8 - The Untold Story (1/3)

2.8K 261 17
                                    

Manhattan, 3 April 2016
.






Lelah terasa saat selesai menjalani beberapa latihan di lapangan pusat kepolisian militer, Marvin tersenyum saat sang kekasih--Arinna-- menghubungi dirinya tepat saat ia telah sampai dirumah.

"Bagaimana latihannya hari ini, oppa?"

Suara halus nan lembut milik Arinna menyapa dengan sopan kedua rungu milik Marvin. Sang dominan tersenyum meskipun tidak bisa Arinna lihat di sebelah sana, namun yang jelas pasti, segala lelah Marvin luruh hanya dengan mendengar suara sang pujaan hati.

"Menyenangkan dan juga melelahkan, tapi semuanya hilang saat kekasih cantikku menelpon."Jawab Marvin, kemudian ia memilih untuk mengaktifkan mode loud speaker di teleponnya bersama Arinna karena hendak berganti baju dengan pakaian yang nyaman.

"Marvin Kim dan ucapan manisnya itu." Balas gadis bermarga Lawson itu dari jauh sana, cukup membuat Marvin terkekeh mendengar nada jengah sang pujaan hati setelah berhasil ia goda.

Marvin memilih kaus hitam tanpa lengan, kemudian menyimpan kemeja khusus latihannya di tempat baju kotor. Kembali tubuhnya yang jangkung dan kekar itu melompat lagi keatas ranjang.

"Bagaimana kuliah mu hari ini? Apakah profesor Xin memberikan tugas yang sulit lagi seperti minggu lalu?"Marvin membahas obrolan lain, ingin mengetahui kegiatan pendidikan jurusan kedokteran yang diemban oleh Arinna.

Gadisnya sebentar lagi akan memasuki penghujung semester.

"Tidak ada. Dia tidak masuk, sebagai gantinya profesor Han lah yang mengajar. Kami pulang lebih awal , aku dan Riho memutuskan untuk membeli alat tulis yang baru karena sudah habis. Kemudian makan siang di kafe, setelah itu pulang."

"Aku sangat merindukanmu, cepat lah pulang."

"Besok aku akan pulang. Dan kau libur, bukan? Ayo kita habiskan waktu berdua besok."Hibur Marvin pada Arinna yang tampak sedang bersedih.

"Aku juga sangat merindukan kekasihku yang cantik ini."

Namun tak lama, suara ketukan pintu terdengar. Marvin menoleh sekilas pada pintu kamarnya, kemudian atensinya kembali tertuju pada teleponnya bersama Arinna.

"Sayang, sepertinya bibi ku memanggil untuk makan malam. Kalau begitu kita akhiri dulu teleponnya, oke? Akan aku hubungi lagi setelah makan malam"

"Ah, baiklah. Selamat makan malam, tuan Kim."

"Kau juga harus makan, ne? Jangan lakukan diet seperti beberapa hari yang lalu. Gerd mu bisa kambuh kapan saja jika kau mengabaikannya, calon nyonya Kim."

"Baiklah, aku akan menurut. Makanlah sayuran dan jangan sering memakan makanan yang kurang serat! Akan ku katakan pada bibi Hwang untuk menambahkan sayur pada makananmu."

Marvin tertawa, lucu jika Arinna mengomel seperti ini. Ah, ia jadi merindukan kekasih cantiknya itu. Dan besok, ia akan langsung menuju rumah Arinna.

"Baik, tuan putri. Aku akan makan sayur hari ini. Kalau begitu, good bye?"

"Good bye! Love you"

"Love you much more."

"Marvin, setelah mandi ayo kita bersiap-siap menuju rumah Paman Huh"

Suara bibi Hwang terdengar meskipun dari jauh. Bukti bahwa ibu dari Yasmine Hwang adalah seorang vokalis grup pada zaman dahulu memang benar adanya.

Tapi jika dipikir kembali, ada acara apa hingga ia harus diikut sertakan?

"Mungkin hanya makan malam formal seperti biasa"Monolog Marvin, kemudian ia segera bangkit dan berjalan menuju kamar mandi untuk bersiap.














---













"Oh? Aku sangat prihatin atas kematian calon suaminya, Yasmine. Padahal pernikahan mereka akan dimulai beberapa minggu lagi"

Arinna merasa kasihan pada orang yang Yasmine ceritakan. Gagal menikah karena calon suami meninggal kecelakaan ditempat kerja adalah suatu kejadian yang tidak pernah terbayangkan.

Apalagi calon istrinya dalam keadaan hamil usia tiga bulan.

"Yah, begitulah. Kami kesana bermaksud untuk menjenguk Yunjin dan keluarganya. Pasti ini sangat berat bagi mereka terutama Yunjin sendiri."

"Kalau begitu aku pergi, Arinna. Sebenarnya aku sangat malas sekali, tapi aku tidak mungkin berdiam diri dirumah."

"Baiklah, hati-hati dijalan. Kabari jika kau sudah sampai"

"Baik."














TBC?

Nah, udah mulai kelihatan ya dikit demi dikit hehe.

Become a Mommy || Winrina (✓)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang