Bab 21. Cinta?

22.1K 1.1K 7
                                    

...........

--------------

Jam istirahat sekolah tiba semua murid berhamburan keluar kelas pergi ke kantin untuk berburu banyak makan yang dapat mengisi perut kosong mereka yang sudah meronta ronta kelaparan. 

Alezya pergi ke kantin bersama dengan Salsa dan Adel dan di tengah asik nya mereka makan bersama Aksa dkk datang ikut bergabung satu meja makan bersama mereka.

Hal itu tentu saja membuat mood Alezya berubah sangat buruk karena dia tidak suka dengan situasi nya. Aksa terus saja beberapa kali melihat ke arah nya dengan tatapan aneh. 

'Ngapain dia ngeliatin gua kayak gitu? Gua congkel juga mata nya!' 

"Alezya gua minta maaf waktu itu gua khilaf," ucap Bayu dengan nada merasa bersalah. 

"Iya," balas Alezya dengan nada dingin nya. 

"Lo jangan bilang bilang Bang Elvan ya gua masih mau hidup tenang," mohon Bayu dengan wajah memelas. 

"Iya."

"Lo nggak minta maaf?" tanya Abel pada Langit yang hanya diam saja. 

"Gua nggak salah," cetus Langit. 

"Cowok tuh selalu salah dimana mana. Lo juga terlibat masalah itu!" timpal Salsa. 

"Udah nggak usah di bahas lagi," tegas Alezya dia malas membahas hal lalu yang sudah dia lupakan. 

Alezya segera mempercepat makanya namun di saat dia ingin minum dia baru menyadari satu hal saat dia melihat Aksa yang duduk di samping nya sedang meminum segelas jus milik nya. 

Alezya langsung melebarkan bola matanya seketika. "Aksa! Itu minuman gua!" ujar Alezya panik sambil mencubit lengan Aksa. 

"Sorry... Sengaja," saut Aksa kemudian meletakan segelas jus itu kembali ke tempatnya. 

Semua yang melihat itu terdiam mematung beberapa saat. Kemudian  mereka segera sadar dari lamunan mereka saat Alezya segara menatap ke arah mereka yang melongo. 

"Lo ngapain minum punya Alezya?" tanya Gavin dengan tatapan aneh nya. 

"Diam!" tegas Aksa agar semua tidak ada yang bertanya padanya. 

Alezya yang ada di posisi itu sangat malu sampai ke ubun ubun. Dia yakin dia tidak akan bisa melupakan hal memalukan ini sampai dia di mati. 

"Ciee... Lo suka sana Alezya?" tanya Abel dengan polos nya yang langsung mengundang tatapan aneh dari semua orang yang ada di satu meja itu. 

Alezya sagera pergi dari sana, dia tidak mood lagi melanjutkan makan nya karena ulah Aksa. 

"Abel jangan tanya begitu!" tegur Salsa. 

"Lo beneran suka sama Alezya?" tanya Gavin penasaran. 

"Kepo!"

........... 

---------------

Alezya merasa sangat kesal dan malu akibat ulah Aksa barusan. Kenapa pria itu harus meminum gelas bekas dia minum. 

"Sial! Secara nggak langsung gua kissing anjir!" panik Alezya. 

Alezya terus mengumpat di depan nada wastafel toilet dia tidak bisa terima bahwa dia dan Aksa secara tidak langsung sudah berciuman melalui gelas jus itu. 

Di dalam toilet tidak hanya ada Alezya namun ada seorang gadis yang juga sedang boker seperti biasa nya. 

"Lo kenapa nyet?" tanya Monika dari dalam toilet. 

"Nggak papa!" saut Alezya. 

"Gua dengar tadi lo ngomong kissing?"

"Nggak. Lo salah dengar!!" saut Alezya dengan nada agak keras. 

"Oooohhh..."

