Part -38

429 16 0
                                    

Saat mereka sedang berbincang dengan asik, jagung bakar mereka pun sudah jadi.

"puntenn, ini jagung nya ya a, teh..." menaruh piring yang berisi dua jagung bakar di atas meja kecil yang berada diatas tikar. "aa sama teteh nya mau minum apa??" tanya akang jagung bakar.

"wiihh, makasihh ya kang. ada nya apa kang?" sahut Kaidan.

"apa aja ada, aa nya mau apa?" ucap akang nya.

"saya mau teh anget aja kang 1" jawab Kaidan.

"oh siap. kalo teteh nya mau apa?" tanya kepada Rachel.

"aku mau milo sama mineral nya 1" jawab Rachel.

"oke siap, ditunggu ya saya pesen dulu" akang penjual nya pergi meninggalkan mereka untuk memesan pesanan mereka kepada warung yang menjual minuman.

"kok lo tumben mau ajak gue keBogor? sambil makan jagung bakar lagi" menggigit jagung bakar nya.

"ya gapapa, pengen aja liburan berdua sama lo. ya, walaupun cuma keBogor, tapi seengganya kita cuma berdua" menggigit jagung bakar nya sambil melihat kearah Rachel.

"kenapa emangnya? emang waktu yang dibali kemarin kurang? itu juga kita kan sering bareng, dan" melihat kearah Kaidan sambil menggigit jagung bakar nya lagi.

"kalo ditanya. ya kurang hel, gua mau nya terus bareng lo" ucap Kaidan.

"apa alasannya?" tanya Rachel.

"alasan apa??" Kaidan menanya balik.

"eihh, malah nanya balik. alasannya kenapa lo mau terus barengg gue?" menggigit kembali jagung bakar nya.

"aduh gimana ya jelasinnya" tersenyum kikuk dan menggaruk kepalanya yang tak terasa gatal.

"hmm??" menunggu jawaban dari Kaidan.

"lama banget ya si akangnya, gua seret nih" menoleh kekanan dan kebelakang, berharap akang penjual nya datang kembali untuk mengantar minuman mereka.

"serius seret?? seret atau pedes?" tanya Rachel.

"dua-duanya, hel" jawab Kaidan.

Akhirnya yang ditunggu-tunggu datang juga, akan penjual jagung bakar kembali dan membawa minuman untuk mereka.

"makasih ya kang" menurunkan kepalanya sedikit lalu meminum teh anget nya yang baru datang.

"iya a, sami-sami. . saya permisi lagi yaa a, teh" menundukkan kepalanya.
"masih banyak jagung yang harus saya bakar lagi" tersenyum.

"hahaha iya kang. . silahkan, makasih ya kang sekali lagi" senyum.

"iya a" akang penjual pergi meninggalkan mereka untuk membakar jagung lagi.

. . .


Mereka pun melanjutkan makan jagung bakarnya sambil mengobrol santai, sesekali mengomentari kendaraan yang lalu lalang di jalan raya. Hingga akhirnya Kaidan penasaran apa impian Rachel dan apakah Rachel memiliki impian, ia membuyarkan lamunanan sejenak dan bertanya kepada Rachel.

"hel" panggil Kaidan.

"hm?" jawabnya.

"impian lo apa sih?" tanya Kaidan.

"impian??" tanya lagi.

"iya, lo punya impian kan?"

"punya. impian gue jadi wanita independent, bekerja disuatu perusahaan yang gue miliki dan menjadi CEO di perusahaan itu, terus punya rumah yang besar dengan nuansa American classic dan tropis dengan taman luas dibelakang rumah" ucap Rachel.

StepBrother Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang