Waktu sudah menunjukkan pukul sebelas siang. Saat ini di dalam kamar Noella, Evelyn sedang menangis sambil bersandar di tumpukan bantal. Gadis itu menangis sambil sesekali memakan popcorn yang ada di atas pangkuannya.
"Hadeh.."
Noella yang berada di sampingnya kembali menghela nafas. Ia dan Evelyn sedang menonton sebuah film romantis yang memiliki akhir menyedihkan. Namun masalahnya, mereka belum sampai di ending dan Evelyn sudah mewek sedari tadi.
"Lo udah tau endingnya ya, makanya nangis dari sekarang?" tanya Noella.
"I-iya, udah empat kali nonton," jawab Evelyn disela tangisannya.
"Terus ngapain ngajak nonton ini lagi?!" tanya Noella kesal.
"Soalnya seru," sahut Evelyn.
Noella menghela nafasnya panjang. "Masalahnya gua jadi gak menikmati, karena gua udah tau bakal sad ending," sahutnya, kemudian menghisap lolipop yang ia pegang di tangannya.
Kini suasana hening menyelimuti mereka berdua. Di kamar yang sengaja dibuat gelap ini, hanya terdengar suara obrolan dari layar laptop yang mereka gunakan sebagai sarana menonton film.
Evelyn perlahan menengok dan melihat Noella di sampingnya. Ia mengerjap.
"Noella?" panggil Evelyn.
"Hm?"
Noella menyahuti namun tidak menengok, membuat Evelyn menelan ludah.
"K-kalo udah tau akhirnya bakal sedih, mending gak usah dimulai aja kan ya?"
Noella mengernyit mendengarnya. Ia menengok pada Evelyn di sampingnya, dan melepas lolipop dari dalam mulutnya.
Noella seperti memahami kenapa Evelyn bertanya seperti itu padanya.
"Emang siapa yang tau kalo akhirnya bakal sedih? udah ada spoilernya?" tanya Noella.
Evelyn menelan ludah. "Spoiler..?" gumamnya, menunduk dan berpikir.
"Ya terserah pemeran utamanya aja sih mau gimana, tapi gua gak suka sama pemeran utama yang cengeng dan apa-apa nyerah duluan, ngorbanin kebahagiaannya demi kebahagiaan orang lain, gua lebih suka yang egois."
"Karena gua sebagai penonton maunya pemeran utama berakhir bahagia, walaupun bakal susah dan banyak rintangan, yang penting tetep bahagia."
Noella kini tersenyum menatap Evelyn. "Kan itu yang bikin cerita jadi seru," tuturnya.
Melihat senyuman Noella, entah kenapa malan membuat Evelyn menelan ludah. Kini Evelynpun kembali fokus pada film yang sedang berputar.
Evelyn akan melanjutkan menonton film itu, meskipun ia sudah tahu jalan ceritanya.
***
"Ohiya, lo tadi bilang mau mulai bimbel ya?"
Saat ini di ruang makan, Evelyn dan Noella hendak makan siang. Keduanya memilih memesan diluar, sebab mereka sedang malas memasak.
Kini mereka sudah duduk berhadapan. Keduanya mulai makan sambil mengobrol.
"Iya, karena sebentar lagi masa UTS, jadi kakak aku minta aku les privat biar lebih rajin belajar," sahut Evelyn.
Noella mengangguk-angguk mendengarnya. "Yang ngajar siapa? lo udah tau?"
"Belum, palingan guru privat pada umumnya," jawab Evelyn.
Kini keduanya fokus pada makanan mereka masing-masing. Evelyn melihat ke arah satu kotak lagi makanan yang masih tersedia. Itu adalah makan siang yang mereka belikan untuk Noah.
KAMU SEDANG MEMBACA
Noah's Girlfriend
RomanceLaki-laki itu memiliki postur tubuh yang tinggi dan besar. Rahangnya tajam bahkan ketika dilihat dari depan. Rambutnya juga pendek seolah dirinya adalah bagian dari anggota kepolisian. Ia sama sekali tidak cocok berperan sebagai anak SMA, batin Evel...