Chapter 49. Tertangkap Basah

10.1K 776 78
                                    

Waktu sudah menunjukkan pukul sembilan pagi. Saat ini di dalam kelas, seorang dosen sedang mengajar belasan mahasiswa yang hadir dan mendengarkan penjelasannya sedari tadi.

Salah satu mahasiswa itu adalah Evelyn, yang berusaha untuk fokus pada mata kuliah, dan bukan pada bayangan wajah seorang laki-laki, serta kebahagiaan yang ia rasakan ketika kencan nya berlangsung dua hari lalu.

Evelyn tak kuasa tersenyum. Meskipun sempat ditutup dengan kesedihan dan tangisan yang tak bisa ia tahan, namun kebahagiaan yang ia rasakan hari itu, tetap tidak pudar ataupun hilang dari ingatannya, membuatnya selalu merasa senang tiap mengingatnya.

Tiba-tiba, Evelyn merasakan senggolan dari arah sampingnya. Ia melihat Salma, yang tersenyum ke arahnya.

"Cie, daritadi senyam senyum aja nih yang baru ngedate," bisik Salma di telinga Evelyn.

Evelyn tak kuasa tersipu malu. Ia dan Salma sama-sama berusaha menahan tawa, agar tidak mencirptakan keributan di dalam kelas yang tenang ini.

"Ceritain dong ngapain aja sama kak Noah," ucap Salma.

Evelyn kembali tersenyum. Ia mengangguk, akan dengan senang hati menceritakan hal tersebut.

"Nanti aja ya di cafe," ucap Evelyn.

Salma seketika mengangguk. "Oke," sahutnya. Kini keduanyapun melanjutkan kegiatan mereka dan memperhatikan ke arah depan.

Evelyn masih menyunggingkan senyuman kecil di bibirnya. Ia berniat menraktir Noella siang ini, sebab kegiatan kencan yang sudah berhasil dilakukannya, hanya bisa terjadi karena kebaikan dan usaha keras Noella.

Jika Evelyn tidak memiliki sahabat seperti Noella dalam hidupnya, ia tidak mungkin bisa merasakan kebahagiaan yang ia rasakan saat ini. Bahkan menraktir Noella saja rasanya tidak cukup bagi Evelyn.

***

"Jadi? ngapain aja lo sama kakak gua kemaren?"

Saat ini di dalam sebuah cafe yang sepi, tiga orang gadis sudah duduk bersama dan memulai obrolan mereka, sembari menikmati makan siang yang sudah tersedia di hadapan masing-masing.

Meskipun masih ada jadwal kelas setelah ini, namun Evelyn dan kedua kawannya memilih makan di cafe ini, sebab mereka ingin lebih leluasa mengobrol tanpa harus takut terdengar oleh mahasiswa lainnya di kantin.

Evelyn juga sengaja belum menceritakan apapun yang menyangkut kencan nya dengan Noah, sebab ia ingin bercerita langsung agar kedua kawannya lebih memahami betapa bahagianya ia hari itu.

"Sebelum aku cerita, aku pengen nanya dulu ke kamu, Noella, gimana sama kak Grace?" tanya Evelyn, mengingat Noella mengajak dua senior mereka pergi, agar Evelyn bisa leluasa kencan dengan Noah.

"Lumayan ribet si, beban, lo tau kan dua orang itu kaya apa? banyak hebohnya."

"Hah.. tapi akhirnya berhasil juga, gua bisa jalan sama mereka sampe malem," lanjut Noella.

Evelyn tersenyum dan mengangguk-angguk mendengarnya. Ia bisa membayangkan betapa repotnya Noella hari itu, namun sahabatnya tetap mau melakukan hal tersebut demi dirinya.

"Makasih ya, Noella," ucap Evelyn dengan tulus.

Noella mengangguk. "Udah, ayo mulai ceritanya, yang detail," ucapnya, meminta Evelyn menceritakan soal kencan nya hari itu bersama Noah.

Evelyn tak kuasa tersenyum geli. Akhirnya, iapun mulai menceritakan apa saja yang sudah terjadi di hari kencan itu. Evelyn memulainya dengan memberitahu kedua sahabatnya, bahwa ia mengenakan pakaian yang mirip dengan boneka yang diberikan Noah untuknya.

Noah's GirlfriendTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang