Chapter 45. Lelah Mengalah

10K 800 63
                                    

"Kok panik?"

Saat ini di dalam sebuah cafe yang cukup mewah, seorang gadis masih terdiam dengan wajah tersentak. Jantungnya berdebar kencang, sama sekali tidak menyangka akan melihat seseorang yang sudah hampir tiga tahun tidak pernah berhadapan dengannya.

"Ada apa sih, Evelyn, sampe lo sepanik itu ketemu gua?"

Lisa berucap dengan senyuman miring di bibirnya, sambil mengangkat alisnya penuh tanya.

Hal itu membuat Evelyn mengerjap, dan berusaha kembali ke kesadarannya.

Evelyn memperhatikan Lisa, kemudian melihat ke arah kedua seniornya yang memperhatikannya dengan seksama.

"Aku gak panik, aku cuma kaget ngeliat kamu disini," ucap Evelyn akhirnya, sambil menatap mantan sahabatnya.

Lisa kembali tersenyum, sangat yakin bahwa Evelyn berbohong, dan sedang berusaha keras untuk tidak terlihat panik.

"Ayo kita duduk dulu," ucap Grace tiba-tiba, membuat perhatian mereka teralihkan.

Lisa mengangguk dan akhirnya berjalan lagi, menuju ke meja yang tadi sudah sempat ia tempati sembari menunggu yang lain.

Sementara Intan dan Grace saling menatap, sebelum akhirnya mengikuti Lisa menuju ke meja.

Kini hanya tersisa Evelyn, yang masih berdiri terdiam dan berusaha mengatur nafasnya yang terengah-engah.

Evelyn masih belum menyangka akan berada di posisi seperti ini sekarang. Ia tidak tahu bahwa menerima ajakan Grace dan Intan, akan menempatkannya dalam situasi yang begitu canggung dan membuatnya gusar.

"Evelyn? ayo sini."

Renungan Evelyn seketika pecah, setelah ia mendengar suara dari kejauhan.

Evelyn melihat Lisa yang memanggilnya. Gadis itu menyunggingkan senyuman ramah, terlihat begitu santai menghadapi situasi saat ini.

Pemandangan itu langsung berhasil membuat Evelyn sadar akan sesuatu hal, sesuatu yang seharusnya ia sadari sejak lama.

Evelynpun berjalan mendekat. Ia duduk di samping Gracia, dan di hadapan Lisa yang tersenyum padanya.

"Kita pesen dulu ya," ucap Grace, sambil membiarkan yang lain melihat menu di meja.

Evelyn melakukan hal yang sama, sambil sesekali melirik Lisa di hadapannya.

Evelyn sudah cukup lama membulatkan keputusannya. Kini ia hanya perlu merealisasikan keputusan tersebut dalam kehidupan nyata.

***

"Berarti tadi kak Noah menang ya?"

"Ehm, lumayan cepet juga menangnya."

Saat ini di meja, makanan dan minuman sudah diantar oleh pelayan, membuat keempat perempuan yang duduk di kursi masing-masing, bisa memulai obrolan mereka.

Lisa bertanya pada Grace, sambil memakan kentang goreng yang mereka pesan untuk bersama-sama. Ketiganya terlihat mengobrol santai, membicarakan soal pertandingan.

Sementara Evelyn sedari tadi hanya terdiam, sambil mengaduk caramel latte yang ia pesan.

"Evelyn nonton juga?"

Tiba-tiba Lisa bertanya, membuat Evelyn tersentak, dan semua pandangan jadi tertuju ke arahnya.

Evelyn mengurungkan niatnya untuk meminum kopinya dari sedotan, dan menatap ke arah Lisa yang bertanya padanya.

Jantung Evelyn lagi-lagi berdebar kencang, namun dengan tekad yang kuat, ia langsung berhasil menenangkannya.

"Ehm, aku diajak Noella nonton," jawab Evelyn.

Noah's GirlfriendTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang