bab 23. Rumah sakit jiwa

19.4K 1.1K 1
                                    

........

-----------

Setelah bertemu dengan Adina di taman Alezya segara membawa Adina pulang ke rumah nya dan benar saja sesampainya mereka di rumah tante nya terlihat sangat panik mencari keberadaan Adina yang hilang. 

Wanita paruh bayah dengan pakaian pelayanan restoran itu langsung berlari memeluk Adina yang baru saja sampai bersama dengan Alezya. 

"Adina!! Kamu dari mana saja nak!! Tante panik cariin kamu!!" ucap Tante Lia. 

Tante Lia adalah satu satu nya keluarga yang dimiliki Adina saat ini untuk merawat nya. Namun karna Tante Lia juga punya kesibukan  bekerja di restoran sebagai pelayan dia harus meninggalkan Adina sampai sore hari dia baru pulang ke rumah dan karna dia terlalu sibuk bekerja dia jadi susah membagi waktu nya dengan Adina. 

Akibat hal itu dia sering kehilangan Adina juga karena tidak ada yang menjaganya di rumah. Padahal pintu rumah sudah di kunci namun tetap saja Adina bisa kabur dari rumah. 

"Alezya kamu yang temuin Adina?" tanya tante Lia. 

"Iya. Adina pergi tanpa bilang ke tante?" 

"Iya. Dia pasti kabur lagi padahal tante sudah minta dia untuk tetap diam di rumah sampai tante pulang kerja," ucap tante Lia. 

"Terimakasih sudah menemukan Adina. Maafin tante sudah merepotkan kamu," ucap tante Lia merasa bersalah. 

"Tidak masalah tante. Kalau boleh tau tante tinggalin Adina sendiri di rumah tanpa ada jagain?" 

"Biasa nya Rion sering datang kerumah saat tante pergi kerja. Namun Adina selalu saja kabur saat Rion datang dia juga takut sama Rion," jawab tante Lia. 

"Sebenarnya tante mau bawah Adina ke rumah sakit jiwa untuk pengobatan nya agar Adina cepat sembuh. Tapi tante masih mengumpulkan biaya nya jadi tante nggak bisa bawa Adina kesana," beritahu tante Lia yang juga merasa tidak tega dengan keadaan Adina dia ingin ponakan cantik nya itu segera sembuh.

"Bagaimana kalau Adina saya bawah ke rumah sakit jiwa untuk pengobatan nya disana saya tanggung," ujar Alezya memberikan bantuan dia ingin Adina juga segera sembuh agar dia bisa menjawab pertanyaan Adina dengan akal sehat tidak sakit seperti saat ini karena bisa saja ucapan nya tidak bisa dijadikan bukti yang valid. 

"Kamu yakin? Tante nggak mau repotin kamu."

"Yakin tante. Adina harus segera dirawat sebelum kondisinya semakin parah," ucap Alezya yakin dia juga sekarang punya banyak uang dari kedua orang tua nya yang terus mengalir kayak air terjun. 

Alezya juga tidak tega dengan keadaan keluarga Aditya yang kekurangan. Aditya dan Adina hanya hidup berdua walau ada tante Lia meraka tetap sama sama hidup di bawah garis berkecukupan.

"Adina kamu pergi ya sama Alezya kamu harus cepat sembuh buat kita bisa sama sama ketemu sama Aditya," ucap tante Lia lembut sambil memberikan pelukan lembut terakhir pada Adina. 

"Kakak," ucap Adina. 

"Kamu harus cepat sembuh. Kak Aditya pasti menunggu kamu disana, Adina harus sembuh! Adina harus sembuh! Kamu ingat kata kata itu ya," ucap tante Lia memberikan dukungan nya agar Adina punya motivasi untuk sembuh. 

"Terima Kasih Alezya. Tante titip Adina sama kamu jaga dia baik baik. Tante pasti akan jenguk Adina juga," ucap tante Lia ramah. 

"Iya tante. Oh ya semisal Rion datang dan tanya kemana Adina? Tante bilang aja kalau Adina tante titipkan ke saudara tante di luar kota," ujar Alezya ingin merasakan keberadaan Adina demi kesembuhan dan Keamanan Adina karena Alezya menaruh rasa curiga dengan Rion. 

"Baik tante akan bilang seperti itu. Tante tidak akan beritahukan Rion kalau Adina sama kamu," ucap tante Lia menyetujui permintaan Alezya. 

'Gua bakal selesaikan masalah ini. Gua bakal buktikan siapa pembunuh dan siapa korban.'

............. 

--------------

Rumah sakit jiwa permata adalah tempat Adina dirawat disana terlihat Adina juga mendapatkan kamar yang bagus dan layak untuk nya.

Dia juga merasa nyaman disana karena ada foto Aditya yang menemani nya untuk menyemangati nya juga agar cepat sembuh di kamar Adina juga terdapat beberapa barang barang kesayangan Adina yang dibawah oleh Alezya dari tante Lia. 

"Tolong jaga dan rawat Adina baik baik. Pantau terus keadaan nya kalau ada apa apa kabari saya," ucap Alezya kepada dokter Alfina dia adalah dokter yang diminta Alezya untuk khusus merawat Adina. 

"Baik Nona Alezya. Saya akan merawat Adina sebaik mungkin dia akan mendapatkan pengobatan terbaik dari saya," jawab dokter Alfina ramah. 

"Semisal dia ingin bertemu dengan saya atau tante Lia. Segera kabari saya," minta Alezya. 

"Baik."

"Adina kan korban pelecehan seksual dan dia mengatakan ke saya siapa pelaku nya dalam keadaan sakit mental. Apakah yang dia katakan itu benar atau tidak?" tanya Alezya ingin memastikan. 

"Benar atau tidaknya bisa dilihat dari kondisi pasien. Kalau pasien dalam keadaan sakit mental cukup parah seperti Nona Adina kemungkinan ucapan nya belum bisa dikatakan benar. Dia harus dinyatakan sembuh baru bisa kita pastikan yang dia katakan adalah suatu kebenaran," jelas dokter Alfina. 

"Nona Adina mengalami trauma berat dan trauma itu membuat mental nya terganggu. Suatu ingatan akibat trauma itu dapat dimanipulasi karena gangguan mental yang dia alami. Jadi kita harus menunggu sampai dia benar benar sembuh agar ketika dia bersaksi sebagai korban dia dalam keadaan sehat dari fisik maupun mental," lanjut dokter Alfina menjelaskan. 

"Baiklah. Saya mengerti dan tolong jangan beritahu siapapun tentang Adina jika ada orang yang mencari nya," minta Alezya karena dia tahu pasti Rion akan mencari keberadaan Adina kemanapun. 

"Dan tolong jangan bilang Ke keluarga saya juga. Rahasia kan kalau Adina saya yang bawah kesini," tegas Alezya tidak ingin keluarga nya tahu karna rumah sakit jiwa ini adalah milik keluarga nya. 

Alezya terpaksa taruh Adina disana karena rumah sakit ini lebih mudah diawasi dan dokter di rumah sakit ini juga menuruti apa mau nya karna mereka tau dia adalah anak keluarga Wijaya. 

"Baik Nona."

"Terimakasih."

........ 

Terimakasih sudah mampir jangan lupa vote dan komen nya..seee you....

Glorious  [End] ( Sudah Terbit)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang