Seorang gadis bernama Rachel dan ia di besari oleh single mother, ibu nya bercerai dengan ayah nya dari ia berusia 10 tahun.
Rachel sekarang berusia 17 tahun, sudah 7 tahun ia tidak pernah bertemu ayah nya.
Ibu Rachel bertemu dengan seorang pria se...
⚠️WARNING⚠️ PART INI HANYA DIBACA UNTUK 18+ KISSING SCENE ‼️
•
•
•
Kaidan memeluk tubuh Rachel dengan erat, ia merasakan nyamannya pelukan ini. Ia merasakan hal yang tidak biasa, Kaidan mencium pucuk kepala Rachel, ia merasa senang perasaannya kini sudah terbalas, ia bohong kalau ia tidak menangis. Kaidan sangat senang mendengar perkataan Rachel barusan.
"gua mimpi ga si hel?? pukul gua sekarang hel" ucap Kaidan menatap Rachel dengan tatapan tidak percaya.
"ngga dann, lo ga mimpi. Lo megang tangan gue, lo ngungkapin semua perasaan lo ke gue, dan lo juga denger semua perkataan gue barusan dann" jawab Rachel meyakinkan Kaidan.
"gua ga mimpi hel?? benerann??! hahahaha, Tuhan terimakasih, Rachel membalas perasaan kuu Tuhann!!" ucap Kaidan dengan tersenyum lalu teriak sambil memejamkan matanya dan mendongakan kepalanya kearah langit.
"iyaa dann, lo ga mimpi dan ya. . Gue membalas perasaan lo" jawab Rachel tersenyum lebar melihat Kaidan.
"YUUHUU!! Rachel suka juga sama guaa!! aaaaaaaaa gua seneng bangett cokk!!" melepaskan genggaman tangannya dan ia berlari kearah lain sembari berteriak.
Rachel hanya melihat Kaidan dengan senang.
Kaidan berlari lagi kearah Rachel sembari merentangkan kedua tangannya dan memeluk Rachel dengan erat bahkan Kaidan mengangkat tubuh Rachel dan ia membawa Rachel berputar.
Rachel tertawa lepas, sama hal nya dengan Kaidan. Kaidan tersenyum lebar dan tertawa bersama-sama dengan Rachel.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Kaidan melepaskan Rachel dan menggenggam kembali tangannya sambil menatap matanya.
"gua ga percaya kalo ini kenyataan hel, ini semuanya pasti mimpi, gua ga pernah tertawa dan seseneng ini sebelumnya. Tapi gua tetep seneng walaupun ini cuma mimpi, terimakasih sudah hadir dimimpi gua dengan kebahagiaan dan keindahan ini hel!" ucap Kaidan dengan tatapan matanya yang berbinar.
"dann, ini ga mimpi! ini kenyataan, lo yang ngajak gue buat main hujanan dan kita ambil semua hadiah yang lo kasih ke gue, kita juga tadi main trampoline bareng dann. Gue harus apa biar lo percaya kalo ini ga mimpi?" tanya Rachel.
"bukan mimpi? ngga mungkin, ini pasti mimpi" Batin Kaidan.