Alezya segera keluar dari toilet setelah dia melepaskan unek unek nya disana. Dia tidak bisa melepaskan semua rasa kekesalan nya di sana karna ada Monika yang sangat mengganggu waktu nya. 

Namun baru saja Alezya keluar dari toilet dia dikejutkan dengan munculnya Salsa dengan senyuman aneh menyapa nya kemudian gadis itu menarik Alezya me arah koridor yang sepi. 

"Ngapain lo tarik gua kesini?" tanya Alezya yang sedari tadi pasrah saja ikut karna dia juga merasa Salsa orang baik dan tidak akan berbuat jahat padanya. 

"Gua mau tanya satu hal," ucap Salsa dengan nada serius membuat Alezya penasaran. 

"Lo ada hubungan apa sama Aksa?" tanya Salsa. 

"Nggak ada," jawab Alezya jujur. 

"Lo jujur sama gua. Lo ada hubungan apa sama Aksa? Gua yakin kalian berdua diam diam menjalin hubungan di belakang gua kan?" tanya Salsa bertubi tubi. 

"Gua nggak ada hubungan apapun sama Aksa. Kenapa lo tanya tanya gua ada hubungan sama Aksa?" tanya balik Alezya. 

"Gu-gua cuma mau mastiin aja lo nggak ada hubungan sama Aksa. Lo tau kan Aksa cuma suka mempermainkan perasaan cewek. Gua cuma mau mastiin lo nggak kejebak cinta aneh dia," ucap Salsa di luar dugaan Alezya. 

'Dodol! Lo pikir gua nggak tau lo suka sama Aksa. Diam diam lo jelekin Aksa dibelakang dia. Emang dasar bermuka dua lo Salsa!' batin Alezya yang kini tau sifat asli Salsa selama ini. 

"Kalau suka sama Aksa nggak perlu lo jelekin dia di belakang. Coba tarik perhatian dia buat jatuh cinta sama lo. kalau bisa," ujar Alezya kemudian ditutup dengan smirk khas nya. 

Alezya segera melangkah pergi dari sana terlihat Salsa yang tampak memasang wajah asli yang sangat tidak suka dengan Alezya sejak gadis itu datang ke kelas nya. Alezya tau dari Lilin siapa gadis yang dijodohkan terakhir kali dengan Aksa namun gagal. 

Gadis itu adalah Salsa yang di jodohkan dengan Aksa sebagai mempererat hubungan persahabatan antar keluarga namun Aksa menolak. Perjodohan tidak bisa di lakukan jika tidak ada persetujuan dari kedua bela pihak.

Sejak saat itu Aksa membuat jarak di antara dia dengan Salsa namun Salsa dia terus berusaha menjadi sahabat baik untuk Aksa dan kemudian merebut hati Aksa menjadi milik nya. 

Itulah yang diketahui oleh Alezya dari Lilin dan Abel. Abel adalah saksi antara hubungan dekat Aksa dan Salsa dia juga tahu banyak hal tentang kedua nya karena dia juga berada di sekitaran kedua nya sejak awal mereka bertemu. 

"Cinta? Kenapa sulit mendapatkan perasaan itu?"

"Gua harap gua nggak pernah jatuh cinta pada siapapun termasuk Aksa!" 

"Lo bilang apa barusan?" 

"Aksa!!"

Aksa segera menarik tubuh Alezya ke tembok koridor dia mulai menyudutkan tubuh Alezya disana dengan tatapan marah pada nya. 

"Mau ngapain lo?" panik Alezya. 

"Lo nggak boleh jatuh cinta selain sama gua." ucap Aksa tegas sambil menatap mata Alezya yang terus mencoba mengalihkan pandangan nya ke sembarang arah. 

"Lo nggak berhak atur perasaan gua anjir!"

"Gua berhak! Lo milik gua!"

"NGGAKK!!"

............ 

--------------

Makasih dah mampir jangan lupa vote dan komen nya... See you...

Glorious  [End] ( Sudah Terbit)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang