For the first time banget cerita ini akhirnya ada rate M+ wkkww!
Cerita ini memasuki chapter akhir sebentar lagi. Total keseluruhan chapter dari cerita Become a Mommy adalah 45 chapter (nanggung banget sih) tapi sejauh ini, untuk pertama kalinya aku buat cerita dengan chapter yang panjang banget (panjang banget menurut aku ya ini mah wkwk)
Makasih banget buat kalian yang masih setia, buat kalian yang sabar banget kena php aku mulu wkwk 😭 dan juga untuk cast baru akan muncul di chapter 40 an. Jadi, sabar ya semua wkwkw.
Seperti biasa, chapter ini diperuntukkan bagi masyarakat (jiakh masyarakat gak tuh) yang sudah legal alias 20+. Bagi yang belum, lebih baik moondoor saja ygy klean masi bochil ✌️👍
Hepi reding!
---
"Aku mencari dokter Lawson, apakah sudah pulang?"
"Ah! Dokter Lawson masih menangani beberapa pasien, apakah anda teman--"
"Aku calon suaminya. Apakah masih lama? Jika masih lama, aku akan menunggunya disini"
"Sepertinya masih lama, tuan. Saya akan memberitahu dokter Lawson jika anda menunggu disini."
Marvin mengangguk. "Terima kasih"Ujarnya dengan ramah.
Dokter tersebut melempar senyum sopan pada Marvin dan izin untuk pergi. Dan Marvin langsung menunggu duduk di kursi sembari mengusap jemari tangannya yang terbalut plester luka.
Luka kecil ini didapat saat bertugas tadi siang. Ada sedikit kerusuhan antara warga karena berebut antrian, tapi bisa ia atasi dengan baik dan keduanya sudah berdamai.
Tapi ini bukan masalah besar.
---
"Bagaimana Winter? Sudah lebih baik?"
"Sudah. Sekarang sedang tidur dengan Ray, mereka seperti ayah dan anak jika sedang berpelukan seperti itu."
Arinna tersenyum mendengar jawaban Yasmine. Saat siang tadi, Yasmine telah selesai dengan tugasnya dan memutuskan untuk membawa Winter ke apartemennya bersama Ray yang sudah menunggu.
Sekarang Arinna sudah selesai dan sedang bersiap-siap untuk pulang.
"Bagus. Terima kasih, Yasmine. Aku akan pulang sekarang."
"Dengan siapa?"
"Ah permisi, dokter Lawson. Ehm, di depan sudah ada calon suamimu sedang menunggu. Maaf menganggu waktumu"
Arinna terdiam sejenak. "Bersama Marvin, kalau begitu aku tutup teleponnya, Yasmine."
Setelah panggilannya dengan Yasmine selesai. Arinna bergegas keluar ruangannya, dan ia bisa melihat seseorang dengan pakaian serba hitam duduk membelakangi Arinna.
Itu Marvin.
"Menunggu lama?"
Marvin langsung menoleh kearah sumber suara, tampak Arinna yang sedang berdiri dibelakangnya. Lelaki itu tersenyum sambil menggeleng kecil, ia berdiri dan kini berhadapan dengan sang kekasih.
"Baru saja. Winter sudah dibawa Yasmine dan Ray? Aku tidak menghubungi mereka karena ponselku mati"Marvin memperlihatkan ponselnya yang mati pada Arinna, kehabisan daya karena lupa di charge.
Kebiasaan buruk Marvin yang belum hilang.
"Sudah, keadaannya sudah lebih baik. Ayo pulang?"
"Hm, bagaimana jika pulang ke apartemen ku? Ada sesuatu hal yang akan aku bicarakan padamu."Marvin sekarang sangat membutuhkan jawaban Arinna, tapi ia tidak masalah jika Arinna menol---
KAMU SEDANG MEMBACA
Become a Mommy || Winrina (✓)
Fanfiction"Mommy! Mommy!" "Hm?" Arinna Lawson dibuat kebingungan saat seorang bocah perempuan menarik-narik jas yang ia kenakan sembari memanggil dirinya dengan sebutan "Mommy" winrina fanfiction. warn! genben!