bab. 24 anak kandung?

21.1K 1.1K 4
                                    

.........

------------

Seharian penuh Alezya dibuat pusing dengan masalah Adina, dia sedang berpikir dengan baik benarkah anak yang dikandung oleh Adina adalah anak kandung Galan. 

Alezya tidak bisa buktikan itu tanpa bukti valid dari tes DNA dari anak dan ayah nya, yang Alezya bisa jadikan bukti adalah pengakuan dari Adina sendiri yang mengalaminya karena dia pasti ingat dan tahu dengan jelas siapa ayah kandung anak nya. 

Alezya berharap Adina segera sembuh dan bisa mengaku padanya siapa yang sudah perkosa diri nya, dengan pengakuan itu dapat meringankan hukuman Aditya karna Galan juga sudah melakukan tindakan Pelecehan seksual pada gadis di bawah umur. 

"Woy! Bengong aja. Mikirin utang atau dosa?" tanya Adel yang tiba tiba saja muncul di belakang Alezya. 

Kedua nya saat ini sedang berada di taman sekolah. Padahal saat itu sedang jam masuk pelajaran namun Alezya tidak mood masuk kelas dan sepertinya Adel juga sedang mager masuk kelas. 

"Lo nggak masuk kelas?" tanya Alezya heran. 

"Nggak lagi mager denger bu tiwi ceramah," saut Adel. 

"Adel! Gua boleh tanya nggak?" 

"Tanya apa? Jangan yang susah gua pelupa soal nya," ujar Adel ngasal. 

"Galan pernah dekat nggak sama anak SMP?" tanya Alezya. 

"Iya dia punya teman anak SMP tunas bangsa yang cukup jauh dari sini sih. Setahu gua dianggap anak itu sebagai adik nya sendiri, gua pernah lihat mereka jalan bareng gitu kayak pacaran tapi setelah gua tanya Galan dia bilang teman aja," jawab Adel santai. 

Alezya yang mendengar itu semakin yakin kalau Galan punya hubungan dengan Adina. Namun dia butuh bukti lebih untuk membuktikan kalau anak yang dikandung Adina adalah anak kandung Galan. 

"Kok lo tau? Terus kenapa lo sering tanya tentang Galan sama gua?" tanya Adel mulai penasaran. 

Alezya terdiam dia tidak boleh memberitahu hal ini terlebih dahulu. Karna semua nya belum terlalu pasti tapi dia juga harus memberikan alasan yang kuat agar Adel percaya. 

"Gu-gua punya teman SMP aja yang kenal dengan Galan kebetulan dia suka sama Galan," jawab Alezya berbohong demi keamanan saja. 

"Terus? Lo mikir anak SMP itu pacaran sama Galan?"

"Iya begitulah.. Lupain aja," saut Alezya. 

"Lo jujur deh sama gua kenapa lo tanya Galan punya pacar terus sama Gua? Jawaban lo barusan nggak valid Alezya," tegas Adel yang curiga dengan sikap Alezya dia tidak percaya dengan alasan yang berikan  Alezya karena baginya tidak masuk akal saja mungkin. 

Alezya menghela nafas panjang sepertinya dia memang harus buka sedikit rahasia nya namun dia harus mengambil inti masalah saja. Dan tidak memberitahu tentang keterlibatan dia sebagai wakil ketua Glorious. 

"Gua bakal kasih tau lo. Tapi lo harus janji jangan bilang ke siapapun. Kalau lo langgar gua bunuh lo," tegas Alezya dengan nada dingin nya. 

"Ok!" balas Adel setuju. 

"Gua punya teman anak SMP dia jadi korban pelecehan beberapa bulan lalu. Sekarang dia mengalami trauma berat mental nya terganggu dan dia juga sedang hamil anak dari pelaku," jelas Alezya dengan nada pelan dia tidak ingin ada yang tahu. 

Adel yang mendengar itu merasa kasihan dengan nasib malang yang menimpa anak SMP itu. 

"Terus hubungan sama Galan apa?" tanya Adel. 

"Dia siswi SMP tunas bangsa dan gua duga dia punya hubungan dengan Galan. Ada kemungkinan Galan adalah pelaku nya," jawab Alezya dengan berat hati dia beritahukan kepada Adel. 

"Nggak mungkin!!" kaget Adel. 

"Lo jangan ngasal ngomong Alezya! Nggak mungkin Galan ngelakuin hal sebejat itu! Galan itu orang baik!!" ujar Adel tidak percaya. 

"Ini kan masih dugaan kalau lo nggak percaya nggak papa. Lupain aja dan lo tepatin janji lo untuk tutup mulut," saut Alezya santai dia juga tidak mau ada yang percaya dengan nya tanpa bukti yang bisa membuktikan kalau ucapan dia bukan sekedar bualan saja. 

Adel terdiam dia mulai menenangkan diri nya terlebih dahulu. Adel pasti merasa tidak percaya dengan ucapan Alezya barusan karena yang dia tahu Galan adalah sahabat baik nya dan dia juga pria yang sangat baik pada siapapun, sangat tidak mungkin orang baik melakukan hal bejat seperti itu. 

"Lo pasti punya alasan kenapa lo curiga sama Galan kan?" tanya Adel. 

Alezya dengan berat hati lagi mengeluarkan foto yang disimpan. Sudah terlanjur juga Adel tahu tidak ada salah nya dia memberitahu satu orang lagi. Adel bisa saja membantu nya. 

"Ini Galan sama siapa? Kok robek bagian muka nya?" tanya Adel. 

"Gua nggak tau siapa cewek itu. Gua nggak dapat bagian robekan foto itu, namun dari gelang yang dipakai Galan sama cewek yang ada di foto itu gua bisa ambil dugaan karna gelang itu sama dengan yang di pakai teman gua," beritahu Alezya sambil menunjuk ke arah foto bagian Galan yang bergandengan tangan dengan seorang gadis, mereka memakai gelang couple. 

Adel memerhatikan foto itu dengan teliti dia tidak terlalu ingat dengan wajah anak SMP yang pernah dia lihat jalan bersama dengan Galan waktu itu. Namun dia yakin dia pernah melihat Galan memakai gelang yang sama yang ada di foto itu. 

"Lo dapat foto ini dari mana?" tanya Adel.

"Lo nggak perlu tau," tegas Alezya dia malas memberitahu banyak hal dulu. 

"Galan selalu pakai gelang ini saat dia masih hidup dan hingga dia mati," ucap Adel dengan nada serius. 

"Kenapa lo mau cari tahu siapa pelaku nya?" tanya Adel. 

"Dia harus bertanggung jawab. Teman gua jadi gila dan dia juga sedang hamil. Masa depannya hancur karena ulah pria brengsek itu," jawab Alezya dengan nada dingin. 

"Kalau memang Galan pelaku nya lo mau apa? Dia sudah mati."

"Entahlah.. Kita lihat saja nanti."

........... 

----------------

Makasih udah mampir jangan lupa vote dan komen nya... Kalau ada typo tandai aja...

Seee..you...

Glorious  [End] ( Sudah Terbit)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang