"Popcorn nya udah mateng."
Saat ini di ruang tengah rumahnya, Noella sedang merapikan bantal sofa, hendak memulai kegiatan nonton film bersama.
Noella duduk di sofa yang empuk, sembari melihat ke arah Gracia, yang baru datang lagi setelah sedari tadi sibuk di dapur. Perempuan itu membawa dua mangkuk besar berisi popcorn di tangannya.
"Nih, satu buat Noella," ucap Gracia dengan wajah yang terlihat senang.
Noella menerima popcorn tersebut, kemudian ia melihat Grace lagi yang kini duduk di atas pangkuan Noah yang sudah duduk di sofa.
"Satunya buat kita berdua," ucap Grace pada kekasihnya.
Grace mencicipi popcorn yang ia buat, kemudian menyuapinya pada Noah.
"Buttery delicous kan?" tanya Grace, dengan wajah yang berbinar.
Noah mengangguk-angguk sambil memakan popcorn tersebut. "Ehm," jawabnya.
"Hehe." Grace begitu senang. Ia kini berpindah posisi dan duduk di samping Noah, begitu dekat dan menempel. Ia mengangkat tangan Noah ke atas bahunya agar dirinya bisa bersandar dengan nyaman di dada laki-laki itu.
Grace menyuapi lagi Noah popcorn nya, namun kemudian ia menyadari tatapan seseorang ke arahnya.
"Kenapa?" tanya Grace, setelah menyadari Noella yang sedari tadi memperhatikannya dari samping.
Noella mengerjap tersadar. Ia seketika menggeleng dan menatap lagi ke layar TV.
"Lo belum terbiasa ya liat gua mesra-mesraan sama Noah?" tanya Grace tersenyum geli.
"Maaf ya kalo bikin risih," ucapnya lagi.
Noella menelan ludahnya. Ia kembali menggeleng kemudian memakan popcorn nya.
Noella tidak risih melihat Noah dan Grace. Mereka memang sepasang kekasih. Sudah sewajarnya jika mereka bermesraan seperti itu.
Hanya saja..
Drrt
Noella tiba-tiba membaca mendapat pesan dari seseorang. Ia membacanya di jendela notifikasi, kemudian menengok ke arah samping.
"Kak Grace?"
Noella memanggil perempuan yang duduk menempel dengan kakaknya. "Ayo, tadi katanya mau ke mini market?" tanya Noella.
"Jadi?"
"Jadi lah, kan belum ada minuman, pengen soda," ucap Noella.
"Hmm.."
Grace berpikir sesaat. "Yaudah," ucapnya akhirnya.
Noella segera berdiri dan mengambil jaket dan kunci motornya, sementara Grace meluruskan posisi duduknya. Ia menatap lagi ke arah Noah.
"Kamu mau nitip apa sayang?" tanya Grace pada kekasihnya.
Noah terdiam berpikir sesaat, namun kemudian ia menggeleng. "Gak ada," jawabnya.
"Oke, kalo gitu aku sama Noella jalan dulu," ucap Grace pada Noah, yang diangguki oleh laki-laki itu.
Kini Gracepun berjalan bersama Noella keluar dari rumah dan menuju motor yang ada di halaman.
***
Hampir sepuluh menit sudah berlalu. Saat ini di depan gerbang kediaman Noella, seorang gadis akhirnya sampai dan turun dari motor.
"Makasih pak," ucap Evelyn, sembari memberikan helm nya pada tukang ojek yang mengantarnya
Kini Evelyn merapikan sedikit rambutnya yang ia gerai. Ia melihat ke arah rumah yang sudah begitu lama tak ia datangi.
KAMU SEDANG MEMBACA
Noah's Girlfriend
RomanceLaki-laki itu memiliki postur tubuh yang tinggi dan besar. Rahangnya tajam bahkan ketika dilihat dari depan. Rambutnya juga pendek seolah dirinya adalah bagian dari anggota kepolisian. Ia sama sekali tidak cocok berperan sebagai anak SMA, batin Evel...