"Muka lo gak asing."
Saat ini di dekat pintu rumah, Noah dan Evelyn yang baru saja hendak keluar, mengurungkan niat mereka dan berbalik menatap Ezra yang sudah berdiri di hadapan mereka sekarang.
Ezra berbicara dengan santai pada Noah di hadapannya, mengatakan bahwa wajah Noah tidak asing di matanya.
Noah menelan ludahnya, begitupula Evelyn yang semakin panik.
Bagaimana ini?? bagaimana jika kakaknya benar-benar mengingat siapa Noah??
"Lo.. mirip banget sama Moses Antonio," ucap Ezra seketika, membuat Noah dan Evelyn sama-sama mengerjap.
Rasa panik yang menyelimuti Evelyn tadi, seketika berubah jadi kebingungan.
"S-siapa itu??" ucap Evelyn seketika, tidak pernah mendengar nama tersebut.
Sementara Noah tersenyum. Ia tersenyum lega, karena ternyata Ezra mengenalinya bukan karena kejadian malam itu, namun karena kemiripannya dengan sang ayah.
"Iya kak, itu bokap gua," jawab Noah, yang juga berucap dengan santai pada Ezra.
Ezra mengangguk-angguk. "Pantesan, mirip banget," jawabnya.
Evelyn begitu tercengang mendengarnya. Kakaknya mengetahui nama ayah Noah? Evelyn bahkan tidak pernah tahu nama ayah Noah!
"Kak Ezra kenal ayahnya kak Noah??" tanya Evelyn seketika.
"Kenal lah, siapa yang gak kenal?" ucap Ezra.
"Hah?!" ucap Evelyn kembali tersentak, sebab ia tidak mengenalnya.
"Kamu gak tau, Evelyn? Moses Antonio itu mantan atlet Tae Kwon Do asal negara kita yang paling hebat dan paling terkenal di jamannya."
Evelyn semakin tercengang. Mantan atlet?! Evelyn tidak tahu ayah Noah adalah seorang atlet!
"Apa lo juga atlet sekarang?" tanya Ezra seketika.
Noah tersenyum dan mengangguk. "Ehm," jawabnya.
Hal tersebut membuat Ezra ikut mengangguk-angguk.
"Apa lo.. bakal sehebat ayah lo suatu saat nanti?" tanyanya, sambil mengangkat alis, seperti menantang Noah menjawab pertanyaannya.
Noah yang menyadari itu mengerjap sesaat, namun kemudian ia tersenyum miring.
"Kayanya enggak," jawab Noah, mengingat kemampuan sang ayah pada masanya.
Namun kemudian Noah tersenyum. "Gua.. udah pasti bakal lebih hebat dari ayah gua, jauh," lanjutnya.
"Hahaha.."
Ezra tertawa geli mendengarnya. Ia mengangguk-angguk seperti terlihat bangga.
"Bagus," jawab Ezra, menyukai jawaban Noah.
"Kapan ada pertandingan? gua sama istri mau nonton, bisa?" tanya Ezra, sambil menatap puterinya yang memperhatikan, serta istrinya yang tersenyum senang ke arahnya.
"Bisa, nanti gua kabarin jadwal pertandingan selanjutnya," jawab Noah.
"Oke," sahut Ezra mengangguk-angguk.
"Yaudah kalo gitu, gua mau istirahat," ucap Ezra, kemudian kembali mendekat pada anak dan istrinya, dan berjalan menuju ke kamar mereka.
Sementara Noah mengangguk. Ia menatap ke arah Evelyn, yang masih menunjukkan wajah tercengang.
Noahpun mengajak Evelyn berjalan ke arah pintu depan, dan Evelyn segera mengikutinya keluar.
Keduanya berjalan bersampingan, menuju ke motor Noah di depan gerbang.
KAMU SEDANG MEMBACA
Noah's Girlfriend
RomantizmLaki-laki itu memiliki postur tubuh yang tinggi dan besar. Rahangnya tajam bahkan ketika dilihat dari depan. Rambutnya juga pendek seolah dirinya adalah bagian dari anggota kepolisian. Ia sama sekali tidak cocok berperan sebagai anak SMA, batin Evel...