9 - Winter and Her Love for Arinna

3K 364 17
                                    

"Daddy!"

Marvin yang semula sedang berfokus membenarkan sepeda roda tiga milik Winter yang sedang bermasalah pun langsung menoleh pada sang putri. Winter tampak sudah rapi dengan kedua tangan mungilnya memegang sebuah buku gambar.

"Sayang? Bukankah hari ini kau libur?"Tanya Marvin, ia membersihkan kedua tangannya sebelum menghampiri Winter yang sedang tersenyum senang kearahnya.

Yasmine berada disini untuk menyiapkan sarapan dan memandikan Winter. Tidak setiap hari, tetapi sepertinya hari ini sepupunya itu sedang tidak sibuk, jadi bisa membantu Marvin mengurusi hal-hal yang tidak bisa 'terjamah' olehnya karena ia juga cukup sibuk.

Namun sekarang Marvin sedang dalam masa cuti sebelum pekan depan bertugas ke luar kota selama satu pekan, melakukan latihan gabungan dengan pasukan militer dan penempatan penugasan untuk menangani beberapa kasus.

"Ayo kita bertemu mommy! Winter ini memberikan ini sebagai permintaan maaf karena buat mommy marah"Winter menampilkan beberapa gambarannya pada Marvin.

Gambar tentang sebuah keluarga kecil; seorang anak kecil yang sedang digandeng oleh kedua orangtuanya. Dan dibawahnya juga terdapat keterangan tulisan.

Daddy, Winter, dan mommy!

Tertegun Marvin melihat hasil gambar dari putrinya, rasa sesak menghimpit dadanya mengingat begitu tidak pernah nya Winter mendapatkan kasih sayang seorang ibu.

Winter setelah lahir langsung diasuh oleh Marvin yang dibantu oleh Yasmine dan juga Ray. Meskipun mereka tidak selalu setiap hari membantu, tetapi Marvin merasa bersyukur memiliki mereka. Meskipun Yasmine seperti ibu dari Winter, tetap saja itu akan sangat berbeda.

"Mommy Rina pasti akan senang kan, dad? Mommy Rina akan memaafkan Winter, kan?"Tanya Winter penuh harap, meminta respon pada sang daddy yang masih tergugu dalam diamnya.

Namun sekian detik kemudian, Marvin mengulum senyum tipis dan membawa Winter pada dekapannya. Ia sama sekali tidak akan pernah siap mengatakan bahwa kini Arinna tidak akan lagi mau mendekatinya karena Winter adalah anak dari Marvin.

Sosok lelaki yang sangat Arinna benci dengan hebatnya.

"Maafkan daddy, Winter."Lirih Marvin, membuat Winter berkerut bingung mendengar ucapan sang daddy.

Bocah perempuan itu melepas pelukannya dan menatap Marvin dengan tatapan penuh pertanyaan. "Mengapa daddy minta maaf? Seharusnya kan Winter yang minta maaf pada mommy?"

".."

"Winter? Sayang? Mengapa sarapannya tidak dihabiskan dan dimasukkan kedalam kotak makan?"Suara Yasmine menyambut, gadis bermata kucing itu tampak berjalan mendekati Marvin dan Winter.

Winter menoleh kemudian tersenyum cerah. "Itu akan Winter berikan pada mommy! Hehehe! Aku akan makan bersama mommy! Mommy pasti suka!"Jawabnya dengan riang, bocah kecil itu kini sedang membayangkan betapa bahagianya makan siang nanti bersama dengan Arinna.

Lagi dan lagi, harapan itu tertanam kuat dalam hati Winter. Ia sangat bahagia menemukan sosok peran mommy yang sempat hilang, dalam hatinya yang polos selalu bertanya-tanya tentang dimanakah mommy nya? Apakah mommy nya sedang pergi? Apakah mommy nya akan kembali?

Yasmine terdiam mendengar jawaban dari Winter. Ia kemudian menatap kearah Marvin yang masih terdiam, lelaki itu kemudian menatapnya dengan tatapan keruh; tak bisa diartikan. Namun ia bisa merasakan kepedihan dan penyesalan yang dalam dikedua manik matanya.

"Bagaimana jika hari ini kita beli boneka yang Winter inginkan kemarin? Daddy akan membelikannya hari ini?"Marvin mencoba mengelabui Winter, akan sulit dan juga mustahil menemui Arinna disaat seperti ini.

Become a Mommy || Winrina (✓)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang