⚠️content warning
force kissing***
Sore ini di dalam sebuah kamar, seorang gadis duduk dengan tegak di tepi kasur, sambil meletakkan kedua tangannya di atas paha.
Evelyn tak menyangka saat ini, dirinya sudah kembali lagi disini, di sebuah kamar yang sempat membuatnya ketakutan. Evelyn berada disini atas keinginan sendiri, atau lebih tepatnya ia datang karena memiliki tujuannya sendiri.
Evelyn datang, untuk memperbaiki hubungan pertemanannya dengan Lisa, yang ia yakini akan semakin renggang jika dirinya tak segera mengambil tindakan.
Tindakan pertama yang harus ia lakukan, adalah menjauhkan dirinya dari laki-laki yang berpotensi menyebabkan kehancuran.
"Oke, gua off dulu."
Suara itu membuat Evelyn tersadar dari renungannya. Ia melihat Noah yang sudah selesai mengerjakan tugas secara online bersama teman-temannya, dan akhirnya menutup laptopnya.
Kini Evelyn kembali merasa gugup. Ia sudah mempersiapkan mentalnya untuk bertemu dengan Noah.
Namun tepat setelah ia melihat wajah laki-laki itu di hadapannya, rasa gugupnya langsung meluap.
Dan kini semakin parah, setelah ia berada di dalam kamar bersama Noah.
"Kebetulan, aku juga mau ngomong sesuatu sama kamu, Evelyn."
Apa yang hendak Noah katakan padanya?? kenapa malah laki-laki ini yang ingin mengatakan sesuatu padanya??
"Udah siap?"
Evelyn tersentak mendengar suara Noah. "S-siap.." jawabnya, meskipun bingung kenapa Noah bertanya seperti itu.
Kini Noah berjalan mendekati Evelyn, sambil mendorong kursi belajarnya.
Noah menempatkan kursi belajar itu tepat di depan Evelyn, sebelum mendudukinya. Kini keduanyapun sama-sama duduk dan saling berhadapan.
Evelyn menelan ludahnya. Kalau begini ceritanya, ia akan terus gugup berbicara dengan Noah.
"Kak Noah, d-disini aja duduknya," ucap Evelyn, meminta Noah duduk di sampingnya.
"Kenapa emang? kamu mau deket aku?" tanya Noah.
"Nggak! bukan gitu maksudnya!" ucap Evelyn panik. Ia hanya tidak mau memandang Noah ataupun Noah memandangnya, sebab ia akan semakin gugup.
Namun laki-laki bernama Noah itu malah membuat Evelyn semakin tersentak. Ia mendekatkan kursinya ke arah Evelyn, hingga kedua kakinya yang melebar kini seperti mengunci kedua kaki Evelyn yang duduk rapat.
"Gini aja, gini juga deket," ucap Noah,
Evelyn begitu tercengang. Ia merasakan wajahnya yang memerah. Apa-apaan laki-laki ini?? memangnya siapa yang mau dekat-dekat dengannya??
"Siapa dulu yang mau ngomong?" tanya Noah.
Evelyn rasanya ingin mendorong kursi laki-laki ini menggunakan kaki, agar sedikit memberi jarak diantara mereka. Namun Evelyn takut jika ia mengangkat kakinya ke atas, Noah malah menariknya lebih dekat lagi.
"Kak Noah dulu aja," ucap Evelyn akhirnya, kemudian menunduk.
Sesungguhnya, Evelyn sangat gugup mendengar apapun yang hendak Noah katakan padanya. Fakta bahwa laki-laki ini berucap menggunakan panggilan aku-kamu padanya, membuat Evelyn semakin yakin apapun yang hendak laki-laki ini katakan, tidak akan membuatnya senang.
"Kalo gitu jangan nunduk, liat mataku, Evelyn."
Evelyn tersentak, merasakan tangan Noah yang mengangkat dagunya ke atas.
KAMU SEDANG MEMBACA
Noah's Girlfriend
RomanceLaki-laki itu memiliki postur tubuh yang tinggi dan besar. Rahangnya tajam bahkan ketika dilihat dari depan. Rambutnya juga pendek seolah dirinya adalah bagian dari anggota kepolisian. Ia sama sekali tidak cocok berperan sebagai anak SMA, batin Evel...