Ini adalah hari pertama Winter memasuki taman kanak-kanak, tentu saja Marvin sangat senang sekali mengantarkan sang putri pergi untuk bersekolah. Namun agak disayangkan bahwa Arinna tidak bisa ikut lantaran kondisi kesehatannya masih menurun.
Tentu Winter bersedih, Marvin pun bersedih. Keduanya tampak menyayangkan hal ini, tetapi satu hal yang membuat Marvin kagum adalah Winter tidak marah ataupun rewel akan absennya Arinna diantara mereka saat ini.
Marvin tengah menuntun Winter berjalan masuk kedalam sekolah. Banyak anak-anak yang berlarian kesana kemari bermain bersama teman-temannya, dan ada juga orang tua yang mendampingi.
Langkah kedua manusia bermarga Kim itu terhenti, Winter bisa melihat Marvin kini berjongkok dan menatapnya penuh rasa bahagia juga haru. "Anak daddy sudah besar, ne? Hari ini adalah hari pertama kau masuk sekolah"
"Rasanya baru kemarin, melihat kau masih bayi, belajar merangkak kemudian berjalan. Rasanya baru kemarin, daddy melihat kau sering terjatuh karena jalanmu belum benar."
Ucapan Marvin terhenti, ia mengusap surai panjang milik sang putri yang kini juga mengusap kedua pipi Marvin. "Aku ingin dipanggil kakak, daddy."Pintanya dengan senyuman malu-malu.
Marvin terkekeh mendengar pinta Winter, astaga lucunya.
"Mengapa ingin dipanggil kakak, hm?"
"Karena kata mommy, aku akan punya adik! Yeaay!!"
Marvin seketika terdiam mencerna ucapan Winter yang cukup membuat jantungnya berhenti berdebar dua detik, semburat merah terlihat kontras dikedua pipinya. Bahkan sekarang hati Marvin terasa membuncah bahagia dan menghangat dibuatnya.
Apakah betul keluarga Kim akan memiliki cucu lagi setelah Winter?
"Daddy belikan aku tas ini! Cantik, kan!?" -Winter."Mommy yang belikan cardigan ini, kata mommy ini hadiah untuk aku!! Bagaimana, bagus kan?!" -Winter.
---
"Apakah Kim sudah tahu, sayang?"
Arinna terkekeh pelan sembari menggeleng, ia mengusap perutnya yang masih terasa datar itu dengan penuh kasih sayang. Ditatapnya kedua orangtuanya yang sangat bahagia ketika mendengar bahwa keluarga Lawson akan mendapatkan cucu pertama dari Arinna.
Mereka semua langsung menjenguk Arinna yang sekarang sudah berada dirumah, tepatnya dirumah Marvin dan Arinna.
Mereka berdua telah sepakat untuk hidup satu rumah, dan rumah ini adalah hadiah Marvin untuk Arinna. Bahkan saat kepindahannya kemari, Marvin sangat melarang Arinna untuk ikut beres-beres.
Lelaki Kim itu yang melakukan semuanya dibantu oleh para rekan polisinya mengatur rumah. Marvin menegaskan Arinna untuk duduk manis dan boleh memerintah Marvin bersama yang lain sesuka hati untuk mengatur tata letak barang dirumah ini.
KAMU SEDANG MEMBACA
Become a Mommy || Winrina (✓)
Fanfiction"Mommy! Mommy!" "Hm?" Arinna Lawson dibuat kebingungan saat seorang bocah perempuan menarik-narik jas yang ia kenakan sembari memanggil dirinya dengan sebutan "Mommy" winrina fanfiction. warn! genben!