Part -32

412 23 2
                                    

Rachel berjalan menuju sisi kasur satu nya sembari membawa gelas berisi teh anget, menaruh gelas tersebut si atas nakas lalu ia naik keatas kasur merebahkan tubuhnya di samping Kaidan dan menarik selimut yang Kaidan juga kenakan itu.

Rachel memejamkan matanya untuk segera tidur dan istirahat, Saat Rachel tengah tidur Kaidan ntah sadar atau tidak memeluk tubuh Rachel. Dan mereka sangat pulas karna mereka sangat cape.

Keadaan saat itu hujan, jadi mereka tidur dengan sangat pulas dan mungkin itu alasan Kaidan meluk Rachel, karna dingin makanya mencari tubuh untuk menghangatkan dirinya padahal dirinya lebih hangat.

°°°


07.25 PM

Rachel terbangun dari tidurnya karna ia merasakan panas di tubuhnya, saat membuka mata perlahan ia melihat Kaidan yang tengah tertidur dipelukannya.

"pantes gue ngerasa panas, ternyata dia meluk gue" ucap Rachel pelan.

Rachel segera ingin melepaskan pelukannya tersebut tapi Kaidan malah mengeratkan pelukannya seolah tidak memberi ijin Rachel untuk pergi.

"Dann. . gue mau ke kamar mandi bentarr, nanti gue balik lagi" ucap nya pelan.

Kaidan agak memberi spase untuk Rachel agar bisa pergi ke kamar mandi, Setelah dari kamar mandi ia duduk di sofa kamar Kaidan sembari melihat majalah yang ada di nakas sebelah sofa.

Kaidan terbangung karna tak mendapati sosok Rachel di dekatnya, ia melihat Rachel sedang duduk sambil melihat majalah tangan Kaidan terulur untuk mengambil handphone nya, ia mengambil foto Rachel yang sedang melihat majalah tersebut.

"cantik" ucap nya pelan.
Kaidan langsung meletakkan handphone nya kembali diatas nakas lalu memanggil Rachel. "hel. ."

Rachel sontak menoleh dan menutup majalah nya lalu menaruh nya di samping ia duduk.
"ya dann?? kenapa??" melihat kearah Kaidan.

"gapapa manggil aja, lagi liat apa?" berusaha untuk merubah posisinya.

"eum, liat majalah. mau dibantu?" berdiri dan menghampiri Kaidan dengan langkah kecil.

"boleh" senyum.

"siinii gue bantu" menghampiri Kaidan dan membantu Kaidan untuk duduk dan bersandar di headboard.

"thanks hel" senyum.

"ur welcome. btw gimana? udah mendingan?" duduk di samping Kaidan dengan menghadap kepada Kaidan lalu mengecek dahi Kaidan.

"lumayan, cuma gua masih ngerasa pusing sama idung gua sakit" jawab Kaidan.

"tapi udah ga kaya tadi kan?" tanya Rachel.

"nggaa" jawab Kaidan.

"makanya dann, gausah ngeyel kalo di bilangin. dan jangan sok."

"iya hel maaff, gua pikir gua bisa tapi..—"

"tapii ngga kan???"

"iya ngga, padahal gua udah yakin banget kalo gua bisa"

"iya udah udah, kita belum makan loh. mau makan ga?" ucap Rachel.

"kebawah?" tanya Kaidan.

"he'em" diiringi dengan anggukan kecil.

"sendiri aja ya? gapapa??" menatap matanya.

"kenapa? kan lo juga belum makan"

"gua ga punya cukup tenaga untuk jalan"

"eum kalo gitu kita makan disini berdua?? mauu??" tanya Rachel.

StepBrother Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang