4 - I Found Her

3.2K 345 24
                                    

"Kondisinya sudah mulai membaik, hanya saja Winter tidak mau minum obat."

Marvin terdiam, sekarang didalam gendongnya ada Winter yang sedang tertidur lelap. Gadis mungil itu memeluk erat lehernya seolah tidak ingin Marvin pergi jauh lagi.

Lelaki itu tampak tidak merespon, pandangannya kosong, kepalanya riuh akan kejadian beberapa jam lalu yang masih melekat pada ingatannya.

Bertemu dengan Arinna Lawson, mantan kekasihnya.

Tatapan kebencian itu, terasa jelas. Seolah menghunus jantung Marvin dan segala penyesalan juga rasa bersalah merundung hatinya.

Melihat diamnya Marvin membuat Yasmine menoleh pada sang sepupu, ia melihat lelaki itu tampak terdiam dengan tatapan yang menerawang jauh dibalik jendela ruang rawat.

Tidak. Marvin tidak sedang menikmati pemandangan malam hari.

Lelaki itu seperti memikirkan sesuatu yang terlihat sangat berat.

"Aku bertemu dengannya"Ujar Marvin tanpa konteks yang jelas membuat Yasmine mencerna ucapan sepupunya.

"Aku menemukannya. Gadis yang telah aku sakiti hatinya dengan begitu hebat, dia telah tumbuh jauh lebih dewasa. Dia telah meraih cita-citanya menjadi seorang dokter. Dia terlihat sangat membenciku saat kami bertemu di lift."Lanjut Marvin kembali, sontak hal itu membuat Yasmine menyadari siapa yang lelaki itu ceritakan.

Marvin menceritakan tentang kekasihnya yang lelaki itu khianati.

"Jangan temui dia lagi, Marvin."Jawab Yasmine, nada suara gadis itu berubah menjadi dingin. Tatapan gadis Hwang itu pun kini tidak lagi hangat menatap Marvin saat lelaki itu menceritakan siapa yang ia temui di lift.

Yasmine tidak mengetahui spesifik siapa mantan Marvin, bagaimana rupa dari mantan kekasih sepupunya itu. Tapi saat bagaimana kisah lelaki itu meninggalkan mantan kekasihnya dengan cara berkhianat membuat Yasmine marah pada saat itu.

Ia membenci sifat Marvin yang tidak termaafkan. Tetapi ia juga kasihan dengan keadaan sang lelaki yang tidak lagi memiliki siapapun selain Yasmine dan orang tuanya.

Marvin menghela napas kasar, setelah dirasa Winter telah terlelap dari tidurnya. Ia dengan hati-hati memindahkan tubuh mungil sang putri diatas ranjang kemudian berdiri menatap Yasmine yang kini telah membuang pandangannya dari Marvin.

"Aku sudah berusaha keras agar tidak lagi bertemu dengannya setelah menyakitinya, Yasmine. Tapi pertemuan itu merupakan ketidaksengajaan."Ujar Marvin, ia mengusap kasar wajah tampannya dan duduk di kursi saat dirasa kakinya terasa letih.

Yasmine menghela napas. Ia berjalan mendekat kearah Winter yang sedang tertidur pulas, kemudian mengusap rambut bocah perempuan itu dengan penuh sayang.

"Kau tahu? Kemarin Winter memanggil sahabatku dengan panggilan mommy. Kita sama-sama tahu betul karakternya yang sulit dekat dengan orang lain, Marvin."

"Tapi saat pertama kali bertemu dengannya, Winter bahagia. Aku bisa merasakan betapa rindunya ia pada figur seorang ibu. Ia menyukai sahabatku dan tidak ingin berpisah darinya, dan baru saja tertidur setelah ia menggendong Winter sembari menyanyikan lagu. Kemudian kau datang, Winter terbangun lagi, ia bertemu lagi dengan daddy nya yang brengsek ini"Ucapan Yasmine begitu pedas, tetapi Marvin mengakui bahwa dirinya sangat brengsek.

Marvin tidak marah.

Tapi ia sangat penasaran pada sosok Mommy yang Winter panggil. Pada sosok gadis yang berhasil membuat Winter nyaman padahal itu adalah pertemuan pertama mereka.

"Aku ingin bertemu dengan sahabatmu yang putriku panggil dengan panggilan mommy."Marvin melihat kearah Yasmine dengan tatapannya yang datar.

Yasmine turut menatap Marvin, ia kemudian berjalan menghampiri sepupunya. "Memang pada dasarnya kalian harus bertemu"Jawabnya dengan ringan.

Ketidaktahuan mereka pada siapa mantan kekasih Marvin dan siapa sahabat Yasmine membuat takdir seperti benang kusut.

Jawabannya adalah Arinna.

Arinna Lawson adalah jawaban dari kedua tanya tentang siapa yang Marvin dan juga Yasmine maksud.


TBC?

Greget gak sih? 😃

Become a Mommy || Winrina (✓)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang