Chapter 50. I Miss You so Bad

10.6K 750 57
                                    

"Gua gak peduli apapun masalahnya, lo gak boleh kasar sama temen lo sendiri."

Saat ini di dekat pintu rumah kediaman keluarga Gracia yang begitu mewah, seorang laki-laki baru saja menghampiri dua orang yang sedang berdebat tentang hubungan mereka.

Mario berucap, setelah berdiri di samping sahabatnya Noah, dan berhadapan dengan Gracia yang kini kedua matanya basah dan berlinang.

Gracia yang baru saja Mario selamatkan dari amarah Noah, kini terlihat tersentak. Airmatanya mengalir, namun tatapannya tersentak luar biasa

"Apa lo bilang?" tanya Grace, begitu tidak percaya mendengarnya.

"Apa?" ucap Mario, mengernyit.

"Temen? lo bilang temen??" Grace kembali tersulut emosi mendengar penuturan Mario.

'"Iya, temen," jawab Mario, menegaskan sekali lagi.

Grace sontak menatap ke arah Noah, dengan tatapan yang begitu tersentak.

"Lo ngasih tau dia juga??" tanya Grace, menatap Noah sambil menunjuk ke arah Mario.

Noah yang hatinya sempat dipenuhi amarah, kini menggeleng. "Enggak, gua gak pernah ngomong apa-apa ke Mario," ucapnya.

"Terus kenapa dia bisa tau?? kenapa dia nyebut gua temen lo?!" tanya Grace, dengan emosi yang lagi-lagi meluap.

"Ya soalnya ketebak," jawab Mario seketika, membuat Grace dan Noah sama-sama menatap ke arahnya.

"Dari awal gua udah nebak ada yang aneh sama hubungan kalian berdua, cuma baru sekarang aja gua yakin kalo tebakan gua bener," tutur Mario dengan santai.

Jantung Grace seketika berdebar kencang. Perasaannya gusar tak karuan.

"Jadi bener kalian gak pacaran? cuma pura-pura doang? kenapa?"

Mario bertanya, dan Grace refleks mendekat ke arahnya, mencengkram kerah kaus yang dikenakan Mario. Ia menatap laki-laki itu dari dekat, dengan tatapan yang begitu tajam.

"Tutup mulut lo, bangs*t, gak usah ikut campur urusan gua sama Noah."

Mario yang mendengar itu kini mengerjap, melihat pertama kalinya Grace melotot tajam padanya.

Senyuman kecil kini tersungging di bibir Mario, menyadari betapa besarnya kegusaran di dalam diri Gracia saat ini.

Kenapa? apa karena semakin banyak orang yang menyadari bahwa hubungan mereka palsu?

"Grace," ucap Mario, tersenyum pada kawannya.

"Mending lo buruan masuk ke kamar dan ngumpet disana, lo keliatan menyedihkan banget sekarang."

Kedua mata Gracia kembali membulat. Ketercengangan menyelimutinya begitu besar, sama sekali tidak menyangka Mario akan berkata seperti itu padanya.

"Hah?"

Gracia berucap, memastikan sekali lagi bahwa Mario mengatakan hal tersebut.

"Lo keliatan kaya pecundang."

PLAK!!

Tamparan kencang langsung mendarat di pipi Mario. Bahkan Noah yang sedari tadi terdiam, begitu tersentak melihatnya.

Sementara Gracia yang sudah menampar Mario dengan kencang, kini mengepal kedua tangannya dan masih menatap tajam ke arah laki-laki itu.

"Lo yang pecundang, bangs*t."

Setelah mengucapkan kalimat tersebut, Gracia langsung berjalan mundur, dan menutup pintu rumahnya dengan kencang di depan wajah Noah dan Mario.

Kedua laki-laki yang masih berdiri di depan pintu tersebut, kini sama-sama mengerjap. Noah menatap ke arah Mario, yang sedang mengusap pipi kirinya yang barusan terkena tamparan.

Noah's GirlfriendTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang