Bab 31. Jatuh cinta?

18.2K 1K 2
                                    

......

-------

Di bawah langit malam dengan bintang bintang yang bersinar dengan bulan yang juga bersinar terang terlihat seorang gadis yang sedang duduk di kursi taman seorang diri dia terus melihat ke arah danau sambil sesekali dia memikirkan masa depan nya yang sepertinya akan sangat suram. 

"Kenapa gua harus ada di posisi ini? Mendingan gua lahir jadi batu aja, capek gua ikutin drama hidup buatan lo," ucap Alezya sambil menunjuk ke arah langit. 

Disaat itu Alezya sedang menunggu Aksa yang pergi sebentar membeli minuman namun sudah sedari tadi dia pergi tidak kunjung batang hidung nya terlihat.

Alezya menduga pasti Aksa kabur meninggalkan nya sendiri di taman dekat danau untuk balas dendam karna sudah menolak nya tiga kali. 

Namun tiba tiba saja seseorang datang menghampiri Alezya.  Alezya melihat ke arah orang yang berlari ke arah nya dia pikir itu Aksa namun setelah dia perhatikan lagi itu bukan Aksa. Orang itu juga membawa pisau ke arah nya. 

"Sial!" umpat Alezya kesal. 

Alezya segara pergi berlari dari sana dan benar saja orang itu juga mengajar nya dia sekarang berada di belakang Alezya. Alezya terus berlari entah ke arah mana dia berlari dia tidak peduli karena yang terpenting saat ini adalah nyawa nya. 

"Aaaarrrrggg ANYING!!" teriak Alezya kesal harus berlari lari dengan seseorang yang mau membunuh nya. 

Alezya berlari secepat mungkin namun sekarang dia sudah mulai terpojok dia sudah tidak berlari lagi karna di depan nya sudah mengikuti danau. Pilihan dia adalah diam atau nyebur kedalam danau tapi dia tidak bisa berenang dia bisa mati juga kalau nyebur kedalam danau. 

"Hadeh. Apa ini ending dari cerita hidup gua?" kata Alezya sudah sangat pasrah. 

Orang itu kini sudah berada di hadapan Alezya dia menatap Alezya penuh dengan kebencian. Alezya tidak kenal siapa orang itu dia tidak ingat kalau pernah buat masalah dengan orang aneh ini. 

"Siapa lo?" tanya Alezya. 

"Pencabut nyawa lo," jawabnya dengan nada sangat sombong. 

"Cih. Sok cosplay malaikat maut," ledek Alezya. 

"Lo harus mati." orang aneh itu melangkah maju perlahan dengan mengarahkan pisau tajam itu ke arah Alezya. 

Alezya menjadi sangat panik dia harus melawan namun dia masih agak trauma gara gara dulu pernah ketusuk pisau saat tawuran hampir saja dia masuk alam baka. Dan itulah alasan kenapa dia kalau lagi di serang pakai pisau jadi panik. 

"Jangan maju. Entar gua nyebur loh!" ujar Alezya. 

"Nyebur aja, gua bunuh lo di dalam air," jawab orang itu. 

Alezya terus mundur hingga dia sudah berada di tepi danau, dia bisa jatuh kalau mundur selangkah lagi. Sekarang Alezya sudah tidak dapat melangkah mundur lagi dia akan jatuh ke danau dan mati disana. Tapi kalau dia tidak nyebur dia juga akan mati ditusuk pria aneh yang ingin membunuh nya. 

Alezya sangat panik dan kebingungan dia bahkan sampai merasa kesulitan bernafas dia takut pisau itu kembali menancap di perut nya. 

Orang berpakaian serba hitam itu segara manusia lalu menodongkan pisau itu tepat ke arah jantung Alezya. Alezya segera memejamkan mata nya dia sangat pasrah dia tidak tahu harus berbuat apa. 

Bugh! 

Seseorang datang lalu menarik pria berpakaian serba hitam itu dari hadapan Alezya kemudian pria berpakaian serba hitam itu jatuh menghantam rerumputan dengan sangat keras. 

Pria yang datang itu adalah Aksa. Aksa segara menghajar pria aneh itu dengan membabi buta hingga membuat nya tidak sadarkan diri. 

Bagh! 

Bugh! 

Aargh! 

Alezya membuka matanya dia pikir dia sudah mati namun ternyata dia tidak jadi mati karena Aksa datang menolong diri nya. Alezya di saat itu hanya bisa diam mematung melihat Aksa yang terlihat sangat kelelahan. Pasti Aksa tadi lari lari mencari keberadaan diri nya. 

Aksa segara bangkit lalu menarik tubuh Alezya kedalam pelukan nya. 

"Lo baik baik aja?" tanya Aksa. 

Alezya membalas dengan anggukan kecil. Kemudian Aksa menggendong tubuh Alezya membawa gadis itu pergi dari sama meninggalkan orang aneh itu. Alezya masih diam saat digendong oleh Aksa dia sangat panik tadi namun sekarang dia jadi gugup dan malu. 

Aksa menurunkan Alezya di depan mobil. Aksa segara membuka pintu mobil kemudian Alezya masuk dan begitupun dengan Aksa. Kedua nya segera pergi dari sana dengan cepat tanpa pedulikan seorang pembunuh yang masih pingsan di tepi danau. 

"Sorry. Gua nggak tau kalau dia ngikutin kita," ucap Aksa merasa bersalah. 

Alezya dapat melihat wajah Aksa yang sangat panik dan khawatir dengan diri nya. Aksa juga terlihat sangat lelah dia banyak berkeringat. 

"Makasih lo udah nolongin gua," ucap Alezya dengan nada tenang. 

"Kenapa lo diam aja tadi? Kenapa lo nggak lawan dia? Lo bisa bela diri kan?" tanya Aksa. 

"Gua punya trauma di tusuk pisau. Dulu gua pernah hampir mati di tusuk pisau. Tadi ngingetin gua sama trauma gua jadi gua nggak bisa berbuat apa apa. Gua panik, gua takut," jawab Alezya jujur dia sedang tidak mood bohong. 

Aksa menghentikan mobil nya lalu dia menarik nafas panjang. Kemudian dengan cepat dia menarik Alezya kedalam pelukan nya. 

"Lo hampir buat gua kehilangan lo lagi. Gua takut kehilangan lo Alezya," ucap Aksa yang sangat panik.

Dia kehilangan Alezya tadi dia dengan susah payah mencari Alezya dan beruntung nya dia masih sempat menyelamatkan Alezya. Jika sampai dia terlambat mungkin dia akan kehilangan gadis itu untuk kedua kali nya dan terakhir kali nya mereka bertemu. 

Alezya dapat merasakan detak jantung Aksa yang sangat kencang. Alezya dengan perlahan membalas pelukan Aksa. Alezya merasa sangat beruntung ada Aksa yang tadi menolong nya. 

"Maaf udah buat lo khawatir," ucap Alezya dengan nada lembut. 

Perasaan Alezya terasa tenang saat di pelukan Aksa. Entah apakah sekarang dia sudah mulai merasakan perasaan jatuh cinta atau dan hanya merasa senang saja katanya Aksa sudah menolong diri nya dari kematian. 

"Lo buat gua jadi orang gila. Ini semua salah gua ninggalin lo sendiri, gua sayang sama lo," ucap Aksa dengan nada rendah dia bahkan mengeratkan pelukan nya. 

Alezya menarik nafas panjang kemudian dia menarik senyuman tipis entah kenapa dia merasa senang saat ini mungkin karna dia sudah gila. Padahal dia hampir saja mati tapi sekarang dia malah baper sekarang. 

"Sial!" umpat Alezya kesal dengan perasaan nya sendiri. 

"Lo ngumpat gua?" tanya Aksa. 

"Nggak."

"Lo mau jadi pacar gua sekarang?" tanya Aksa. 

"Nggak." jawab Alezya sama seperti biasa nya. 

"Shit!"

......... 

---------

Terimakasih sudah hampir semua nya jangan lupa vote dan komen nya, maaf kalau ada typo numpang lewat...

Glorious  [End] ( Sudah Terbit)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang