bab 17. Milik dia?

24.8K 1.2K 0
                                    

.........

-------------

Alezya berusaha mengabaikan Aksa beberapa hari ini dia tidak mau berkomunikasi dengan pria itu. Dia juga sudah berusaha melepaskan cincin itu dengan bantuan dari pemilik toko perhiasan tetap saja cincin itu tidak mau putus atau lepas karena bahan yang digunakan cincin itu sangat kuat dan mahal sampai pemilik toko juga tidak tega memotong nya.

Alezya beberapa hari ini pasrah saja memakai cincin itu. Terlihat Aksa juga beberapa kali curi curi pandang kepada nya namun selalu saja diabaikan oleh Alezya.

Kini terlihat gadis malang itu sedang sibuk menemukan cara melepaskan cincin dan cara mengetahui siapa gadis yang ada di dalam foto itu bersama dengan Galan.

"Gua yakin mereka pasti punya hubungan spesial. Tapi apa ya hubungan mereka? Pacaran? Atau suami istri? Nggak mungkin! Masih terlalu dini," ucap Alezya kebingungan.

Saat sedang sibuk memikirkan tentang foto itu tiba tiba saja hp Alezya bergetar di atas meja. Alezya pun segera meraih HP nya dan dia terkejut saat tahu panggilan telepon itu dari seseorang yang bahkan tidak dia masukan ke dalam daftar no telpon nya.

"Sejak kapan lo masukin nomor lo ke HP gua?" tanya Alezya dengan nada tinggi kepada seseorang dibalik telepon.

"Sejak lo tinggalin HP lo di atas meja beberapa hari lalu," jawab seseorang dibalik telepon yang tidak lain adalah Aksa.

"Sial! Berani banget lo!" marah Alezya.

"Kenapa? Lo mau bunuh gua? Lo nggak boleh abaikan gua."

"Idih. Suka suka gua lah emang apa urusan nya sama lo?" saut Alezya meremehkan.

"Anggap aja gua calon suami lo," saut Aksa dengan nada dingin nya.

Alezya yang mendengar itu langsung merinding. Dia padahal sudah menolak Aksa yang saat itu masih kecil begitupun dengan dia. Kedua nya masih anak kecil yang tidak luput dari candaan dan permainan bodoh.

Namun sepertinya Aksa adalah anak yang berbeda karena dia tidak bermain main dengan ucapan nya dulu. Dan dia buktikan hingga sekarang dia juga masih ingat segala nya, padahal Alezya sudah melupakan semua itu dia tidak menyadari jika Aksa adalah anak laki-laki yang memasangkan cincin di jari nya.

"Lupakan semua nya Aksa. Jangan pernah ganggu gua lagi," tegas Alezya.

Terdengar kekehan kecil dari balik telepon. "Gua nggak bisa."

"Why? Lo beneran jatuh cinta sama gua?" tanya Alezya penasaran karena dia lihat Aksa itu bukan tipikal pria yang menyukai gadis aneh seperti nya.

"Iya."

"Kok lo jawab iya sih?" panik Alezya.

"Terus lo mau gua jawab nggak? Gua nggak akan pernah lupain gadis kecil nakal yang tolak gua."

"Gua pasti akan dapatkan apapun yang gua mau," lanjut Aksa dengan suara dingin nya yang sangat membuat siapapun merinding mendengar nya.

"Sial! Itu semua sudah 9 tahun lalu lupain aja lah! Lo nggak cocok buat gua!" tegas Alezya dengan menekan suara nya.

Tut!

Aksa mematikan panggilan sepihak membuat Alezya kesal dan langsung membanting HP nya ke atas kasur nya Alezya juga beberapa kali lompat lompat kesal sambil mengeluarkan bahasa kebun binatang.

"Aarrghh!!! BABI!!!" teriak Alezya sangat keras.

Clekk!

"Siapa yang mau ngepet nona?" tanya Lilin yang datang ke kamar Alezya dengan membawakan senampan buah buahan.

"Gua!" saut Alezya kesal.

"Loh! Ngapain? Nona kan sudah kaya. Saya nggak mau loh jadi tumbal nya," ujar Lilin dengan wajah panik.

"AAARGGG!! PERGI LO LILIN NGEPET!!!"

..........

-------------

Pov : Aksa.

Aksa mematikan panggilan telepon itu sepihak dia tidak mau mendengar suara gadis itu terus meminta nya untuk melupakan kenangan lama mereka yang bahkan tidak bisa dia lupakan sebagian pun.

Dia sudah menantikan cinta pertama nya kembali hadir di hidup nya. Bahkan dia sudah pergi ke teman tempat pertama dan terakhir kali mereka bertemu namun dia tidak dapat menemukan gadis kecil yang sudah berani menolak diri nya.

Namun setelah bertemu dengan seorang gadis rese yang sangat menyebalkan di hidup nya dia menyadari satu hal jika gadis itu memakai cincin yang dia pasangkan di jari gadis kecil nakal itu. Dan akhirnya dia sadar setelah beberapa kali memperhatikan dengan teliti cincin itu dan menyamakannya dengan milik nya.

Cincin itu sama persis dengan ukuran huruf A diatas nya. Dia sangat terkejut saat menyadari jika gadis bernama Alezya itu adalah gadis kecil itu. Namun yang paling mengejutkan lagi Alezya adalah adik dari sahabat nya yaitu Elvan yang dia ketahui dari kecil Elvan adalah anak tunggal.

"Siapa lo Alezya?" guman Aksa.

"Why? Alezya?" tanya seseorang yang baru saja muncul dari arah belakang Aksa.

Dia adalah Alin Anggraini Dewantara. Kerap di sala Alin seorang wanita paruh bayah berparas cantik dan sangat awet muda dia adalah Mama kandung Aksa dan istri dari Vano Dewantara orang kaya raya masih tampan dan Papa kandung Aksa.

"Mama."

"Alezya itu siapa? Gebetan kamu?" tanya Alin dengan menaik turunkan kedua alis nya, dia berharap putra nya menjawab iya karena dia sudah tidak sanggup lagi mencarikan pasangan untuk putra nya yang terus saja menolak gadis gadis cantik pilihan nya.

"Nggak."

"Terus siapa? Kamu suka sama dia?" tanya Alin kepo.

"Bukan urusan mama," tegas Aksa.

Aksa meletakan gelas kaca yang sudah kosong itu di atas meja kemudian dia beralih melihat ke arah Alin yang tampak suram.

"Sampai kapan kamu jadi jomblo karatan?" tanya Alin.

"Sampai Aksa dapatkan dia," jawab Aksa.

"Siapa? Bilang sama Mama kenapa kamu ingin sekali dapatkan dia? Padahal banyak gadis menarik yang Mama pilihkan untuk kamu," ujar Alin penasaran dengan gadis itu.

"Mama nggak perlu tahu sekarang, Mama nggak perlu jodohkan Aksa dengan gadis manapun," saut Aksa.

"Kamu sudah menemukan dia?" tanya Alin.

"Kalau memang kamu mau nya sama dia baiklah Mama menyerah. Terserah kamu deh sekarang Mama nggak berharap juga punya cucu dari kamu," ucap Alin ngambek.

Alin melangkah pergi dari sana meninggalkan Aksa yang justru menarik senyuman tipis.

Aksa teringat dengan seseorang yang menarik perhatian nya sejak pertamanya kali mereka bertemu di taman bermain.

"Alezya. Lo akan jadi milik Gua."

..............

---------

Makasih sudah mampir jangan lupa Vote dan komen nya... See you...

Vote nya jangan lupa ya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Vote nya jangan lupa ya....

Glorious  [End] ( Sudah Terbit)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang