(Sudah Terbit di Teori kata Publishing dan sudah ada di shopee!! Kalian bisa pesan kapan aja ya!).
Alezya Violin nama seorang gadis berparas cantik berusia 17 tahun, kerap di sapa Alezya si gadis biang onar dia sangat suka membuat masalah dimanapun...
"Lo gila? Ngapain lo keluar dari Glorious?" tanya Cakra marah dari balik telfon, Cakra mendapatkan kabar itu dari ketua pasti nya.
"Gua mau pensiun lo aja yang jadi wakil ketua baru. Lo lebih pantas!" ucap Alezya dengan santai.
"Ale!! Lo nggak bisa keluar dari Glorious! Kita lagi di landa masalah besar. Dan lo keluar gitu aja?"
"Gua keluar bukan karna masalah ini tapi karna gua mau perbaiki hidup gua. Udah cukup gua main main bisa gawat sampai pihak panti tahu semua ini," ucap Alezya dengan nada jujur memang itulah alasan dia keluar.
Cakra yang mendengar itu juga mulai paham dengan masalah Alezya, Alezya tidak bisa selamanya memimpin Glorious, karna dia juga harus mementingkan hidup nya, dia tidak mau hidup nya jadi berantakan karna ulah nya sendiri.
"Gua paham Ale. Tapi lo nggak bisa keluar dari Glorious disaat seperti ini lo tunda ya? Biar nanti gua yang bilang sama Ketua pasti dia ngerti kok," ucap Cakra.
"Oke gua tunda pengunduran diri gua. Tapi sementara ini lo jadi wakil ketua gua nggak bisa pimpin Glorious," ucap Alezya.
"Gampang Ale! Gua bakal gantiin lo sementara waktu ini."
"Makasih!"
Alezya segera mematikan telfon nya, saat seseorang mulai datang mendekat ke arah nya, Seseorang itu adalah seorang wanita paruh bayah cantik berpenampilan anggun seperti wanita karir.
"Alezya?"
"Iya." jawab Alezya.
"Kamu mau jadi anak saya?" tawar wanita itu thu the point yang langsung membuat Alezya terharu sampai ingin salto saat itu juga.
"Tante serius?" tanya Alezya ingin memastikan dulu sebelum dia salto kegirangan.
"Iya. Saya ingin kamu jadi anak saya," jawab wanita itu dengan nada lembut seperti seorang ibu.
Wanita itu duduk di samping Alezya, yang tengah duduk di bangku taman panti, terlihat Alezya sangat senang namun dia tahan dulu senang nya, jangan dia ungkapkan sekarang bisa hancur harga diri nya sebagai cewek cool.
"Nama saya Verana Wijaya."
Seketika Alezya melebarkan bola matanya, karna dia tahu siapa pemilik nama dengan marga Wijaya itu, marga Wijaya adalah marga dari keluarga kaya raya di kota, mereka di kenapa memiliki banyak bisnis dimana mana.
"Verana Wijaya? Tante yakin mau adopsi Alezya jadi anak tante? Bukanya tante sudah punya anak?" tanya Alezya heran karna yang dia tahu keluarga Wijaya memiliki seorang anak.
"Tante mau nambah beban. Btw jangan panggil tante, kan saya jadi Mama kamu sekarang," ucap wanita yang kerap di sapa Vera tersebut.
Alezya yang mendengar itu hanya tertawa kecil, seketika dia merasa sangat terkejut dan hampir saja dia mati jantungan, karna doa nya selama ini yang ingin jadi anak orang kaya akhir nya terkabulkan juga.
"I-iya ma," ucap Alezya gugup dan malu malu kebo.
Alezya merasa sangat senang saat memanggil wanita itu dengan sebutan Mama, akhir nya dia bisa merasakan memanggil Mama seperti anak anak lain, disaat itu juga entah kenapa Alezya merasa sangat tenang dan nyaman berada di dekat Vera.
"Terimakasih Mama," ucap Alezya merasa sangat terharu.
Vera meraih tubuh Alezya lalu membawa nya kedalam pelukan hangat nya kedua nya, seperti seorang ibu dan anak yang baru saja bertemu setelah sekian lama di pisahkan, saat itu juga Alezya terkejut menyadari Vera menangis.
"Mama kenapa nangis?" tanya Alezya heran.
"Nggak tau. Rasa nya pengen nangis saja," jawab Vera yang tidak mengerti dengan perasaan nya sendiri saat ini.
"Kamu kemasi barang barang kamu. Mama tunggu di depan panti ya. Tenang aja semua nya udah Mama urus dengan Bu mayang," ucap Vera.
"Baik ma!"
........
_______
Singkat waktu akhir nya Alezya pun pergi dari panti asuhan mutiara kasih, yang selama ini menampung diri nya.
Alezya tidak lupa berpamitan dengan semua pihak panti termaksud Bu mayang, yang sudah dia anggap sebagai ibu kandung nya sendiri, Alezya juga berpamitan dengan anak panti.
Setelah berpamitan dan menguras air, mata akhir nya Alezya pun pergi dari panti asuhan, kini dia sudah berada si dalam mobil dengan raut wajah cool dia tidak boleh terlihat sedih dia harus bahagia karna ini adalah pilihan nya.
"Alezya. Sekolah kamu Mama pindah ya kalau sekolah disini pasti jauh dari rumah," ucap Vera.
"Iya Ma," saut Alezya yang jujur juga sudah muak dengan sekolah lama nya dia ingin pindah sekolah lagi hehehe.
"Mama dengar dari Bu mayang. Kamu di Do ya dari sekolah mu?" tanya Vera yang seketika membuat Alezya malu.
Alezya mengangguk pelan dengan raut wajah malu, ternyata Vera tau semua masalah nya di panti dan sekolah, tapi Vera tetap saja mau mengadopsi nya jadi anak nya, tidak seperti keluarga lain yang pasti langsung menolak Alezya dan lebih memilih anak lain.
"Maaf," ucap Alezya.
"Kenapa Alezya minta maaf?" tanya Vera heran.
"Karena Alezya di Do dari sekolah."
"Santai ajalah. Mama juga dulu pas masih seumuran kamu sering di Do juga dari sekolah," ucap Vera santai dengan nada bangga nya.
"Beneran Ma?"
"Iya sayang."
"Wow. Sama dong!" senang Alezya ada teman nya.
Pak supir yang sibuk menyetir itu sedari awal perjalanan mendengar perbincangan kedua nya seperti melihat seorang ibu dan anak yang sedang mengobrol akrab, dan yang membuat si supir yakin akan hal itu karna Alezya sangat mirip dengan Vera.
"Alezya! Siapa yang kasih kamu nama itu?" tanya Vera.
"Kata Bu mayang pas aku di temuin ada kertas tertulis nama Alezya Violin," jawab Alezya.
"Nama kamu bagus."
Alezya membalas dengan senyuman manis nya dia merasa senang saat ini, dia seperti mendapatkan hadiah paling istimewa di hidup nya, Vera sangat baik padanya dia juga menganggap Alezya seperti anak nya sendiri.
'HUAAAA!!!! MAKASIH TUHAN SUDAH MENGABULKAN DOA PENGHUNI SURGA SEPERTI GUA!!!'
Author : dih pede amat '-'
.......
-------
------------------
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Makasih dah mampir jangan lupa vote dan komen nya... Seee you next.... Bye..