2 - Mommy!

4.1K 366 14
                                    

Winter menggeliat dan mengedipkan kedua matanya saat terbangun dari tidur.

Terasa asing, pikirnya.

Dinding cat tembok kamarnya itu berwarna pastel dengan dihiasi berbagai macam boneka, tapi disini polos putih. Tidak ada mainan apapun dan hanya jam dinding yang bulat berwarna putih-hitam dan kalender.

Kemudian ia memutuskan untuk berdiri dengan kedua tangan mungilnya bertumpu pada sekat penghalang yang bertujuan untuk memproteksi Winter agar tidak jatuh dari ranjang.

Kedua mata bulat kelabu nya menangkap figur seorang gadis dewasa yang berdiri membelakanginya. Rambutnya hitam panjang sampai pinggang, Winter teringat pada ucapan sang daddy bahwa mommy nya dulu berambut panjang hitam dan sangat cantik.

Apakah itu mommy nya?!

Apakah sekarang Winter sudah menemukan mommy yang selalu daddy nya ceritakan sebelum ia tidur!?

Kedua manik milik Winter berkaca-kaca, kedua tangan mungilnya berusaha menggapai figur jangkung tersebut seolah ingin ia peluk.

"Hmm! Mommy! Mommy!"Suara kecilnya membuat sang gadis dewasa tersebut dan menoleh.

Arinna terkejut saat keponakan Yasmine sudah terbangun dari tidurnya dan sekarang sedang berdiri dengan tangannya yang terangkat-angkat kearahnya.

"Mommy! Mommy!"

"Hm?"

Arinna Lawson dibuat kebingungan saat seorang bocah perempuan menarik-narik jas yang ia kenakan sembari memanggil dirinya dengan sebutan mommy.

Ah mungkin saja bocah perempuan itu merindukan mommy nya dan ingin bertemu. Tapi masalahnya Arinna belum bertemu lagi dengan Yasmine setelah pertemuan mereka di koridor pagi tadi.

"Mommy gendong! Mommy gendong!"Winter semakin tidak sabar dan berusaha untuk semakin maju kearah Arinna yang kini terburu mendekatinya.

Karena sekat ranjang itu nyaris terbuka, jika terbuka otomatis Winter akan terjatuh.

Dengan cepat Arinna langsung mengangkat tubuh mungil Winter. Ia bergumam dalam hati bahwa bocah perempuan dalam gendongannya ini terasa panas, demam.

Winter tersenyum senang, ia akhirnya menemukan mommy nya yang selama ini ingin ia peluk. Tubuhnya semakin merapat pada tubuh Arinna untuk mencari rasa hangat, karena sekarang Winter merasa kedinginan.

"Kau demam, sebentar lagi aunty mu akan merawatmu, okay?"Ujar Arinna dengan lembut, ia mengusap punggung mungil milik Winter sedangkan tangannya yang lain sibuk membuka lembar demi lembar buku catatan miliknya yang sengaja ia bawa kemana-mana.

"Hmm! Ingin sama mommy!"Winter merajuk, nadanya meninggi sembari lebih mengeratkan pelukannya di leher Arinna.

Otomatis Arinna semakin kebingungan. Mengapa ia jadi dipanggil mommy oleh bocah bernama Winter ini? Astaga ini tidak benar! Arinna membutuhkan Yasmine sekarang!

Bersamaan dengan itu, pintu terbuka. Sosok Yasmine datang dengan memberikan senyuman manis pada Arinna dan Winter, ia belum mengetahui kondisi Winter sekarang.

"Keponakan mu demam, ia terbangun dari tidurnya"Jelas Arinna, sontak membuat Yasmine terkejut dan kini raut wajahnya tampak khawatir pada putri semata wayang dari Marvin itu.

Benar saja, Winter demam. Dan bocah itu semakin tidak ingin melepaskan pelukannya pada Arinna saat Yasmine berusaha membujuknya.

"Tidak! Ingin bersama mommy!"Teriak Winter, sekarang ia menangis dan tentu saja membuat Yasmine dan Arinna menatap satu sama lain.

Kemudian Arinna dibuat bingung saat melihat Yasmine tersenyum kearahnya. Senyuman gadis Hwang itu sangat penuh arti, dan Arinna sendiri tidak bisa mengartikannya.

Sementara Yasmine, gadis itu senang dan juga merasa menang saat tahu bahwa sekarang ia telah menemukan calon istri dari Marvin sepupunya.















---














Telepon berdering, Marvin menghentikan latihan menembak yang sedang ia jalani.

Yasmine Hwang's calling

Lelaki itu berkerut kening saat sepupunya menelpon. Tumben sekali? Mengapa tidak menelepon Ray yang notabenenya adalah tunangan gadis itu sendiri?

Apakah mereka sedang ada masalah?

"Halo"

"Maaf telah menghubungi mu tuan sepupu. Tapi kau harus tahu bahwa sekarang anakmu sedang demam"

Marvin yang semula tenang, kini menampakkan raut khawatirnya. Winter putrinya kini sedang demam, pasti gadis kecil itu sedang menangis kesakitan sementara sekarang Marvin tidak bisa mendekap tubuh mungilnya itu.

"Apa!? Bagaimana keadaannya sekarang? Jika demamnya semakin tinggi, aku akan--"

"Sut! Tenanglah sebentar! Sekarang keponakan cantikku sedang tidur tenang dengan calon mommy nya. Kau tahu? Winter sangat terlihat nyaman berada dalam pelukan sahabat ku sendiri, ternyata jika dilihat lagi mereka sangat lucu."

Marvin sangat bingung saat Yasmine tiba-tiba saja menyebutkan calon mommy dari Winter? Apakah gadis itu kembali mendaftarkan dirinya sebagai peserta kencan buta setelah pulang nanti?

Astaga, ini mimpi buruk.

"Kau tidak aku daftarkan pada kencan buta, bodoh! Aku hanya ingin memberi tahu itu saja. Sampaikan salam sayang pada Ray karena aku sedang sibuk"

"Tapi--"

"Hey, Yasmine Hwang! Aish, gadis itu benar-benar aneh!"















TBC?

Ehehehehehehe

Become a Mommy || Winrina (✓)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang