.........
--------
Alezya sangat kesal dengan diri nya sendiri saat ini kenapa dia sampai bisa lengah dan tidak sadar kalau orang terdekat nya sendiri bisa mengkhianati dia kapan saja.
Cakra dia adalah satu satu nya orang yang selama ini baik padanya bahkan sampai dia anggap abang sendiri tapi sayang nya dia salah menilai orang.
Memang benar orang pasti bisa berubah kapan saja mereka mau. Sebaik apapun dia. Dia bisa jadi penjahat juga. Begitupun sebaliknya hanya Tuhan yang tahu siapa yang baik dan siapa yang jahat.
Terkadang takdir juga sering membuat kehidupan seseorang merubah nya menjadi seseorang yang jahat.
Cakra adalah buangan dia hidup seorang diri sejak dia keluar dari penjara di usia 19 tahun. Cakra semasa kecil nya tinggal di panti asuhan juga dia tidak punya kedua orang tua.
Akibat hal itu dia tumbuh menjadi preman pasar, hingga dia juga melakukan tindakan kriminal seperti mencopet dan merampok.
Alezya sadar jika tidak hanya dia yang kehidupan nya sangat berat. Masih banyak orang di luar sana yang jauh lebih menderita dari pada diri nya.
Hanya takdir yang dapat mengubah hidup mereka atau mereka sendiri yang mengambil jalan untuk mengubah kehidupan mereka seperti apa yang diinginkan dengan segala cara.
"Alezya bisa ikut gua?" pinta Monika yang datang ke kelas 11 IPA 2.
Kedua gadis itu segera pergi dari kelas mereka pergi rooftop tempat biasa mereka berdua nongkrong sambil ghibah masih merdeka. Disana adalah tempat yang aman menurut mereka walau terkadang mereka hampir saja kepergok orang lain saat sedang membicarakan hal rahasia.
"Lo tunangan kan sama Langit?" tanya Alezya sambil menggoda Monika.
"Nggak. Gua nggak akan mau tunangan sama batu kali itu," jawab Monika menolak.
"Kenapa? Langit kaya raya, bukanya impian lo dari lahir jadi istri orang kaya?" tanya Alezya.
"Udah gua ganti impian gua," saut Monika.
"Ada apa lo ngajak gua kesini?" tanya Alezya kepo.
"Kenapa lo nggak bilang sama gua kalau Adina ada sama lo?" tanya Monika.
"Sorry gua lupa. Memangnya kenapa? Lo cariin dia?"
"Ya iyalah. Bagaimanapun Adina itu korban dia pasti bakal di incar pelaku nya, gua cuma mau jagain dia aja," jawab Monika.
"Ya tujuan gua juga sama. Lo tenang aja dia di tempat yang sangat aman," ujar Alezya santai.
"Dimana? Kasih tau gua? Gua mau ketemu dia," tanya Monika penasaran.
"Dari mana lo tahu Adina sama gua?" tanya Alezya heran karena dia tidak pernah beritahu siapapun.
"Tante Lia," jawab Monika.
"Ohh.."
"Dia ada di.... Nanti gua kirim lokasi nya sama lo," jawab Alezya.
"Lo tau kan siapa pelaku pelecehan terhadap Adina?" tanya Monika.
"Masih dugaan gua. Gua belum pastiin kalau dia pelakunya," jawab Alezya.
"Lo masih belum dapat bukti?"
"Iya. Susah dapat bukti bangsat kenapa lo nggak bantu gua?" kesal Alezya.
Dia sudah mencari bukti seorang diri walau dengan bantuan beberapa anak buah nya tapi nggak Ada hasil yang memuaskan.
"Gua udah coba bantu tapi memang sudah dapat bukti nya. Dan gua tahu siapa yang nyebarin gua mantan anggota inti Glorious," ucap Monika mengejutkan Alezya.
"Siapa?"
"Elvan dan Vanesa mereka berdua selidiki tentang anggota inti Glorious, mereka juga cari tahu siapa wakil ketua dan ketua Glorious," jawab Monika dengan nada tegas. Dia agak kesal juga karena identitas lama yang ditutup terbuka kembali.
"Lo yakin abang gua sama Vanesa itu yang bongkar identitas lo?" tanya Alezya yang merasa ragu.
"Iya. Mereka berdua adalah mata mata pencarian informasi di Viper. Mulai sekarang lo harus hati hati atau identitas lo bakal dibongkar." peringatan dari Monika.
"Sial. Gua lupa kalau bang Elvan wakil ketua Viper," ujar Alezya sambil menepuk jidat nya.
Alezya harus mulai lebih hati hati dalam bertindak dia juga tidak boleh sampai ketahuan siapapun lagi kalau dia adalah wakil ketua Glorious. Dia harus menjaga identitas nya dengan baik dulu sampai dia dapat bukti yang dapat membersihkan nama nya dan nama seseorang yang sudah buruk.
"Monika. Lo bisa tangkap seseorang? Gua mau dia ditahan di markas gua," tanya Alezya.
"Siapa? Gua bakal bawah dia segera kesana," saut Monika antusias sudah lama dia tidak bekerja jadi bawahan Alezya.
"Rion."
"Ok. Semakin menarik aja permainan ini. Gua jadi nggak sabar lihat ending nya," ujar Monika di tutup senyuman manis yang sangat mengerikan.
"Nggak ada ending bahagia di sini."
"Btw lo nggak dijodohin gitu sama anak sahabat nyokap lo?" tanya Monika.
"Lo tau kan biasa nya anak orang kaya bakal di jodohin sama anak orang kaya juga sebagai tumbal di balik bisnis sukses," ujar Monika sambil membersihkan kotoran kuku nya.
"Iya. Kita senasib kayaknya," saut Alezya dengan nada malas.
"Di jodohin sama siapa lo? Aksa?" tebak Monika.
Alezya diam dia tidak tahu harus berbohong apa karna tebakan manusia laknat di hadapan nya benar dan tepat.
"Benar kan? Udah gua duga," ujar Monika di tutup senyuman aneh.
"Gua sama dia nggak akan bisa bersama. Lo tau kan gua siapa? Nggak mungkin dia mau terima gua," ujar Alezya.
"Jangan ngomong gitu. Entah kalau dia terima lo apa adanya mampus dah lo," ujar Monika meledek Alezya.
"Omongan adalah doa. Mendingan lo diam aja atau gua putusin pita suara lo," ancam Alezya kesal.
"Waduh... Jangan dong nggak bisa adu bacot gua sama Langit."
"Cieee... Gua berharap kalau berdua menikah dan punya banyak anak," ujar Alezya mendoakan hal baik pada Monika tapi tampak nya dia benci doa itu.
"Lo mau gua lempar dari sini?"
"Mendingan kita mati bareng aja," saran Alezya.
"Ogahh!!"
..........
Terima kasih telah mampir kesini jangan lupa vote dan komen nya....

KAMU SEDANG MEMBACA
Glorious [End] ( Sudah Terbit)
Teen Fiction(Sudah Terbit di Teori kata Publishing dan sudah ada di shopee!! Kalian bisa pesan kapan aja ya!). Alezya Violin nama seorang gadis berparas cantik berusia 17 tahun, kerap di sapa Alezya si gadis biang onar dia sangat suka membuat masalah dimanapun...