Kaivan baru saja mengganti pakaian olahraganya dengan seragam biasa saat tiba-tiba seseorang sengaja menabraknya dan menumpahkan cup minuman yang ia bawa membuat baju seragam Kai basah dan kotor dari noda kopi.
"Ups? Sorry~"
Kai melihat ke arah siswa laki-laki yang memiliki postur tubuh lebih pendek dan kecil darinya, namun sangat disegani karena tingkah nakal siswa tersebut yang seenaknya.
"Cuman kena noda kopi, duit orang tua angkat lo banyak ini gampang tinggal beli seragam baru"
Kaivan menghela nafasnya lalu hendak berlalu sebelum siswa nakal itu menghalangi jalannya.
"Mau kemana lo anak songong? Gue belom selesai ngomong."
"Ke kelas, bentar lagi jam pelajaran." Jawab Kai seadanya, tidak peduli dengan nada provokasi yang dilontarkan siswa di depannya.
Sikap Kai itu yang membuat siswa tersebut dan beberapa siswa lainnya tidak menyukai Kai. Kai dianggap sangat arogan dan sombong karena tidak mau berbaur dengan banyak siswa.
Namun termasuk lingkaran anak populer yang sering bergabung dengan si kembar streamer game sekaligus ketua OSIS dan sekertaris nya, Mike & Misel. Berteman dengan Atlet skating keturunan Kanada, Eve. Bersahabat dengan model sekolah anak aktris Karina Agatha, Rey. Juga sangat akrab dengan si violinis pintar Brynna dan ketua basket Tim A, Rahes.
Oh, jangan lupakan teman sebangku nya, Jeo. Yang menjadi populer karena aktif sebagai penyiar di radio sekolah.
Sementara Kai bukan siapa-siapa. Maksudnya, Kai hanya ada di antara anak-anak populer itu. Tanpa julukan yang 'wow' selain fakta bahwa ia anak angkat dari sutradara besar Adjitama Yasetya dan desainer busana pemilik brand jajaran atas, Hazriel Biantara.
Hanya title itu yang Kai miliki, tapi Kai justru dinilai sangat arogan untuk tidak seperti si populer lainnya yang berbaur dengan banyak siswa.
Kai hanya mempertahankan mereka, tidak membuka kesempatan bagi orang lain untuk menjadi temannya. Itu yang membuat Kai tidak disukai dan membuatnya terkadang sering kali berada di situasi seperti sekarang ini.
"Woy! Kebiasaan lu anjing nyari masalah mulu- minggir!"
Siswa yang sedari tadi menghadang Kai itu terhuyung saat Jeo datang dengan Rahes di belakangnya dan langsung mendorong anak itu.
"Lu tuh aslinya punya masalah apa sih sama temen gue? Nyari ribut mulu perasaan udah tau ni anak kaga bisa diajak ribut." Ujar Jeo kesal setelah berdiri di samping Kai.
"Lu iri ya sama si Kai? Jangan, hidupnya dia gak bahagia-bahagia amat. Menang mental nya aja kuat." Sahut Rahes yang langsung mendapat toyoran di kepalanya dari Jeo, "gak gitu bego jadi turun dong branding nya si anak aku kalo lu belain nya begitu!"
Tak lama setelah itu, siswa lain yang merupakan teman dari si siwa nakal yang selalu mencari masalah dengan Kai datang. Seolah mengatakan jika ia juga tidak sendirian dan tidak takut dengan gertakan Jeo atau Rahes.
"Dih? Berasa jago lu bikin geng di sekolah.." Gerutu Jeo yang membuat siswa itu semakin menatapnya sinis.
Melihat itu akhirnya Kai menghela nafas dan bersuara, "jadi kenapa? Mau apa? Ini kapan gue bisa balik ke kelas?"
"Biw minimal emosi gitu.." Bisik Jeo, sedangkan Rahes hanya tersenyum menahan tawa dengan cara Kai menghadapi anak-anak pencari masalah di depannya.
"Gue cuman mau liat sejauh apa sih lo sok jadi anak baik-baik, dapet branding dari orang tua yang selalu bangga-banggain anak adopsi nya tapi mana? Jazziel Kaivan si Putra Yasetya itu cuman anak cupu, freak, dan songong di sekolah."
KAMU SEDANG MEMBACA
Hope That Will Be The End of Us
FanficBagian lain dari Jiyel Universe yang belum tersampaikan. Setiap orang memiliki akhir bahagia versi mereka sendiri, akhir bahagia yang memiliki beragam sisi, akhir bahagia yang kadang tak seindah seni, dan apa yang telah terlewati juga akan terjadi s...