Waktu sudah menunjukkan pukul tiga sore di sekolah. Saat ini Evelyn dan sahabatnya, Lisa, sudah berada di halte belakang yang sepi.
Keduanya menenteng kantung plastik berisi cemilan, yang sudah mereka beli di mini market dekat sekolah. Kini merekapun sedang menunggu dua orang yang akan memboncengi mereka ke rumah Noella.
"Evelyn, gua degdegan banget, gimana nih??" ucap Lisa, yang duduk di samping Evelyn.
Lisa memegang tangan Evelyn dengan erat, seolah meluapkan rasa gugupnya saat ini.
Sementara Evelyn tersenyum kecil. "Jangan terlalu salting, nanti ketauan loh," ucapnya.
"Makanya itu!" ucap Lisa. "Gimana ya caranya biar gak salting??" lanjutnya, panik.
Evelyn tak bisa menjawab itu, sebab ia juga tidak tahu bagaimana cara agar tidak salah tingkah.
Tak lama, mereka mendengar suara dua motor yang keluar dari gerbang sekolah.
Lisa seketika menelan ludahnya. Pandangannya tertuju ke arah motor yang bergerak di belakang motor Noella.
Kedua motor itu sama-sama berhenti di depan halte. Evelyn dan Lisapun kini bangkit dari posisi duduk mereka.
Evelyn sesaat menatap ke arah Noah. Laki-laki itu terdiam dan memperhatikan ke arahnya juga, bisa terlihat sebab ia sedang menaikkan kaca helmnya.
"Ayo, siapa yang sama gua, siapa yang sama kak Noah?"
Evelyn segera mengalihkan pandangannya dan menatap Noella yang bertanya.
"A-aku sama kamu, Noella, Lisa sama kak Noah," ucap Evelyn.
"Gitu? yaudah, ayo naik," ajak Noella.
Evelyn dan Lisa sama-sama mengangguk. Kini mereka berduapun berpencar. Yang satu menuju ke arah Noella, dan yang satu ke arah Noah.
Lisa berdiri dengan canggung di dekat motor Noah, dan menatap laki-laki itu yang juga menatapnya.
"Kak Noah, a-aku nebeng ya?" ucap Lisa meminta izin, sambil berusaha mengalahkan rasa gugupnya yang menyelimuti begitu besar.
Noah mengangguk sebagai jawaban, kemudian pandangannya kembali tertuju ke arah depan, dimana ia melihat Evelyn yang sedang naik ke atas motor adiknya.
"S-sorry kak," ucap Lisa, ketika berpegangan di bahu Noah hendak naik ke atas motor.
Noah tak menanggapi, sebab ia sedang memperhatikan gadis di hadapannya, yang juga sedang kerepotan dan berusaha menutupi kedua pahanya yang sedikit terpampang karena rok seragamnya tersibak ke atas.
Kenapa tidak pakai celana panjang? batin Noah.
"Udah? Lisa udahan??" tanya Noella dari arah depan.
"Udah," jawab Lisa, yang sudah duduk di boncengan Noah.
Evelyn kini menenngok ke belakang. Ia hendak melihat Lisa sahabatnya, namun pandangannya malah bertemu dengan pandangan Noah yang ternyata sedang menatapnya.
Evelyn seketika menelan ludah dan membuang wajahnya. Ia kembali menghadap depan dan bepergangan di pinggang Noella.
"Lisa, p-pegangan juga biar aman," ucap Evelyn, tanpa menengok ke belakang lagi, sebab ia takut kembali bertemu pandang dengan Noah.
"Ah.. iya," jawab Lisa yang mendengar itu. Lisa kini memegang pinggang Noah dan mencengkram jaket yang dikenakan laki-laki itu.
"Gakpapa ya kak?" ucap Lisa, setelah melakukannya.
"Ehm," jawab Noah, tanpa melepas pandangannya dari gadis yang duduk di depannya sekarang.
"Oke, ayo jalan," ucap Noella.
![](https://img.wattpad.com/cover/343613150-288-k460731.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Noah's Girlfriend
Roman d'amourLaki-laki itu memiliki postur tubuh yang tinggi dan besar. Rahangnya tajam bahkan ketika dilihat dari depan. Rambutnya juga pendek seolah dirinya adalah bagian dari anggota kepolisian. Ia sama sekali tidak cocok berperan sebagai anak SMA, batin Evel...