-laki yang sudah meminta Mario berhadapan dengannya di tengah arena latihan.

Mario mengerjap, kemudian melihat sekeliling. Ia menyadari tak ada satupun anggota tim Tae Kwon Do yang berada di aula ini sekarang.

"Yang lain mana?" tanya Mario bingung.

"Lagi gua suruh pemanasan di luar," jawab Noah, yang tak melepaskan tatapan dari kawannya.

Mario seketika menelan ludah. Entah kenapa, ia seperti sudah bisa menebak alasan kenapa Noah mengusir anggota lain dari sini.

"Udah siap?" tanya Noah, sambil melangkah ke hadapan Mario.

Mario sesungguhnya panik, namun ia tidak mau menunjukkannya. Sebab bagaimanapun, Mario adalah wakil ketua di dalam tim ini. Ia tidak boleh ciut hanya karena pemain terbaik diantara mereka, memintanya menjadi lawan.

"Oke," jawab Mario, tersenyum yakin dirinya tidak akan kalah.

Kini pertandingan itupun dimulai, sesuai dengan aba-aba dari mereka sendiri, dan tanpa ada yang mengawasi.

Tae Kwon Do adalah salah satu jenis bela diri yang mengutamakan kekuatan kaki. Hampir semua gerakan yang dipraktekan akan berfokus pada tendangan kaki.

Bagi mereka yang belum terbiasa, menjatuhkan lawan dengan gerakan memutar tubuh dan melayangkan tendangan bukanlah hal yang mudah dilakukan, namun bagi para atlet, ini merupakan kegiatan sehari-hari yang dilatih sesering mungkin demi keberhasilan menjatuhkan lawan.

BUGHH!

Tendangan maut baru saja diterima oleh Mario, setelah dirinya lengah dan terlalu fokus menyerang tanpa memberikan pertahanan yang cukup.

Mario terpental cukup jauh, dengan kondisi pinggang yang terasa sakit karena kekuatan kaki lawannya yang tak main-main, mengenai area rusuknya.

"F*ck.." umpat Mario, menyadari Noah tidak berusaha meminimalisir terjadinya cedera pada lawan, meskipun ini hanya stimulasi pertandingan.

"Bangun."

Mario mendengar Noah yang berucap dengan santainya, dan hal tersebut membuatnya kesal. Iapun segera bangun dan melanjutkan pertandingan.

Namun belum sempat Mario melakukan apapun, Noah sudah kembali memberikan penyerangan yang berhasil dilakukan di dekat area kepala.

BUGHH!!

Lagi-lagi Noah melompat di udara, memberikan tendangan yang luar biasa biasa kencang dan presisi, mengenai leher Mario dan membuatnya terjatuh.

"Nghh! anj*ng!"

Mario merasakan ngilu yang luar biasa. Ia sudah beberapa kali melakukan pertandingan sungguhan diluar sana, namun tak pernah ada yang menendangnya sekuat ini sebelumnya, padahal ini bukan pertandingan sungguhan!

"Bangun."

"Bangun bangun bangs*t! lo dendam apa sih ke gua?!" ucap Mario, menatap Noah yang masih berdiri di hadapannya.

"Dendam? kita ini lagi duel, kenapa ngomongin dendam?"

"Ck! t*i! lo sama lawan beneran aja gak langsung begini!" ucap Mario, masih mengomel karena sadar Noah melawannya secara tidak profesional dan berdasarkan emosi.

Noah's GirlfriendTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang